Even 1

27 3 0
                                    

"Temuilah seseorang seperti diriku" -??
"Tapi menemukan seseorang sepertimu itu bagaikan berlian, sulit untuk ditemui."
·~·

Eventide yang artinya senja atau malam, senja adalah salah satu yang menjadi sebuah kebahagiannku. Betapa indahnya jika dipandang, dan menjadi sebuah tempat pelampiasan lelahku. Bagaimana tidak kagum? Sang langit yang mempunyai warna keorenan dan kebiruan, disertai awan yang bertaburan.

Senja yang hampir sama rata keindahannya dengan kupu-kupu. Namun, jika kupu-kupu itu pergi, mereka tak akan kembali dan sulit untuk menemukan kupu-kupu yang ditemui itu sama, kalau senja. Mereka selalu kembali di waktu matahari terbenam, dengan warna langit oranye, ungu, bahkan biru. Kecuali jika cuaca sedang tidak baik-baik saja alias cuaca mendung.

Semua awan akan menghitam keabuan, dan mengeluarkan tetesan air dengan deras. Ataupun bisa hanya gerimis, bahkan dahulu, aku mengira bahwa jika awan mengeluarkan hujan. Awan sedang menangis ternyata dugaanku tidak benar

Kenyamananku dengan senja disertai suara ombak laut, benar-benar nyaman dan tenang. Aku harap senja selalu ada dan hanyalah dia yang selalu menemaniku disetiap matahari terbenam.

Suara deburan ombak laut yang mengenai kakiku, dan burung berkicau saat matahari terbenam. Seperti melihat surga dunia, tidak menyangka bahwa melihat suatu keindahan dengan mata sendiri. Bahkan didepan mata

"Senjanya bagus ya" -??

"Iya, langit memang tidak pernah terkalahkan. Keindahannya yang sungguh luar biasa" ucapku sambil tersenyum tipis dengan pandangan mengarah pantulan laut

"Ciptaan Allah memang membuatku kagum, tidak pernah gagal. Aku sangat menyukainya" -??

Perempuan itu sendirian, teman-temannya sudah pulang. Hanya dirinya, ternyata kali ini aku tidak sendiri saat melihat senja. Biasanya aku melihat senja dengan diriku sendiri dan bersama kunang-kunang, Aku menikmati pemandangan yang indah itu. Tidak akan pernah bosan

Dia mengambil foto senja menggunakan handphone miliknya. Aku mengetahui dia mengambil foto karena ada bunyinya, tapi aku hanya mengabaikan saja. Untuk apa aku perdulikan orang yang mengambil sebuah foto. Apakah itu adalah hal yang normal jika seseorang menemukan sesuatu yang indah

Sama seperti halnya, jika seseorang menyukai bunga. Ia akan memetik bunga atau mengambil foto lalu menyimpannya digaleri, jika seseorang menyukai foto-foto. Ia akan membeli sebuah kamera yang selama dia impikan, setiap orang mempunyai kebahagiaan masing-masing dan mempunyai cara berbeda-beda untuk mencari sebuah kebahagiaan

Perempuan itu pergi, meninggalkanku sendiri. Ya tidak apa-apa sebenarnya, karena matahari sudah terbenam saat itu apalagi waktunya sudah malam. Aku bersama kunang-kunang dari kejauhan, cahaya dari serangga itu bernyala setiap saat.

Suara deburan ombak semakin menjadi-jadi. Saat itu suasana menjadi sunyi, tidak ada suara apapun. Tidak ada suara kendaraan maupun suara seseorang, yang kudengar hanya suara deburan ombak. Melepaskan pikiran disaat itu waktu yang tepat, mungkin itu salah satunya aku menenangkan pikiran.

"Sudah seharusnya aku dirumah"

·~·

Pagi hari sepeti biasa dengan bangun sendirinya, aku hanya seorang anak rantauan yang jauh dari orang tua. Mereka menuntutku untuk menjadi yang terbaik dengan cara merantau, sama seperti abangku. Dia merantau tapi hidupnya lancar jaya

Eventide Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang