01. Interesting

504 22 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Di setiap geng memiliki peraturan wajib yaitu memakai foto profil wajah mereka masing-masing, terserah dah mau pakai filter atau engga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Di setiap geng memiliki peraturan wajib yaitu memakai foto profil wajah mereka masing-masing, terserah dah mau pakai filter atau engga. Yang penting tuh muka keliatan tanpa penutup atau masker.)

'Kumpul'

Ck.

Decakan keluar dari mulut semua anggota yang membacanya.

Satu kata perintah dari sang pemimpin membuat seluruh anggotanya mau tidak mau harus menuruti perintah tersebut, ada Hazen yang sedang melukis segera memakai jaket kulitnya, ada Steven dan Ben sedang bersama kekasihnya, ada Seanu yang sedang maskeran, ada Renja yang baru saja ingin meneguk satu gelas alkoholnya, dan masih banyak lagi.

Satu persatu anggota mulai muncul di warbu yang biasa menjadi tempat nongkrong bagi 'Harimau'.

Sang ketua, Jamie Narendra enggan untuk berbicara sebelum semuanya berkumpul di sana.

"Oitt"

Seanu, anggota terakhir yang baru saja sampai langsung mendapat tatapan menyeramkan dari teman-temannya.

"Akhirnya princess Sean dateng," Haeza- yang biasa di panggil Eja menoyor kepala Seanu lumayan kencang yang tentunya langsung dibalas dengan pukulan kencang dari Seanu.

"LAGIAN, gue lagi maskeran baru lima menit udah di suruh kumpul, ya tanggung."

Slurrp

Narendra menyeruput kopinya sebagai perintah untuk diam. Hebatnya, seluruh anggota yang tengah mengobrol, bermain game dan yang sedang tertidur langsung memfokuskan dirinya kepada Jamie Narendra dengan raut wajah yang serius.

"Udah?"

Suara sang ketua terdengar dingin, tanda bahwa ada hal serius yang harus dibahas.

"Heem. Apa yang mau di bahas, dra?" Sayaka memberanikan diri untuk membuka mulut karena ia tahu bahwa teman-temannya tidak akan ada yang berani mengeluarkan suara sekecil apapun saat ini.

Narendra menatap satu persatu mata temannya, lalu kembali menyeruput kopinya.

Slurrp

"Nggak ada, sih. Gabut aja gue."

BACKSTREET || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang