02. Fight

300 20 0
                                    

Sreet

Suara tersebut membuat seluruh anggota Harimau menoleh ke sumber suara, ternyata ada Narendra dan Ashan yang baru sampai tengah menyeret tongkat Baseball dan mendekat kearah mereka.

"Mana? Belum dateng?" Narendra menaikkan salah satu alisnya, tatapannya memerhatikan sekitar, kemungkinan sang lawan bersembunyi di sekitar mereka.

Hazen yang melihat pemuda manis tersebut langsung keluar dari Game Online yang ia mainkan, kakinya berjalan menghampiri Narendra, "Belum, Jam. Widiih, tongkat sape nih?" Hazen tertawa sambil menunjuk tongkat Baseball yang menarik perhatiannya.

"Punya gue dong. Padahal lima menit lagi jam 9, kita kasih waktu sampai jam 9 lewat lima menit, kalau nggak dateng, anggap dia kalah." Ucapan Narendra langsung diangguki semua anggota. Sementara Hazen tampak sedikit kesal karena topiknya hilang begitu saja. Selalu, ia selalu diabaikan oleh ketua Harimau yang kini berada di depannya.

"Awas aja kalo kagak dateng, gue udah bela-belain ninggalin pesta." Juan menyisir rambutnya dengan tangan, mencoba untuk menambah aura kedominannya.

"Aelah bisa nyusul ntu mah, bentaran doang ini." Steven berucap sambil menepuk pundak Juan lumayan kencang, niatnya ingin memberi semangat.

"Ya nyusul sih nyusul njing tapi ntar kehabisan makanan gua." Juan melepaskan rangkulan Seanu dengan kasar.

"Bukan lu doang, met." Seanu menepuk kepala Juan hingga terhuyung kedepan, untung saja Juan dapat menjaga keseimbangannya.

"Diem ah bacot lu pada. Nez, fotoin gue dong." Sang ketua langsung menyerahkan handphone miliknya yang sudah membuka aplikasi kamera kepada Nez disertai dengan cengiran konyolnya.

"Satu dua ti.."

Narendra merapihkan jaket kulitnya, bersender pada dinding tak lupa tongkat Baseball yang berada di tangannya.

Cekrek!

"Lagi lagi, bentar gue gaya dulu."

Pemuda yang lahir pada bulan Agustus itu merubah posisinya, menaruh tongkat Baseball di pundaknya.

"Satu dua ti.."

Cekrek!

"Anjay. Thanks ya, Nez."

"Di dunia ini gak ada yang gratis, bray! Fotoin gue!"

Narendra merotasikan bola matanya malas, pundaknya ditahan oleh Nez agar tidak kabur dari timbal baliknya.

"Bentar dah gue post ini dulu."

Satu menit berlalu, Narendra tersenyum ketika twe*t nya terkirim dan mulai banyak notifikasi masuk entah itu komentar, retweet atau suka.

Satu menit berlalu, Narendra tersenyum ketika twe*t nya terkirim dan mulai banyak notifikasi masuk entah itu komentar, retweet atau suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dah, sini gue foto-"

BRAK

Pagar besi sebagai satu-satunya akses untuk masuk di tendang begitu saja hingga rubuh oleh pria yang daritadi Harimau tunggu-tunggu, Jeffy Jonathan.

BACKSTREET || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang