"Halo mah! Ada apa?" Tanya selly sambil berbaring di di sofa televisi
"Suami kamu dah kerja? Dan Anna gimana? suka dengan rumah barunya?
"Dia sudah kerja, dan Anna bener bener happy banget dengan rumah ini, hanya mungkin tadi pas kuantar ke sekolah, terlihat malu!"
"Denger denger Villanya mewah ya?" Tanya ibu.
"Lumayan, cukup luas dari pada sebelumnya, hanya saja, aku merasa ada yang aneh dengan Villa ini!"
"Aneh gimana? Maksud kamu?"
"Banyak mah! Aku gak bisa ceritakan disini! Mama jadikan kesini?"
"Jadi dong sama papa, sekalian bawa hadiah buat cucu aku Anna!"
"Ya ampun, aku sampai lupa kalau anak aku ulang tahun hari ini!"
"Loh,kok bisa sampai lupa!"
"Ya udah mah, aku mau pergi beli roti ulang tahun!"
"Gak usah, bar mama aja, sekalian nanti dijalan!"
"Terimakasih mah!"
Selesai telepon ia langsung bergegas untuk merapikan ruang tamu, mana mungkin ia biarkan ulang tahun anaknya terkesan biasa saja.
"Tok tok tok..."
Ada seseoramg yang mengentuk pintu dari luar, Selly sampai dibuat heran, siapa yang datang jauh jauh ke Villa yang dekat hutan.
"Siapa?" Tanya Selly saat hendak membuka pintu.
Setelah pintu terbuka, Selly dibuat kaget. Ternyata Nenek tetangga sebelah.
"Eh bha sri!" Sapa Santun Selly, menyapa orang yang lebih tua.
"Kok embhak sih, panggil aku Nenek sajah, kan kita sudah seperti keluarga!" Jelas Nenek sedikit tertawa.
"Hahaha iya nek, itu bawa apa yah?"
"Ini, Nenek bawain makanan khas dieng, mau tau apa?"
"Ohhh, mendoan!" Jelas Selly.
"Salah, kalo mendoan itu khas purwokerto, ini khasnya orang sini, namanya Tempe kemul!"
"Waduh, jadi ngerepotin!"
"Gak apa apa jadi tetangga itu, saling membantu itu penting!" Senyum nenek.
"Ya udah makasih ya nek!"
Nenek menganguk mengiyakan "Denger denger anak kamu ulang tahun ya?"
"Loh kok Nenek tahu?"
"Darma yang kasih tahu nenek!"
Selly dibuat bingung, kenapa Darma tidak memberi tahu dirinya soal hari penting putrinya. Justru memberi tahu orang yang dianggapnya baru kenal.
"Kok bengong? Boleh Nenek bantu?"
"Oh boleh nek, terimakasih ya nek!" Jelas Selly tersenyum.
Hal yang sulit jika ia membereskan acara yang mendadak sendirian, ia pun tak begitu mengerti menata ruangan dan memasak tumpeng untuk acara. Beruntung Nenek bukan hanya sekedar membantu dalam merapikan dan menata ruangan, ia juga jago sekali memasak, apalagi dalam urusan Tumpeng, karena dijaman nya masih memiliki anak, setiap ulang tahun, pasti selalu ia siapkan sendiri, walau pun kecil kecilan.
*******
20:00 Wib
Acara ulang tahun Anna yang ke 8 tahun sudah di mulai, Ayah dan ibu Selly sudah datang meramaikan suasana. Walapun tak seramai sebelumnya, mereka juga mengundang 3 teman baru Anna di sekolah.
Anna nampak sudah tak sabaran untuk meniup satu buah lilin berbentuk angka 8 di atas kue, sedangkan Nenek dan kakek si tetangga sedang memegang sebuah kado berukuran cukup besar, sampai membuat seisi ruangan terpancing melirik.
"Wow! Kadonya besar sekali? Apakah ini untuk putriku?" Tanya Selly mendekat, saking penasaran nya.
"Tentu, ini untuk anggota keluarga baru kita yang paling kecil!" Jelas Nenek tersenyum ramah menatap Anna.
Lilin dinyalakan, Anna begitu semangat melihatnya, nyanyian ulang tahun di nyanyikan, Anna tak hentunya tersenyum, sambil melompat lompat, bertepuk tangan.
"Berdoa sayang!" Jelas Sslly, setelah selesai bernyanyi bersama, sebelum meniup lilin.
Anna langsung menutup kedua mataya, mengangkat tangan nya se tinggi dadanya, berdoa dalam hati, jika ia ongin punya teman yang selalu ada buatnya, sampai kapan pun.
"FUH..." Anna meniup lilin nya sampai akhirnya padam.
Semua langsung terlihat senang, sambil mengucapkan selamat. Selly seketika langsung mencium sang putri, disusul Darma, ayah, ibu. Bahkan tetangga sebelah Kakek dan Nenek.
Namun selepas mereka menciumnya, kado yang selama meraka pegang berdua, tiba-tiba langsung menyerahkan nya, padahal belum memetong kue sedikitpun.
"Ini ada kado buat kamu nak!" Jelas nenek tersenyum, berharap Anna akan segera suka.
"Bilang makasih sayang?" Jelas Selly kepada putrinya.
"Teeima kasih!" Jelas Anna.
Anna meletakan kado itu di atas sofa sebentar, sebelumakhornya kue di potong, dibagikan.
******
Semua acara sudah selesai, semua teman teman sekolah sudah pulang, terkecuali semua keluarganya dan tetangga. Selain meniup lilin, ini adalah hal yang paling menyenangkan bagi Anna.
Anna membuka satu persatu kado, entah pemberian teman, dan kakek neneknya dari jakarta, sampai akhirnya tinggal tersisa milik kakek Rusli dan nenek Sri tetanggnya.
"Ayok dibuka!" Jelas Nenek sri
Tanpa ragu, ia mulai merobek kado itu, jujur saja, kado ini lah yang oaling ingin Anna buka, sampai alhirnya ia menemukan sebuah boneka berukuran anak anak umur 2 tahun.
"Wah bonekanya lucu Nek sri! Makasih ya kek!'' Anna bener bener senang mendapatkan boneka itu,
"Semoga kamu suka ya nak!" Jelas kakek Rusli.
"Kamu harus panggil dia boneka Nabila ya?"
"Kenapa boneka Nabila?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BONEKA NABILA
HorrorKarena masalah pekerjaan, Ayah dan ibu, termasuk Anna. Anak mereka satu satunya, harus terpaksa pindah Rumah. Rumah yang jauh dari pemukiman penduduk, hanya ada satu tetangga di samping. Mereka hanya tinggal berdua saja dirumah itu, usia mereka suda...