02: A Story in 1730 Part I

43 4 0
                                    

23 tahun kemudian setelah Ryanaga ditemukan pingsan saat pelariannya, ia tersadar di sebuah desa petani yang merupakan bagian Kerajaan Aegaeon yang dilindungi oleh dewa Bulan Shin - Dewa dari segala Dewa pengendali. Ia dirawat oleh salah satu keluarga di sana dan diperlakukan seperti anak sendiri walaupun mereka tahu jika Ryanaga merupakan warga Kerajaan Caeruleum yang kini telah dimusnahkan oleh Kerajaan Mensis.

Ryanaga tumbuh menjadi anak yang pendiam tapi penuh dengan ambisi. Ia tidak suka kekalahan dan selalu memperjuangkan apa yang ia inginkan. Sadar jika ia dirawat dengan baik, ia tidak hanya berdiam diri. Ia berupaya untuk mandiri bahkan bekerja di ladang untuk membantu kehidupan keluarga angkatnya. Di Umurnya yang ke 16 tahun, Ryanaga berhasil masuk ke dalam pelatihan angkatan perang Kerajaan Aegaeon yang tentunya meminjam nama belakang keluarga angkatnya yaitu Meeza.

Sejak saat itu hingga saat ini di umurnya yang ke 33 tahun, ia dikenal sebagai Ryanaga Meeza. Putra kebanggaan desa atas prestasinya yang berhasil masuk ke dalam kelompok inti prajurit perang kerajaan Aegaeon. Namun, itu bukanlah tujuan utamanya untuk masuk ke dalam angkatan perang. Ia masih belum bisa melupakan dendam lama di hatinya untuk menghancurkan Mensis dan kembali mengibarkan bendera Kerajaan Caeruleum. Secara kebetulan kerajaan Aegaeon yang memiliki hubungan baik dengan Mensis mengadakan pelatihan gabungan bagi para prajurit perang. Ryanaga melihat sebuah peluang dan tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Sebelum itu, Ryanaga sudah bertemu dengan orang-orang yang selamat dalam pemusnahan yang dilakukan oleh Mensis. Tidak banyak mungkin tidak lebih dari 200 orang. Mereka tinggal di sebuah perbatasan antara Kerajaan Aegaeon dan Kerajaan Caeruleum. Tempat yang sama dimana Ryanaga ditemukan pingsan saat itu. Dan siapa yang menyangka jika Mensis ternyata gagal menghabisi seluruh keluarga kerajaan. Masih ada satu keluarga kerajaan yang berhasil hidup yaitu Rexy yang merupakan pangeran Kerajaan Caeruleum yang saat itu sedang melakukan perjalanan ke luar kerajaan. Ambisi orang-orang Caeruleum masih menggebu. Tujuan mereka bukanlah membantai habis kerajaan Mensis. Mereka hanya ingin membunuh raja Unmashankar dan keturunannya lalu mengambil alih kembali Kerajaan mereka, tempat tinggal mereka.

Dibawah kepemimpinan sang pangeran, Ryanaga bergabung bersama mereka untuk masuk ke Kerajaan Mensis. Sebagian dari mereka bahkan sudah berhasil memasuki Mensis dan bekerja di istana. Dengan segala strategi dari sang pangeran, mereka yang bekerja di istana bertugas untuk menyiapkan pakaian prajurit bahkan tanda pengenal prajurit Kerajaan Mensis. Tidak sulit untuk menyusup ke dalam kerajaan apalagi menyamar sebagai prajurit karena Kerajaan Mensis dikenal memiliki banyak prajurit dan akibatnya tidak semua prajurit dapat didata. Ini merugikan karena jika mereka gugur dalam perang tidak ada kompensasi apapun untuk keluarga dan hanya akan dikenang. Maka dari itu kebanyakan prajurit Mensis adalah orang-orang tanpa keluarga.

Ryanaga berhasil masuk dengan alasan pelatihan gabungan prajurit. Ia segera ke titik pertemuan yang sudah direncanakan untuk mengganti bajunya lalu mulai untuk bergabung dengan para prajurit Kerajaan Mensis. Matanya menatap waspada. Kakinya melangkah tegas untuk memasuki barisan pengawal raja sesuai dengan pakaian yang ia kenakan. Manik hitamnya dapat melihat dengan jelas pria pembunuh ibunya yang semakin menua.

"Kau yang di belakang sana."

Ryanaga menelan ludahnya gugup. Suara tegas itu semakin mendekat diikuti langkah kaki yang jelas. Mata keduanya bertemu. Senyum miring yang Unmasankar tunjukan membuat Ryanaga semakin gugup.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Sebutkan namamu!"

Ryanaga mengatur nafasnya, "Ryanaga Meeza," jawabnya.

"Ikut bersamaku."

Rahang Ryanaga mengerat. Kepalan tangannya juga semakin kuat. Ia sedikit gugup jika penyamarannya terbongkar. Sembari menghembuskan nafasnya pelan kakinya melangkah mengikuti langkah sang raja ke sebuah tanah lapang yang sudah dikelilingi oleh para prajurit. Manik hitamnya mengamati lingkungan disekitarnya mencari tahu acara apa yang sedang digelar oleh kerajaan.

BLUE MOON CURSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang