Sinar matahari menembus tirai, cahaya hangat yang memancar melalui jendela-jendela tertutup memberikan kehangatan pada sosok di tempat tidur. Kicauan burung yang bernyanyi di pagi hari bagaikan lagu yang membawanya kembali ke dalam mimpi.
Klik.
Sebuah pintu terbuka tanpa banyak usaha. Langkah kaki yang tajam dan sopan bergema di ruangan yang sunyi.
Tap tap tap.
Sreeett.
Menarik tirai yang memisahkannya dari dunia. Memberikan akses pada cahaya untuk menyentuh secara langsung sosok di tempat tidur.
Tap tap tap.
Dia merasakan tangan halus dan hangat menyentuh pundaknya. Suara yang lembut dan lembut terdengar seiring orang itu mangguncang tubuhnya. Mencoba membangunkannya.
"Tuan Muda, bangunlah, sudah pagi."
'Siapa?'
"Bukankah Anda sudah berjanji pada Nyonya untuk pergi bersama ke luar?"
Dengan enggan dia membuka matanya. Hal pertama yang menyambutnya adalah wajah seorang wanita. Tidak terlalu tua juga tidak bisa di sebut terlalu muda. Rambut coklat hazelnutnya di sanggul dengan rapi. Senyuman hangat yang menyertai menambah kesan kelembutan dan ketulusan pada wanita itu.
Suara serak dan lemah tiba-tiba terdengar. Menyebutkan nama dari wanita di depannya.
"Emma?"
"Iya, ini saya."
Wanita paruh baya itu semakin tersenyum begitu melihat tuan mudanya bangun tanpa banyak cobaan. Berdiri dan membungkukkan tubuhnya sedikit sebagai formalitas saat dirinya bertanya.
"Selamat pagi, Tuan Muda. Apakah tidur Anda nyenyak semalam?"
Orang yang di panggil tuan muda itu bangun dan mendudukan dirinya di tempat tidur lantas mengangguk.
"Begitu. Apakah Anda ingin langsung mandi atau sarapan langsung?"
'Jika aku sarapan langsung tanpa mandi, ibu pasti akan memarahiku.'
Dia mempertimbangkan pilihannya untuk sejenak sebelum memberitahu kepala pelayan wanita itu.
"Mandi dulu."
"Baiklah, saya akan menyiapkannya. Selama Anda menunggu anda bisa meminum susunya."
Wanita tua yang di panggil Emma itu menyerahkan segelas susu putih kepada anak di tempat tidur yang menerimanya dengan baik.
"Terima kasih."
"Itu sudah tugas saya. Anda tidak perlu mengucapkannya. Kalau begitu, saya akan langsung menyiapkan mandi Anda."
Anak kecil itu mengangguk dan melihat wanita tua itu masuk ke sebuah ruangan di kamarnya yang di duganya sebagai kamar mandi sebelum menenggak susu yang ada di tangannya.
'Sudah tujuh tahun, ya.'
Pikirnya saat menatap gelas yang kini kosong di pangkuannya. Meletakan gelas yang kini kosong itu di atas nakas, matanya langsung menelusuri langit cerah di luar dengan burung yang beterbangan kesana kemari. Daun-daun merah yang berguguran berhamburan tertiup angin.
Tujuh tahun yang lalu, entah bagaimana ia tiba-tiba terbangun sebagai bayi di dunia yang sama sekali berbeda dengan dunianya.
Dia, Kim Rok Soo, yang hidup dengan 'biasa-biasa' saja di Korea, di Bumi, tiba-tiba membuka mata di dunia lain tepat setelah dia menyelesaikan tugasnya.
'Aku tidak menyangka bahwa reinkarnasi itu benar-benar ada.'
Dia ingat rekan satu timnya yang menyebutkan tentang adanya reinkarnasi. Jika sebelumnya dia akan menertawakannya karena mengatakan omong kosong, namun tidak dengan saat ini. Karena dia benar-benar mengalaminya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwining Of Two Threads║Cale Henituse X Original Character║
FanficBagaimana jadinya jika dunia TBOAH tidak ada sedari awal? Bagaimana jadinya jika Kim Rok Soo tidak terkena kutukan White Star? Bagaimana jadinya jika Kim Rok Soo bukan bertransmigrasi melainkan bereinkarnasi menjadi Cale Henituse? Dan bagaimana jadi...