18

58 9 14
                                    

Hari Senin, hari sibuk bagi semua orang. Apalagi untuk Krystal. Ia telat bangun yang mengakibatkan dirinya pontang-panting mengurus diri. Mandi, menyiapkan sarapan cepat yaitu membuat roti selai dan yang paling sulit adalah membangunkan Jungkook.

Sudah enam menit ia mencoba membangunkan Jungkook. Lelaki itu bangun, tapi tetap diam dan tidak beranjak dari ranjang. Matanya juga masih tertutup dan hanya bergumam tidak jelas saat Krystal mengajaknya bicara.

"Jungkook, cepat mandi! Kita sudah telat!" Kesal Krystal sambil berjalan kesana kemari mencari barang yang perlu ia bawa. Setelah siap, ia berjalan ke arah Jungkook dan berkata, "aku berangkat duluan, pastikan kau mandi dan berangkat ke sekolah."

Jungkook hanya mengangguk malas. Menghiraukan Krystal yang sudah berjalan keluar kamar. Saat ia mencoba menidurkan tubuhnya suara Krystal terdengar.

"Jangan tidur lagi! Sarapan dulu sebelum berangkat!"

Lelaki itu mendengus. Ia masih mengantuk karena main playstation semalaman. Playstation yang ia ambil dari rumah Minggu pagi.

Dengan berat hati, Jungkook turun dan bersiap-siap. Sebenarnya ia bisa saja bolos. Kemarahan Krystal bisa ia tangani dengan tutup telinga tapi kemarahan Namjoon yang sulit ia bereskan karena urusannya pasti kemana-mana. Lagipula ia juga masih sayang dan butuh uang jajan serta fasilitas lainnya.

Bel masuk berbunyi, pada saat itu motor Jungkook masuk ke area sekolah. Parkir di tempat yang sudah biasa ia tempati. Walaupun telat atau tidak masuk, tempat itu akan tetap kosong karena jika ada yang mengisi maka akan berurusan dengan Jungkook. Jadi tidak ada satupun siswa yang berani menempati parkiran khusus itu.

"Jungkook," panggil seseorang membuat sang empu menoleh.

"Lisa." Jungkook turun dari motornya.

"Tugas kelompok mau dikerjakan dimana?" Tanya Lisa sambil mengimbangi langkah lelaki itu.

"Terserah. Aku ikut saja."

Lisa tersenyum. "Bagaimana kalau di rumah ku?"

"Oke." Jungkook setuju saja.

Senyum Lisa semakin mengembang.

Hampir sampai dan masuk ke kelas, mata Jungkook menatap ke arah depan. Di sana ada Krystal sedang berjalan ke arahnya lebih tepatnya ke ruang guru sepertinya perempuan itu dari perpustakaan. Senyumnya mengembang. Saatnya menjahili Krystal karena saat di rumah tidak sempat.

Jungkook maju beberapa langkah dan mencoba menghalangi perempuan itu. Memblokir langkah si perempuan. Jika Krystal ke kanan, ia ke kanan, jika Krystal ke kiri, ia ikut ke kiri.

Lisa yang melihat itu geram. Kedua tangannya diremas. Lalu pergi masuk ke kelas dengan membawa aura kemarahan.

"Jungkook!"

Sang empu tertawa. Senang sekali rasanya melihat wajah Krystal yang kesal. "Hai, selamat pagi!" Sapanya.

Krystal menghela nafas. "Pagi." Lalu mencoba pergi dari arah kanan dan dihadang lagi oleh lelaki itu.

"Kau cantik sekali," puji Jungkook pada Krystal dan tangannya mencoba menyingkirkan beberapa helai rambut Krystal dari wajah cantiknya. Namun perempuan itu menghalanginya.

"Ini area sekolah, Jungkook!"

Jungkook mengedikkan bahunya dan memutar bola matanya dengan malas. Namun setelahnya ia meminta maaf. "Iya-iya, maaf."

"Masuk ke kelas," titah Krystal.

Bukannya mengikuti perintah, Jungkook justru tersenyum dan mengarahkan pipi kanannya ke Krystal. Jari telunjuknya menunjuk dan mengetuk pipinya.

𝓜𝓲 𝓒𝓪𝓼𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang