4

8 2 0
                                    

Enjoy!

~~~

Pameran berjalan lancar dari awal hingga akhir. Urusan Asella dengan kolega yang membeli lukisannya juga sudah selesai. Lalu sekarang mereka berdua sedang menunggu mobil yang akan mengantar mereka ke pantai.

"Gak mau istirahat dulu di hotel?" tawar Asella mengingat mereka hanya jeda untuk makan siang.

Kiara menolak tegas. Sudah jam dua siang dan Kiara yakin jalanan sangat padat dan memakan waktu cukup lama untuk sampai di pantai.

Sikap Kiara menjadi lebih pendiam dan raut wajahnya terlihat sangat panik yang berusaha dia sembunyikan. Padahal bagi Asella, tidak ke pantai selama sehari pun tak masalah. Toh, rumah Kiara berada di dekat pantai.

Namun yang Asella tidak tau, Kiara tidak mendengar suara Samudra sejak tadi. Saat pertama kali bekerja dengan Kiara, Asella menganggap Kiara mempunyai masalah kesehatan mental karena mengatakan bisa berbicara dengan lautan. Asella bahkan mencari banyak cara untuk mengubah kebiasaan Kiara sebelum dia benar-benar gila.

Namun kala itu, Asela pernah melihat Kiara lebih pendiam dari biasanya. Bahkan sikapnya sangat dingin dan enggan melakukan apapun. Termasuk melukis.

Itu adalah pertama kalinya Kiara tampil di depan publik dan setelah itu dia menolak seluruh tawaran yang datang padanya untuk menghadiri kegiatan apa pun di depan publik dengan alasan yang tidak Asella ketahui. Apa karena rumor yang muncul tentang dirinya? Asella tidak yakin jika hal itu yang menjadi alasan utamanya.

Kiara benar-benar menutup akses, bahkan lokasi rumahnya sekarang pun dia dapatkan dengan jerih payah yang menguras banyak hal.

Ya, tanah rumah itu atas nama Kiara. Bahkan sangat luas karena Kiara tidak ingin ada yang membangun rumah atau toko di dekat tempat tinggalnya. Maka Kiara membelinya sekaligus dan membuat kebun penuh bunga dan sayuran.

Jalanan macet seperti dugaan Kiara. Langit hari ini masih terik namun tidak seperti kemarin. Sejak tadi Kiara mencoba menenangkan diri, terus menerus memanggil Samudra dalam hati dan hanya mendapat satu jawaban singkat.

Mereka tiba di pantai pukul empat sore setelah melalui perjalanan yang sangat panjang. Kiara memberikan beberapa lembar rupiah untuk supir yang mengantar mereka supaya sang supir mencari tempat makan dan tidak jenuh menunggu mereka. Lalu dengan cepat berlari masuk ke area pantai.

"Kia! Baju! Ya tuhannn!!!" Dengan panik Asella menyusul Kiara yang sudah berlari ke dalam air dan berhenti di pinggir pantai.

Asella menghembuskan napas dengan berat. Mengambil sepatu Kiara dan menatap toko-toko yang ada disana. Ditolehnya sekali lagi lokasi Kiara yang sudah kosong. Pasti dia sudah masuk ke dalam air.

"Oke, sekarang saatnya mencari baju" lalu meninggalkan tempat itu karena Kiara pasti akan sedikit lama berdiam diri di dalam air.

~~~

"Samudra" Kiara memanggil. Rasa hangat menjalari tubuhnya karena akhirnya bisa merasakan kehadiran Samudra.

"Kiaraa!!" Samudra bersuara riang, "Aku kembali!"

Pantai tidak terlalu ramai membuatnya tidak perlu berdesakan dengan pengunjung lain yang sedang berenang.

"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi" Kiara membatin lirih. Dia tidak bisa kehilangan Samudra lagi.

"Kia, aku selalu bersamamu di mana pun kamu berada" Seakan-akan Samudra berada di depannya dan mengusap kepalanya pelan, "Kamu harus menjadi lebih berani, oke? Aku akan bahagia jika Kiara bahagia"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kiara [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang