BAB 8 (๑˃̵ ᴗ ˂̵)و

904 79 2
                                    

sekarang cio sedang terengah-engah karena dia sehabis lari dari taman ke rumah

" hahh, misiku sudah selesai tapi aku sangat lelah lgaian kenapa harus ada kejadian begitu sihh" ucap cio sebal

" yaudah gak usah di pikir mending aku tidur aja " dan cio tidur dengan lelap karena dia capekk

pagi hari jam 7 cio terbangun dari tidurnya dan sekarang adalah hari minggu

" yeyyy hari minggu aku bisa pesta tidur bersama bantal dan guling" ucap cio bersemangat
.
setelah beberapa menit cio berteriak-teriak tak jelas akhirnya dia kembali tertidur

sekarang jam munjukkan pukul 15.30 dan pemuda yang sedang tertidur itu pelan pelan membuka matanya

" lapar sekali" ucap cio setelah sudah benar-benar bangun

sekarang cio sudah ada di dapur tetapi betapa kecewanya cio setelah mengetahui bahwa bahan bahan masakannya sudah habis

dan dia terpaksa makan diluar, sebenarnya cio sangat malas untuk keluar rumah tapi karena dia sudah benar-benar lapar jadi terpaksa dia harus keluar rumah

di saat cio ingin keluar tiba-tiba cio teringat bahwa dia mempunyai banyak babu yang siap untuk menolongnya

" eh kan aku masih punya dua sahabat" ucap cio

di saat cio ingin keluar dari rumah dia baru ingat bahwa dia punya dua sahabat yang sangattt baik

setelah itu cio menelpon Dion dan meminta tolong untuk membelikannya makanan nanti uangnya akan cio ganti

pikir cio sedikit tidak tahudiri nggak ngaruh

setelah menunggu sekitar 30 menit Dion datang dengan membawa banyak makanan di tangannya

" kok banyak banget makanannya " ucap cio kaget " iya biar kenyang " ucap santai Dion

" kamu mau buat aku gendut ya" ucap cio dengan nada kesal

" iya biar pipi kamu tambah buat" ucap Dion dengan semangat

setelah mendengar jawaban dion cio sekarang sedang marah dengan Dion karena ingin membuat pipinya menjadi semakin besar

sekarang cio memeiliki pikiran untuk diet pipi karena Menurutnya ini sudah terlalu besar

dan sekarang cio sedang makan dengan Dion yang melihatnya intens

cio tidak menyadari bahwa Dion memperhatikannya makan karena cio sedang berfikir bagaimana caranya diet pipi

" hemm, liat handphone aja nanti gimana caranya ngecilin pipi" dan itulah keputusan cio

setelah selesai makan cio baru menyadari bahwa sedari tadi Dion memperhatikan nya makan

" kenapa ngeliatin aku kayak gitu, suka lo" tanya cio dengan nada malas karena masih sedikit marah

" iya " jawan pelan Dion karena pelan cio hanya bisa mendengar nya dengan samar

" kamu tadi bilang apa" tanya cio karena hanya mendengar samar samar

" nggak apa apa kok, yaudah aku pergi dulu ya udah dicari sama Aksa" pamiy dion

" ehh tunggu berapa uangnya " tanyaku karena sedari awal aku sudah berkata akan mengganti uang dion

" nggak usah ini udah di tunggu Aksa" ucap dion terburu-buru

sebelum aku ingin memberikan uangnya Dion sudah pergi menggunakan motornya menemui Aksa

" kapan Aksa menelpon dion " tanya ku heran karena sedaritadi cio tidak melihat dion ditelpon oleh aksa

" masak mereka bisa ngomong lewat batin satu sama lain sih" tanyaku heran dan tidak percaya

" udahlah nggak usah dipikirin males banget mikirin kayak begitu " ucap cio

dan sekarang cio sedang melihat TV dengan memakan makanan yang di bawa Dion tadi

karena makanan yang di bawa dion tadi benar-benar banyak jadi sekarang aku memakannya sambil menonton TV

karena terlalu lama menonton TV cio tertidur dengan keadaan TV masih menyala dan mulutnya yang penuh remahan kue yang dia makan sambil menonton TV

CIO TRANSMIGRASI??? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang