Di kejauhan, nampak cahaya yang amat terang. Semakin cepat dan semakin dekat. Dia tidak punya waktu untuk berpikir saat cahaya itu menabraknya, memberikan sensasi melayang dan seolah-olah waktu di dunia benar-benar berhenti, berjalan dengan lambat sebelum kembali normal.
Teriakan histeris memasuki indra pendengarannya yang berdengung kencang. Penciumannya tidak dapat mencium bau apapun kecuali bau besi dan debu.
Lingkungan berubah saat dia menutup mata. Berganti menjadi perpustakaan dengan ratusan miliar buku yang tersusun rapi di setiap rak yang ada.
Besar. Itu perpustakaan terbesar yang pernah ia lihat. Dia disana, dia tahu itu, seperti biasa dia akan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan itu.
Pintu dibanting terbuka, memperlihatkan dua sosok yang mempunyai paras yang sangat-sangat cantik. Keduanya memiliki wajah yang serupa dan telinga runcing yang sama. Membawanya keluar dari perpustakaan besar itu dan menuntunnya menuju sebuah altar yang berada tepat di tengah-tengah kota.
Begitu banyak orang yang berkumpul di tengah kota. Mereka mempunyai kemiripan serupa dengan kedua orang yang membawanya sebelumnya.
Menempatkannya di tengah altar dalam posisi terlentang, sesuatu yang di kaitkan pada kedua pergelangan tangan dan kakinya. Lalu, teriakan seseorang yang menyerukan untuk melepaskannya, dan kemudian, sebuah tusukan dan sayatan di seluruh permukaan tangan serta kakinya. Menyebabkannya berteriak kesakitan saat benda tajam terus menerus menorehkan sayatan di sekujur tubuhnya.
Berulang kali, kejadian yang sama itu terjadi berulang kali. Setiap kali itu terjadi, yang bisa ia lakukan hanya menjerit dan berteriak. Meminta tolong pada sesiapapun yang memiliki belas kasih namun tidak, tidak ada satupun yang datang menyelamatkannya.
Mereka justru menggenggam kedua tangan mereka seolah tengah berdoa pada sesuatu di luar sana.
Tuhan? Dewa? Ataukah itu ... Konstelasi? Entahlah, dia tidak tahu.
Namun kemudian, sesuatu terjadi saat hal itu terus berlanjut. Ribuan orang datang menerobos ke tempatnya, memporak-porandakan tempat dia tinggal dan membunuh serta menculik orang-orang dengan telinga runcing itu.
Melihatnya memberikan sedikit rasa kepuasan pada dirinya. Namun kendati begitu, orang-orang yang menerobos masuk ke tempat tinggalnya sepertinya juga menginginkannya. Terlihat dari cara mereka memandangnya dan mengepungnya. Tapi sesuatu menghalangi mereka, sebuah angin puyuh besar melindunginya. Dan dia tahu betul, dia tahu dengan baik siapa yang mengendalikan angin puyuh itu.
Namun orang-orang itu tidak akan berhasil membunuh dan menculik orang-orang dengan telinga runcing itu jika mereka tidak memiliki kemampuan sama sekali. Mereka juga tidak akan berhasil masuk ke tempat dia tinggal jika mereka tidak memiliki kemampuan.
Itu terjadi begitu cepat. Sangat cepat hingga ia tidak sadar bahwa dia sudah di gendong dan di lempar ke laut tepat sebelum sesuatu meledak di tempat dia baru saja berada.
Orang yang baru saja melemparnya meneriakkan sesuatu padanya. Namun dia tidak tahu apa yang di katakannya. Hanya beberapa suku kata yang ia dapat. Menggabungkan semuanya, ia mendapatkan kalimat 'Bersembunyi dan aku akan datang menjemputmu, aku janji!'. Dan begitu saja, ia tenggelam 'kembali' ke laut.
Saat ia membuka matanya, hal pertama yang menyambutnya adalah langit-langit putih.
Angin hangat berhembus menyebabkan tirai yang sudah terbuka kembali bergoyang. Nyanyian burung yang selalu ia dengar saat masih di hutan kini kembali ia dengar.
Dia menemukan dirinya berada di sebuah kamar besar. Dengan kasur yang sangat empuk berada di tengah-tengah semua barang mewah. Memaksa duduk menyebabkan otot-ototnya menegang, mungkin karena sudah terlalu lama ia tidak merasakan bagaimana rasanya tidur di sebuah kasur. Kepalanya berdenyut sakit kala ia mulai memposisikan dirinya dalam posisi duduk. Tanpa sadar, tangan kanannya beralih untuk memegang kepalanya yang berdenyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwining Of Two Threads║Cale Henituse X Original Character║
FanfictionBagaimana jadinya jika dunia TBOAH tidak ada sedari awal? Bagaimana jadinya jika Kim Rok Soo tidak terkena kutukan White Star? Bagaimana jadinya jika Kim Rok Soo bukan bertransmigrasi melainkan bereinkarnasi menjadi Cale Henituse? Dan bagaimana jadi...