Happy reading....
.
Gadis itu terus mengetuk-ngetuk dagunya, raut wajahnya terlihat sedang berpikir keras bagaimana caranya dia membujuk ayahnya. Sedangkan bunda akan dengan senang hati mengabulkan apapun keinginannya. Tapi, semua keputusan kembali lagi pada ayah. Dan ia merasa bahwa ayahnya tidak akan membiarkan dia begitu saja."Hahh..." Ning Yizhuo membuang nafas besar. Dia tidak pernah melawan orang tuanya tetapi ia juga sangat bosan. Dia sudah membicarakan hal ini dengan bundanya tetapi bundanya tak bisa berbuat apa-apa. Jadi dia bertekad untuk datang ke ruang kerja ayah dan membicarakannya.
.
.
.Ruang kerja ayah
"Ayah, tolong izinin yaa? Ya? Pliss.." rengeknya menangkupkan kedua tangan depan dadanya.
"Ayah bilang tidak maka tidak." Balas ayahnya tegas
"Ayah... Zhuoy sangat bosan homeschooling. Dari Zhuoy kecil sampai sekarang loh yah.. Zhuoy juga pengen punya banyak temen.." bujuk Ning Yizhuo masih merengek.
"Kan ada ayah sama bunda. Kamu tidak suka bareng terus sama ayah bunda?" Seorang paruh baya itu menatap putri semata wayangnya
"Bukan begitu, tapi Zhuoy juga ingin menjadi anak yang mandiri. Bukan yang selalu apa-apa ayah dan bunda."
"Bagaimana yaa..." Ayahnya terlihat seolah-olah seperti sedang berpikir
'Haisss... Kalau begini terus pasti ayah tidak bakal beri izin. Jadi harus pakai cara satunya, dengan sedikit ancaman mungkin tidak apa-apa?' Pikir Zhuoy.
"Ayah, kalau ayah tidak kasih izin aku sekolah di luar, aku bakal kabur dari rumah!" Zhuoy mengancam dengan raut muka yang dibuat segarang mungkin
Ayahnya yang berniat mengisap kopinya mengangkat sebelah alis melirik Zhuoy yang berada di samping meja kerjanya. "Oh? Kamu menentang sekali ya?"
Anaknya ini walaupun marah beneran juga tidak menakutkan, tapi tambah menggemaskan. PikirnyaZhuoy melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya. "Iya, kalau ayah terus cegah aku, aku bakal pergi dan tidak akan pernah kembali!" Zhuoy menyeringai. "Hmph, ayah sangat sayang denganku, trik ini pasti berhasil! Haha... Cepatlah menyerah, ayah!" Batinnya.
"Ok, pergilah! Dan tinggal di luar sana . Dalam artian kamu cari tempat tinggal sendiri tidak bolak-balik ke rumah."
"Ha?!" Kedua bola mata Zhuoy membulat. Jangan lupakan mulutnya yang terbuka lebar. Dia tidak menyangka ayahnya akan mengambil keputusan seperti itu.
Sedetik kemudian ayahnya menampilkan ekspresi sedih. "Huhuu... Anakku sudah besar rupanya. Dia tidak mau mendengarkanku lagi. Bibi, ambilkan koper Zhuoy kesayanganku ini." Seakan-akan daun kering yang tertimpa angin menerpa wajahku. Pemberontakan anakku telah menyakiti hatiku. Ucap ayah Zhuoy dramatis.
"Baik, tuan."
Zhuoy menggeleng-gelengkan kepalanya serta kedua tangan yang bergerak kekanan kiri. "Bukan, ayah, seharusnya ayah hanya mengizinkan Zhuoy sekolah di luar, bukan Zhuoy juga harus tinggal di luar."
"Kopermu sudah siap, nona Zhuoy."
"Eh? Cepat sekali!" Kaget Zhuoy. Ia melirik ayahnya, "apa ayah sengaja melakukannya?" Batinnya
"Kamu bisa pergi Zhuoy sayang. Tapi ada syaratnya." Ekspresi ayahnya mendadak dingin. "Pertama, kamu tidak boleh membawa uang sepeser pun. Kedua, orang luar tidak boleh tahu mengenai keluarga." Ayahnya menghela nafas sebentar. "Zhuoy sayang, ayah mengizinkan kamu sekolah di luar tapi setelah lulus kamu akan ayah bunda jodohkan." Laki-laki paruh baya itu dapat melihat wajah putrinya yang terlihat terkejut dan tidak terima dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
FanfictionJaemin x Ningning Bingung, deskripsiinnya gimana... jadi langsung dibaca aja yaa.. #jaemin #ningning #jaemning #tokkinabi #🐰🦋 #nctdream #aespa