💜💜💜
Sella mematut diri di depan cermin. Dia memutar tubuhnya beberapa kali sambil mengamati penampilannya. Sebuah dress bermotif bunga-bunga selutut, dengan lengan di atas siku, rambut disanggul cepol dengan sedikit untaian rambut di kanan kiri wajah, serta riasan sederhana, membuat Sella terlihat anggun dan segar.
Suara ketukan pintu terdengar.
"Ya, Gama?,""Ma, aku mau pamit,"
Sella membuka pintu kamar. Gama yang melihat penampilannya, menjadi terpesona. Dia melihat Sella dari atas sampai bawah, dan kembali lagi ke atas.
"Mama cantik banget. Mau kemana ma?,"
"Emm, ini, mama mau ketemu teman lama,"
"Laki-laki atau perempuan?,"
"Laki-laki,"
"Mama nggak sedang kencan kan?,"
"Kalau mama kencan kenapa?,"
"Yaa, yaa, aku nggak berhak sih ngelarang mama. Tapi, setidaknya, mama kenalkan lah siapa orangnya"
"Nanti mama kenalin. Lagian kamu pasti juga udah kenal kok. Dia sahabat papamu,"
"Oh, begitu. Mama bakalan lama perginya?,"
"Belum tahu. Kamu juga mau pergi kan?,"
"Iya sih. Aku ada janji sama Liana ma. Dia ngajak jalan,"
"Ya sudah. Kita berangkat aja sekarang,"
Gama hanya mengangguk. Ada rasa tak rela mamanya akan menemui laki-laki lain. Gama menjadi sedikit malas untuk pergi dengan Liana. Ia malah ingin mengikuti saja kemana mamanya pergi.
"Mama perginya kemana sih? Nggak dijemput?,"
"Mama udah pesan taksi. Sebenarnya dia mau jemput, tapi mama yang melarang,"
"Aku antar aja, gimana ma?,"
"Jangan Ga. Lebih baik kamu segera berangkat. Takutnya Liana nungguin kamu,"
Gama akhirnya mengangguk. Dia pun segera bersiap pergi, meski rasa berat hati membiarkan mamanya bertemu laki-laki selain dirinya.
Baskoro sudah menunggu di sebuah rumah makan tempat dia dan Sella akan bertemu. Matanya tak lepas memandang pintu masuk. Ia sangat tak sabar, begitu ingin tahu, seperti apa Sella sekarang.
Saat melihat seorang perempuan tampak mencari-cari seseorang di pintu masuk, Baskoro pun berdiri. Ia lambaikan tangan pada Sella. Perempuan itu segera berjalan menuju meja tempat Baskoro berada.
"Hai mas,"
"Hai juga, Sel. Nggak macet kan?,"
"Nggak kok. Sudah lama nunggunya?,"
"Tidak juga. Baru habis segelas jus melon nih. Bukan karena lama menunggu, tapi karena aku deg-degan mau bertemu perempuan cantik,"
"Mas Bas bisa saja,"
Dan mengalirlah cerita demi cerita selama bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Rupanya selama ini Baskoro lebih betah menjomblo daripada mencari pengganti Sella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sella
Short StoryBacaan untuk dewasa ya.. Yang merasa belum cukup umur, menjauh dulu, oke.. Cerita tentang Sella dan kehidupannya. Kita simak yuk..