Just Want to Be Happy {FredrinnxAamon} BXB (END)

Bonus or Flashback? pt 4

.

.

.

"Jangan deket dekat Kakak aku"

Gusion memeluk Aamon erat dan menjauhkan nya dari Fredrinn. Ia baru pulang dari rumah neneknya karena mendapat kabar kalau heat Aamon sudah selesai.

Bocah itu kaget ketika melihat keadaan kakak nya yang seperti nya sudah di coblos oleh calon kakak iparnya. Gusion pernah diam-diam nonton bokep jadinya tau deh dari cupang yang ada dileher Aamon.

Dan ya kini dia menjauhi kakaknya dari alpha mesum atau calon kakak iparnya. Fredrinn mendengus sebal karena kehadiran Gusion yang menganggu kebersamaan nya dengan Aamon tersayang.

"Gusion sudahlah lepaskan aku, aku baik-baik saja kok lagipula aku yang memulai duluan" Ucapnya dengan nada lembut dan wajahnya memerah.

Melihat itu Fredrinn dan Gusion terdiam terpana melihat keimutan dari omega di depan mereka.

"Kak, jadi istri Usion mau gak?"

PLAK

"Ngarep aja bocah"

Aamon menatap adiknya dengan kasian karena baru saja kena tampol Fredrinn meski pelan-pelan doank. Ia di ambil alih  oleh tunangan nya dan kini dia berada di pangkuan Fredrinn.

Gusion menatap Fredrinn dengan kesal, "Kekerasan terhadap calon adik ipar, Kakak gak boleh nikahin alpha ini bolehnya nikah sama Usion aja"

"Dih ngajak ribut?" Kesal Fredrinn.

"Ayo! Bewan kita"

Fredrinn dan Gusion kini saling bertatapan penuh dengan kebencian, mereka layaknya musuh yang sedang memperebutkan harta yang sangat berharga.

"Hah....kalian berdua hentikan, kekanak-kanakan kalian tau..." Aamon menatap mereka dengan tatapan malas, beginilah jika Fredrinn dan Gusion dipertemukan.

Mendengar suara Aamon mereka berdua saling memalingkan wajah mereka, benar-benar mereka berdua ini jika bertemu pasti Aamon yang diperebutkan.

Fredrinn mencium pipi Aamon, dia merengkuh pinggang kecil omeganya dan menduselkan wajahnya di ceruk leher omega tercintanya.

Gusion menatapnya dengan tatapan kesal, dia ngiri dengan kemesraan kakak nya dan calon kakak iparnya. Padahal Gusion juga mau mesra-mesraan sama Kakak tercintanya.

Beberapa bulan kemudian, Aamon dan Fredrinn lulus. Mereka kuliah di satu kampus yang sama tapi beda jurusan.

Fredrinn mengambil jurusan tentang bisnis sedangkan Aamon mengambil jurusan seni, ya memang tidak di setujui oleh kedua orangtuanya, tapi karena ada Fredrinn yang membujuk mereka dengan cara yang 'baik' mereka pun menurut.

Dua semester sudah mereka lewati dan yang paling stress di sini adalah Fredrinn. Kerjaan ngeluh sambil gangguin Aamon yang lagi belajar.

"Fred ih sana! Ganggu aja kamu!" Aamon kesal karena dia sedang belajar tiba-tiba aja si cunguk ini dateng sambil ngeluh.

"Ayang kok ngusir? Kit heart aku"

Aamon memutar matanya, "Banyak drama!"

Fredrinn memanyunkan bibirnya, dia mengangkat Aamon dan membawanya dipangkuan nya.

"Fredrinn..."

"Sebentar aja ya?"

Aamon menghela nafasnya, dia membiarkan Fredrinn memeluknya dan menduselkan wajahnya di tengkuk Aamon.