Beloved Boss.

934 51 15
                                    

● ● ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

● ● ●


Helaan nafas ke-sekian kalinya terdengar di dalam ruangan bernuansa luxury pada malam itu, Sang CEO, Kaveh masih dengan posisi bersandar pada kursi mahalnya itu melonggarkan dasi yang melekat pada lehernya.

Ketukan pintu menarik perhatian si Boss tampan. Ia membenarkan posisi duduknya dan menyaut dari dalam,

"Masuk."

Pria lain dengan helai rambut abu-abu khas berponi nya masuk ke ruangan khusus CEO tersebut dengan tenang. Ah, si cantik, Sekretaris kesayangannya.

"Alhaitham? kamu lembur?"

Yang dipanggil Alhaitham menggeleng dan beralih untuk duduk di kursi bersebelahan dengan Bossnya.

"Saya baru mau pulang tapi kesini karena lihat lampu ruangan masih nyala, Bapak kenapa masih disini?"

"Ini loh.. Saya belum selesai tanda tangan berkas yang kamu kasih tadi. Sebentar lagi selesai kok."

Kaveh tersenyum kecil dan mendekatkan kursinya ke Alhaitham. Mengusap lembut pipinya. Sekretaris cantiknya itu malah memberikan wajah merengut, memanyunkan sedikit bibir tebalnya.

"Saya minta maaf, tadi presentasi kurang lengkap menyiapkan bahannya."

Rupanya dia masih mengkhawatirkan masalah tadi.

Kaveh menggeleng pelan dan tersenyum kepadanya,  "No, Hayi, you did great. Clientnya aja yang emang rese."

Suasana semakin mencair ketika Kaveh memanggilnya dengan panggilan kesukaannya.

Alhaitham mencium telapak tangan Kaveh yang berada di pipinya. Menatap Kaveh dengan lembut, kontras dengan mata tajamnya.

"Mhm.."

"Just wait for a sec. Saya beresin ini dulu, habis itu kita pulang."

Kaveh kembalikan kursinya ke posisi awal. Kembali berkutat pada setumpuk kertas di mejanya.

Selama beberapa menit semuanya terasa tenang, hanya ada suara kertas yang bergesekkan dan notifikasi dari Alhaitham yang sedang memainkan handphonenya.

Sampai akhirnya tanpa Kaveh sadari, Alhaitham sudah berada diantara kakinya. Menempelkan wajahnya ke selangkangan sang Boss.

"Hm? saya belum mandi, loh."

"Gapapa, suka."

Kaveh terkekeh, inilah kenapa ia sangat menggilai sekretarisnya. Kontras antara pribadi Alhaitham sebagai seorang 'sekretaris' dan kekasihnya sangat lucu.

Biasanya ia hanya akan memberikan wajah datar dan tatapan dingin baik kepadanya maupun karyawan lain.

Siapa sangka diluar kantor Alhaitham adalah seseorang yang sangat clingy.

perfect secretary. | kavetham 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang