3

4 2 0
                                    

Enjoy!

~~~

Kilatan cahaya kamera terus berdatangan. Begitu Kiara menapakkan kaki turun dari pesawat, ada banyak wartawan yang berkerumun menunggu kedatangannya untuk dijadikan sebuah headline berita utama.

Kiara menarik topi hitamnya, beruntung Asella menyiapkan masker dan kacamata hitam sehingga dirinya tidak perlu berpura-pura tersenyum penuh kepalsuan.

"Kiara, setelah sekian lama, akhirnya anda muncul kembali di publik"

"Mba Kia, apa ada alasan tertentu akhirnya anda menerima undangan untuk hadir di pameran kali ini?"

"Kiara"

"Kia"

"... Samudra" Kiara membatin panik, menggenggam erat kalungnya yang dia sembunyikan di balik jaket hitam.

"Semua akan baik-baik saja Kiara. Tidak apa-apa"

Lima bodyguard yang dikirim untuknya datang membantu Kiara keluar dari kerumunan. Tanpa menjawab satupun pertanyaan wartawan.

Asella dengan sigap membantu Kiara masuk dan tidak menjawab pertanyaan wartawan karena itu bukan haknya.

Mobil melaju meninggalkan bandara sedangkan kerumunan wartawan masih mengejarnya dan mengambil gambar, bahkan setelah dia masuk ke dalam mobil.

"Bagaimana dengan lukisannya?" Kiara menatap Asella yang baru selesai menelpon seseorang.

"Aman. Sudah dibawa ke pameran. Pak Guntur juga memberi kabar tentang lukisan itu, akan dikeluarkan di akhir sebagai penutup"

Kiara ber-oh pelan. Telinganya merasa tenang mendengar suara pelan Samudra yang terus menenangkannya.

"Setelah ini pak Guntur ingin bertemu dengan kita di restoran hotel"

"Untuk apa?" Seingat Kiara tidak ada percakapan penting yang harus mereka bicarakan sekarang.

Asella mengangkat bahu, "Entahlah. Katanya ini penting"

Tidak ada jawaban dari Kiara. Matanya menatap keluar dimana pemandangan asri pepohonan dan biru air pantai yang biasa dia lihat, berganti menjadi gedung-gedung tinggi pencakar langit. Cahaya terik yang terlihat memantul dari kaca mobil membuat Kiara yakin jika diluar sana pasti panas sekali.

Dia sudah membawa sunblock untuk berjaga-jaga. Tapi apa satu sunblock cukup? Karena sepertinya cuaca disini dua kali lipat lebih panas dari tempat tinggalnya.

Mobil berhenti di lobi hotel. Ada petugas hotel yang sudah menunggu di depan dan membantu membawa koper miliknya dan Asella.

Sepertinya dia harus membeli sunblock lagi karena dia membawa sunblock berukuran mini.

Pak Guntur sudah tiba lebih dulu dan menawarkannya memesan minuman. Segera Asella mengatakan pesanan pada waitress. Dua chocolate blend untuk Kiara dan Asella.

"Saya senang sekali ketika Kiara menerima undangan pameran ini" Pak Guntur terlihat ceria. Sementara Kiara hanya tersenyum tipis dan mengangguk kecil.

Semua orang tau seperti apa sifat Kiara. Pendiam dan irit bicara. Jadi Pak Guntur tidak mempermasalahkan respon Kiara barusan. Sebab itu lebih baik daripada tidak mendapat respon sama sekali.

"Begini, bapak berencana membeli satu studio di Bali, tempat tinggal Kiara sekarang"

Kiara terkejut, begitu pula dengan Asella. Mari kita pikirkan seorang Guntur Wasesa berniat membeli studio di Bali dan pak Guntur yang memintanya mengobrol saat ini.

Kiara [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang