Cerita ini aku dedikasikan untuk mengikuti event menulis Sassie.Project x Rasi Publisher.
Enjoy!
~~~
Kamu suka lautan?
Kenapa?
~~~
Cuaca hari ini cerah, langit biru bersih dengan awan-awan tipis yang membungkus. Angin berhembus pelan, menyapu rambut hitam lurus seorang perempuan yang berdiri di tepi pantai. Sebagian dress putih 3/4nya basah, tersentuh riak ombak yang menyambut kedatangannya.
"Kiara!" suara itu terdengar ceria, "Kamu datang!"
Perempuan itu - Kiara - tersenyum. Berjalan perlahan ke dalam air. Mengambil sisi dangkal dan mencoba duduk di atas pasir. Matanya terbuka perlahan, terbiasa dengan perih air laut sampai-sampai air asin itu tidak lagi membuat matanya perih.
"Aku datang" bisiknya diiringi senyuman manis, "Samudra"
~~~
Semua orang mengatakan Kiara gila. Tidak waras. Otaknya perlu diperbaiki. Atau, dia perlu memeriksa dirinya dan masuk rumah sakit jiwa.
Sementara bisikan-bisikan itu terus berdatangan, Kiara tidak menggubris. Dia sibuk menorehkan cat minyak berwarna biru di atas kanvas. Melukis. Selain karena itu adalah pekerjaannya, Kiara merasa tenang setiap melukis pemandangan yang dia lihat.
Riak ombak terdengar halus. Sesekali rambutnya bergerak pelan mengikuti angin yang menyenggol lembut rambutnya.
Kiara menatap lukisannya sejenak. Memberi sentuhan seekor burung camar putih dengan latar biru laut yang terlihat megah. Lukisannya selesai dengan baik.
Dress putihnya yang semula basah mulai mengering secara perlahan. Buliran pasir pantai memenuhi kakinya, kemudian secara pelan terjatuh satu per satu.
Matanya menatap luasnya pantai di depan matanya. Awalnya beberapa orang berenang dan mendayung kano hingga ke tengah pantai. Melihat matahari yang makin terik membuat aktivitas tersebut secara perlahan berhenti.
Ahh... Dia paling suka melihat pantulan biru air di siang hari.
Kiara menelan ludah pelan. Kerongkongannya terasa kering dan 2 liter air yang dia bawa masih kurang.
Dia ingin menyelam. Melihat suasana di dalam air dengan matanya dan bercerita.
Benar. Dia bisa berbicara dengan lautan. Dia bisa mendengar suara laut.
Samudra adalah nama yang dikatakan pada Kiara.
Rasa sukanya bercerita dengan Samudra membuat Kiara memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah sederhana di pinggir pantai. Apakah dia mempunyai tetangga? Tentu saja ada. Hanya saja jarak rumah antar tetangga tidak terlalu berdekatan. Itulah yang Kiara suka.
Selain itu ada jembatan kayu yang terhubung dengan air pantai. Kiara memasang sampan dan terkadang dia bisa menghabiskan waktu semalaman berbicara dengan Samudra.
Bunyi perutnya membuyarkan lamunannya. Dengan cekatan Kiara merapikan peralatannya dan turun dari pondok kayu yang disediakan untuk pengunjung pantai.
Topi putihnya bergerak disentuh angin. Seakan-akan angin ingin merebut topinya namun gagal karena tali putih yang mengikat erat.
Beberapa penduduk yang tinggal di pinggir pantai membuat ruko dan menjual berbagai macam barang. Ada juga yang menyediakan jasa seperti pijat, tato, dan hal lain. Hotel-hotel megah juga berdiri di sekitar sini, lalu mungkin saja hanya tempat tinggalnya yang terlihat seperti sebuah rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiara [SEGERA TERBIT]
Romance"Lautan itu menyelimuti 70 persen permukaan Bumi dan hampir 97 persen air disimpan di dalam Bumi." Semua orang menganggap Kiara aneh. Dia sering berbicara sendiri, padahal dia sedang berbicara dengan lautan. Kiara tidak mempunyai teman. "Samudra" ad...