2. Psikopat

25 5 1
                                    

Sore yang sangat melelah kan bagi Stereo. Ia sudah mitting di Bandung dan Bali.
Sampai sekarang ia masih teringat dengan kasus-kasus yang sekarang sedang menggempar kan jakarta. Ia selalu dejavu ketika mendengar kasus² penculikan anak sekolah.

"Kenapa akhir-akhir ini gue selalu gak tenang?" Gumam Stereo.

"Gue yakin, di balik penculikan anak anak sekolah sekarang sama seperti yang nyulik gue dan Zenyper." Lanjut Stereo begumam.

Stereo mengambil sebuah foto yang di bingkai dengan rapih. Foto itu di ambil pada saat Stereo kelas enam SD. Dua bulan sebelum kejadian mengerikan menimpa Stereo dan Zenyper.

"Apa gue datangi tempat itu lagi? Ck... tapi gimana kalo gue jauh-jauh kesana ternyata gak nemu petunjuk apa-apa..." Stereo kepikiran untuk pergi ke tempat sial itu lagi.

Tapi ia berfikir juga, bagaimana kalo dia jauh-jauh ke sana tapi nihil tak menemukan apa-apa.

Tapi tekat ingin mengungukap siapa orang di balik penyulikan anak sekolah membuat nyali Stereo semakin besar.

"Fiks..."

* * *

Malam yang dingin dan gelap, bintang-bintang berkilau di langit. Stereo nekat untuk pergi ke bangunan sialan itu. Stereo berharap mendapat kan petunjuk agar yang sekarang ia lakukan tidak terasa sia-sia.

"Tempat ini tidak banyak berubah dari dulu..." Gumam Atereo sambil menatap bangunan besar bertingkat lima yang sudah terbengkalai.

Stereo pun mulai melangkah kan kaki nya ke dalam gedung itu.
Ia tak sadar ada orang yang mengintai nya sejak ia datang ke tempat ini. Beberapa detik kemudian orang itu pergi dari tempat persembunyiaan nya.

Drrrttt... Drrrttt...

"Shit, siapa sih yang ngirim pesan?!" Maki Stereo sambil mengambil hand phone nya di dalam kantong celana nya.

Kenzo.

|Bang gawat...!!!
|Bang lo cepet pulang ini darurat.

Dua pesan itu membuat Stereo berdecak kesal. Ia sudah menebak, pasti keponakan nya ini menanyakan kunci jawaban soal matematika. Dengan kesal Stereo mematikan hand phone nya agar tidak ada yang menganggu nya sekarang.

Dorrr... Dorrr...

Suara tembakan itu sangat nyaring dan bergema. Ada orang yang sedang memburu Stereo. Barusan saja Stereo hampir tiada karena peluru yang orang misterius itu lepaskan. Untung nya Stereo dengan sigap langsung menghindar.
Ia dengan jelas melihat orang bertopeng, tetapi itu bukan psikopat bertopeng beruang yang dulu membunuh sahabat nya.
Orang itu menggunakan topeng tengkorak yang menyala warna merah pekat.

Orang itu menggunakan topeng tengkorak yang menyala warna merah pekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dark past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang