The First Time I See Love

124 1 0
                                    

Aku masih berumur 19 tahun dan sekarang aku sedang kuliah dan bekerja. Nama saya Anatasya pada pagi ini aku bangun seperti biasa pukul 5 pagi untuk sholat subuh namun ada yang aneh pada orangtuaku. Mereka sudah membereskan pakaianku di koper serta ingin berbicara serius. "Anatasya , sini papa mau bicara sebentar" ujar papa.
" Iyah pa, ada apa? Serius banget sih papa dan mama ini jadi takut deh hahaha " ujarku.
" Sebenarnya papa dan mama sudah lama menjodohkanmu dengan anak temennya papa yang ada di jogjakarta " Ujar papa.
" Apa!!!!! Jadi maksud papa aku sudah dijodohin sama org yang aku gk tau sama sekali baik atau gk orgnya bahkan tampangnya juga aku gk tahu :( ". ujarku
" Iyak nak, tenang aja anaknya baik kok , meskipun kalian gk cinta entar lama2 juga cinta karena itu mama dan papa setuju untuk mengirimmu tinggal dirumah keluarganya selama 3 bulan." ujar mama.
" Apa mama dan papa gila ? Bagaimana dengan kuliah serta pekerjaanku ma? Aku gk mau ma, jadi maksud mama aku membereskan pakaianku agar dapat pergi hari ini? Whattt? Ma, pa... "
Papa dan mama pun terdiam seketika.
Papa pun berkata "kamu adalah anak satu2nya jadi papa gk mungkin menyerahkanmu kepada orang yg tidak tepat ini juga demi kebaikanmu. papa sudah mengurus surat cuti kuliah serta perizinan di tempat kerjamu. lagian disana juga kamu akan jadi sekretaris pacarmu".
" Selama 3 bulan kamu dapat memutuskan mau melanjutkan pertunangan ini atau tidaknya dan kamu harus bertahan selama 3 bulan dirumah keluarga temennya papa. anatasya mama harap kamu dapat memenuhi permintaan kami ini juga demi kebaikan bersama". ujar mama
Dalam hatiku sebenarnya ingin menolak namun aku memang tidak dapat menolak permintaan kedua orangtuaku dan cita2 ku hanyala ingin membahagiakan orangtuaku dengan cara mengikuti semua permintaannya.
" Iya deh pa, ma, tapi jika selama 3 bulan aku dan anaknya temen papa tidak cocok aku menolak ya pertunangan ini." ujarku dengan sedih
" Iya, keputusannya tetap di berada di kamu anatasya. Nama anaknya temen papa itu Andika Prasetyo." sebelum selesai papa bicara langsung aku potong " iya deh pa, jam berapa pesawatnya hari ini ma?
Mama pun menjawab " jam 7 sayang boardingpassnya entar kamu transit ke jogjakarta ya. pesawat jakartanya pukul 10 sayang".
Iya deh ma aku mandi dulu ya.
Di dalam kamar sambil persiapan keberangkatan aki pun berpikir gmana ni ceritanya aku bisa dijodohin kayak gini kayak film2 aja gumamku dalam hati. setelah siap aku pun berangkat ke bandara bersama orangtuaku.
Di dalam taksi aku bertanya "pa,ma, gimana kalo andika itu orangnya jahat dan aku tidak bisa bertahan selama 3 bulan di rumah keluarganya?"
" Dia itu dari keluarga yang baik2 jadi kalo dia jahat kemungkinannya kecil sayang lagian andika juga gk ada pacarnya skg jadi waktu yang tepat untuk menjodohkan kalian". ujar mamaki
dalam hati aku berkata kesal "emgnya mama pikir meskipun aku gk punya pacar tp gk ada gebetan ya? Ada ma aku ad gebetan yang bakalan dijadiin pacar ni "
Setelah perdebatan itu aku pun menangis di kamar, berpikir kenapa nasib ku begini.
Keesokan harinya matahari bersinar dengan terang berbeda dengan perasaanku sekarang yg sedih. Orang tuaku mengantarkan aku ke bandara, di dalam mobil pun mereka tetap membanggakan orang yg ingin dijodohkannya.
Apa la daya diriku yg hanya bisa mengikuti perintah orang tuaku.
"Ma,pa, aku pergi dulu yaa ke jakarta mau berjuang dengan tunangan yg kalian banggain itu" ujarku dengan kesal.
"Jgn begitu nak, mama dan papa ngelakuin ini demi kebaikanmu nak." ujar mama.
Akupun mencium tangan orangtuaku sebagao tanda perpisahan.
Aku pun masuk ke pesawat di dalam pikiran ku hanya memikirkan lelaki yg dibanggain itu.
Tak lama kemudian aku pun mendarat do bandara soekarno hatta.
Sembari menunggu bagasi ku datang ,aku pun mencoba menghubungi andika.
"Assalamualaikum, maaf ini andika ya? " ujarku
"Waalaikum salam,bukan ini dengan temannya , andikanya lagi rapat." ujur seseorang yg tak dikenal.
"Rapatnya masih lama gk? Maaf pak aku minta tolong, tolong bilangin sama andika kalo aku udh sampai di bandara dan tolong jemput aku di solaria,namaku anatasya,mksh pak ya." ujarku dengan cepat.
"Gk tau buk,nanti saya sampaikan ke andikanya." ujar lelaki itu.
Setelah mengambil bagasi aku pun berpikir untuk membeli novel biar gk bosen nunggunya.
Aku pun menuju toko buku yg ada di bandara.
Aku pun melihat buku yg berjudul "Cinta yg Terlupakan" karangan Anita Pratiwi ternyata buku itu hanya tertinggal 1 buki saja dengan sigap aku mengambilnya dan ternyata ada seorang lelaki yg lebih dulu mengambilnya.

Cinta yang terlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang