03: A Story in 1730 Part II

29 0 0
                                    

Dua hari telah berlalu. Mereka berencana untuk kembali ke kerajaan hari ini bersama tunangan sang pangeran yang telah tiba sehari sebelumnya. Para pengawal sedang sibuk menyiapkan kuda serta dua kereta kuda yang akan membawa pangeran beserta tunangannya dan juga barang-barang.

Ryanaga mengecek semua kelengkapan pertahanan. Ia harus memastikan jika keselamat pangeran dan tunangannya benar-benar terjamin. Fokusnya teralih saat seekor kuda putih dikeluarkan dari kandangnya dan bergabung bersama kuda hitam milik Ryanaga dan kuda coklat miliki pengawal yang lain.

"Kau masuklah ke dalam kereta, aku akan menunggangi Vhill," ucap Seanara kepada Esther – tunangannya.

"Tak bisakah kau bersamaku di dalam kereta? Aku tidak ingin sendirian," balas Esther sembari mencoba meraih lengan Seanara, tapi sebelum lengan itu tergapai, sang pemilik pergi dari posisinya.

"Aku akan melindungimu dari depan."

Ryanaga tidak dapat menahan tawanya. Namun, nyatanya tawa tanpa suara itu diketahui oleh sang pangeran dan membuat lelaki itu seketika memukul kencang kepala Ryanaga sebelum menunggangi kudanya.

Entah hubungan seperti apa yang terjalin diantara keduanya selama dua hari belakangan. Yang terlihat hanyalah mereka semakin dekat. Bahkan saat tunangannya sampai, Seanara memilih untuk berkuda bersama Ryanaga mengelilingi kota yang jaraknya tidak jauh dari tempatnya tinggal. Mereka hanya perlu menuruni gunung dan melewati hutan kecil yang sangat rindang.

Keduanya pun seringkali terlihat di taman bunga walaupun Ryanaga selalu mengeluh mengenai aroma bunga yang menyengat. Seanara memiliki banyak cerita yang ia tuangkan pada lelaki yang lebih tinggi sembari merangkai bunga mawar yang akhirnya akan ia berikan pada Esther. Berbeda dengan Ryanaga yang penuh dengan rahasia, lelaki itu hanya setia mendengarkan semua cerita Seanara sembari mencabuti kelopak bunga dari bunga yang gagal Seanara rangkai lalu menyelipkannya pada rambut hitam lelaki bermanik coklat itu.

Esther tentu iri ditambah dengan sang pangeran yang menolak untuk satu kereta dengannya. Ia mungkin kesal, tapi ia membiarkannya begitu saja demi mempertahankan posisinya sebagai tunangan sang pangeran.

Esther memasuki keretanya dibantu pengawal. Rombongan dimulai dari satu baris berisi tiga pengawal yang berjajar paling depan. Dibaris kedua ada Ryanaga, Seanara, dan satu pengawal di sisi kanan. Dibelakang mereka ada kereta kuda milik Esther diikuti oleh kereta kuda barang dan setelahnya ada tiga baris kebelakang pengawalan.

"Yang Mulia, perjalanan akan memakan waktu cukup lama. Anda bisa bergabung bersama Nona Esther jika merasa lelah," ucap pengawal yang berada di sisi kanannya.

Seanara tersenyum ke arah pengawal tersebut, "Aku tidak terlalu suka ruangan sempit. Jika lelah aku akan bergabung bersamanya. Menaiki kuda hitamnya," balas sang pangeran sembari mengarahkan jarinya kepada Ryanaga. Pengawal yang kebingungan atas jawaban itu akhirnya melihat ke arah Ryanaga dan lelaki itu hanya memberi anggukan kepala dengan wajah yang pasrah. 

Setelahnya mereka melanjutkan perjalanan dengan tenang dan akhirnya sampai di sebuah kota lalu memutuskan untuk istirahat di sebuah penginapan. Mereka akan melanjutkan perjalanan esok hari. Seanara mengantar Esther ke kamarnya setelah makan malam. Sedangkan para pengawal bergantian berjaga di depan kamar sang pangeran dan Nona Esther.

Ryanaga melangkahkan kakinya ke belakang penginapan saat mendengar jika ada danau kecil dari sang pemilik. Ketenangan adalah satu-satunya yang Ryanaga cari saat ini. Ia tidak dapat terus berdiam diri dan mengikuti alur. Ia harus segera mencari momen untuk menjalankan misinya. Pangeran  Rexy – Pangeran Caeruleum dan teman-temannya pasti menunggu komando darinya.

"Sepertinya kau suka ketenangan dan halaman belakang."

Sebuah suara memecah keheningan diantara pikirannya dan suara kecipak air danau karena ikan-ikan kecil yang berenang. Ryanaga mengalihkan pandangannya ke arah jendela kamar lantai dua dimana kamar pangeran berada. 

BLUE MOON CURSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang