Author: Gavrie Gumilang
(Cerita ini terjadi di saat yang bersamaan dengan kejadian di novel Raesya: Agen P.A.C..)
°°°
Seorang pria yang kaya raya bernama Bang Jamal tinggal di rumahnya yang sangat mewah di pinggir kota Fernanda. Bang Jamal adalah orang Indonesia keturunan Arab dan dia memiliki usaha atau bisnis yang sangat sukses. Walaupun sangat kaya, Bang Jamal tidak suka pamer dan dia memiliki hubungan yang baik dengan semua orang, termasuk walikota kota Fernanda, Ahmad Raesya.
Bang Jamal memiliki sebuah kandang burung di halaman rumahnya. Namun bukan hanya burung yang ada di dalam kandang itu, tapi juga ada seorang pria bernama Adrian. Awalnya, Adrian adalah seorang pengusaha seperti Bang Jamal dan dia adalah pemimpin perusahaan Wardoyo Entertainment. Namun sayangnya, Adrian menderita penyakit mental yang bisa membuatnya berubah menjadi orang psikopat bernama Pak Las. Walaupun mereka memiliki tubuh yang sama, Adrian dan Pak Las sangatlah berbeda. Adrian adalah orang yang baik, tidak mementingkan dirinya sendiri, dan peduli dengan semua orang, termasuk orang-orang yang bekerja dengannya, sedangkan Pak Las adalah psikopat yang sangat jahat, gila, dan mengerikan.
Karena Pak Las sangat berbahaya, Ahmad Raesya meminta Bang Jamal untuk mengawasi Pak Las sambil mengurungnya di suatu tempat. Saat dikurung di basement, Pak Las malah berhasil melarikan diri dan membuat kekacauan. Bahkan Pak Las membuat salah satu teman Ahmad Raesya terluka parah. Karena kejadian itu, Bang Jamal terpaksa mengurung Pak Las di kandang burung yang ada di halaman rumahnya.
Pada suatu hari, Bang Jamal mengambil sebuah ember dan mengisinya dengan air. Lalu dia membawa embernya ke halaman rumahnya karena dia mau menyiram tanaman dan membersihkan halaman rumahnya seperti biasa.Setelah sampai di halaman rumahnya, Bang Jamal menaruh embernya dan menggunakan sebuah gayung untuk mengambil air yang ada di dalam ember itu. Pak Las, yang masih dikurung di dalam kandang burung, hanya memperhatikan Bang Jamal sambil berbicara dengannya.
"Kayak biasa. Mondar-mandir ke halaman buat nyiram tanaman dan ngasih makan burungmu yang ada di kandang ini. Apa kamu nggak tertarik buat ngobrol sama aku agak lama?" kata Pak Las dengan nada mengejek.
"Ane sudah sering dateng ke halaman ini sambil dengerin ente bicara. Apa itu nggak cukup?" kata Bang Jamal sambil mengguyur salah satu tanamannya dengan air.
"Itu bukan termasuk ngobrol. Itu cuma dengerin orang lain bicara," kata Pak Las.
"Udahlah! Ente mau apa?" tanya Bang Jamal.
"Mau keluar dari sini. Tolong bebasin aku!" kata Pak Las.
"Nggak! Maaf!" kata Bang Jamal.
Pak Las pun sangat marah. Namun Bang Jamal tidak peduli dan dia memilih untuk tetap menyiram tanamannya. Setengah jam kemudian, Bang Jamal masuk ke dalam rumahnya setelah dia selesai menyiram tanaman dan membersihkan halaman.
Sore harinya, Bang Jamal melakukan banyak hal. Pertama, dia sholat Ashar. Kemudian, dia pergi ke ruang TV dan menyalakan TV untuk menonton serial TV favoritnya, Petualangan Satpam Kampung, yang menceritakan tentang empat satpam yang melakukan kegiatan mereka masing-masing di kampung mereka. Pada saat itu, serial Petualangan Satpam Kampung sudah mencapai episode 69.
Setelah menonton Petualangan Satpam Kampung, Bang Jamal pergi ke dapur untuk membuat teh. Sambil menunggu air di tekonya mendidih, Bang Jamal membuka kulkas dan mengambil sebuah burger. Bang Jamal memanaskan burger itu di microwave, lalu dia memakannya setelah burger itu hangat.
Beberapa menit kemudian, air yang Bang Jamal panaskan akhirnya mendidih. Bang Jamal pun mematikan kompornya. Namun, saat Bang Jamal mau menuangkan air panasnya ke dalam gelas untuk membuat teh, Bang Jamal mendengar suara tembakan dari halaman rumahnya. Bang Jamal menjadi panik dan dia pun langsung keluar dan pergi ke halaman rumahnya.
Saat sampai di halaman rumahnya, Bang Jamal terkejut karena Pak Las sudah tidak ada di dalam kandang burungnya. Bang Jamal mendekati kandang burungnya untuk memeriksanya dan ternyata pintu kandang itu tertutup. Namun, Bang Jamal melihat gembok pintu kandang yang tergeletak di tanah. Saat Bang Jamal mengambilnya, dia melihat bekas tembakan di gembok itu. Itu artinya, ada seseorang yang mungkin membebaskan Pak Las dan kemudian mereka melarikan diri sebelum Bang Jamal dapat melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumilang Sci-Fi Universe: Antologi
Science FictionKumpulan cerita pendek yang berlatar di Gumilang Sci-Fi Universe. Selain beberapa karakter dari novel Raesya dan Kota Fernanda dan dua novel lanjutannya, karakter-karakter baru juga akan muncul. Semua cerita dalam buku ini terjadi selama atau setela...