8

67 9 9
                                    

Siang itu sedang tidak ada guru, jadi Jungkook akan mengerjakan hukuman atas perkelahiannya dengan Eunwoo. Tugasnya adalah merangkum sepuluh buku dalam waktu seminggu.

Masuk ke dalam perpustakaan dengan malas, langkah pelan dan bahu merosot, jangan lupakan helaan nafas panjang yang begitu frustasi. Jungkook berkeliling mencari buku yang paling tipis agar dapat dirangkum dengan cepat.

"Namjoon tua itu benar-benar menyebalkan, hanya bisa mengancam," gumam Jungkook sambil mengambil buku dengan acak.

Membaca sekilas judul buku lalu mengibaskan lembar buku tersebut. "Lumayan," katanya. Halaman bukunya sekitar lima puluhan. Cukup tipis.

Bugh.

Langkah kakinya berhenti ketika mendengar suara.

"Ada orang lain disini?" pikirnya. Tidak ambil pusing dia berjalan lagi menuju meja untuk membaca. Namun akhirnya berputar, ia akan baca di ujung ruangan saja.

Jungkook terdiam, melihat ada sesosok manusia di depan sana. Mulutnya membentuk huruf O seolah bersiul tapi tidak bersuara. Sebelah alisnya terangkat, ide keluar dari kepalanya.

Melipat lalu memasukan buku ke dalam kantung celana lalu berjalan mengendap menghampiri targetnya.

Paha putih nan mulus itu Jungkook tiup memberikan efek pada si pemilik.

Jungkook terkikik tanpa suara ketika melihat perempuan itu terdiam kaku. Namun saat melihat perempuan itu kembali melakukan aktivitasnya alis Jungkook merengut.

Jari-jari tangan Jungkook merambat pelan di sepanjang betis putih itu dan ia dapat merasakan bahwa perempuan itu meremang.

"Astaga apa ini, jangan ganggu aku, tolong."

Menahan keinginan untuk tertawa saat mendengar itu. Jungkook hanya bisa nyengir.

"Sebentar saja, ku mohon. Aku tidak mengganggu. Kenapa tidak ada yang bilang kalau di perpustakaan ada hantunya."

"Krystal bodoh tapi dia benar-benar lucu," batinnya, Jungkook semakin tidak tahan berhadapan dengan paha putih itu. 

Dengan nakal Jungkook mengecup sepanjang betis itu, membuat Krystal semakin bergetar.

"Huhuhu, jangan ganggu aku!" Krystal refleks berbalik dan memukul. "Pergi, pergi."

Krystal benar-benar ketakutan. Tidak berani membuka mata, ia hanya mengibaskan buku untuk melawan.

"Aduh ... aduh ... hentikan ..."

Heh! Tunggu dulu, Krystal kenal suara itu. Membuka mata dan benar saja, "JEON JUNGKOOK, BAJINGAN!" serunya dengan menggelegar.

Sedangkan Jungkook meringis sambil tertawa. Lihat wajah itu merah dan ketakutan. Sangat lucu.

Krystal memukulnya sekali lagi tepat di belakang kepalanya.

"Awww, sakit!" Jungkook mengusap kepalanya.

"Rasakan!"

Jungkook tertawa. Lalu menghentikan Krystal yang akan segera pergi. "Hei, hei, aku minta maaf."

Tidak ada jawaban.

Semakin dibuat gemas karena perempuan itu melipat tangannya di dada dengan wajah lucu.

"Aku minta maaf, oke?"

Mata Krystal menatap Jungkook dengan sengit. Terlintas pikiran bahwa ia sedang digerayangi hantu ternyata ini lebih parah dari hantu.

"Hei, maafkan aku dulu." Jungkook mengambil sebelah tangannya dan  menggenggamnya.

"Kau keterlaluan. Tidak sopan. Jangan masuk ke kelasku hari ini."

𝓜𝓲 𝓒𝓪𝓼𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang