Now Or Never

52 0 0
                                    

Tak ku sangka lelaki itu tinggi,putih dan ganteng .
Aku pun berkata pada lelaki itu
"Buku itu aku yg melihat lebih dulu."ujarku seketika
Muka ku pun memerah setelah berkata itu seakan aku malu.
Lelaki itu tertawa kecil
"Tetapi yg mengambil buku ini lebih dulu adalah aku,jadi siapa yg melihatnya terlebih dulu?". Ujar lelaki itu
Lelaki ini lagi mengejekku atau apa sih dalam hati berbicara.
"Ya udh kalo gitu." ujarku sambil pergi meninggalkan lelaki itu
Berathatiku meninggalkan buku itu karena sulit untuk mendapatka nya, aku hanya berpikir untuk mencarinya di toko buku laiinya.
Tanpa ku kira laki - laki itu menarik tanganku dan berkata "ini bukunya,ambil saja untukmu.kayaknya kamu sangat menginginkannya." ujanya
Dalam hati berkata " laki - laki aneh".
"Gk usah deh kan kamu duluan yg mengambil buku itu" ujarku
Tiba- tiba ,Laki- laki itu pergi meninggalkan ku membawa buku itu.
Aku pun kesal dan bergumam sendiri.
Ternyata laki- laki itu mempermaikanku atau hanya ingin berbasa basi saja.
Laki- laki itu membayar buku itu dan menghampiriku lagi dengan memberikan buku itu dan berkata " ini bukunya, jika kita bertemu lagi dan kamu sudh selesai membaca bukunya kamu harus mengembalikan buku ini padaku".
Terdiam hening ....
Laki- laki itu pergi dan aku pun tidak berkata sedikitpun.
Dasar laki - laki aneh.
Aku pun pergi ke solaria untuk makan siang.
Aku membaca novel tersebut tanpa ku duga laki - laki di toko buku itu duduk di depanku.
"Lagi asik baca novel ya." ujarnya
"Eh, kamu iya nih." ujarku
"Bolehkan aku duduk disini."ujanya
"Iya boleh kok". Ujarku
" kamu tinggal dimana?." ujar lelaki  itu
" kenapa kamu mau mengambil buku ini ya jika aku selesai membacanya?." ujarku kesal
Lelaki itu tertawa
ponsel ku berdering dan yang menelpon adalah andika,aku pun mengangkat telepon
Hallo, andika kamu dmana? Sudah lama aku menunggu disini.
"Maaf ini temannya kayaknya andika gk bisa jemput kamu di bandara rapatnya belum selesai,akupun gk diperbolehkan masuk ke ruang rapat jd gk bisa beritahu dia. Gimana kalo aku jemput kamu?"ujar lelaki di telepon.
"Ohb gitu, gk usah kok takut ngerepotin, berikan aja aku alamat kantor andika,biar aku kesana naik taksi." ujarku
" baiklah kalo gitu. jalan cempaka putih nama perusahaannya international companies".ujarnya
"Baiklah.terima kasih ya." aku pun menutup telepon.
Lelaki dihadapannya berkata "ayo aku antar kamu ke sana"
Tanpa ku sadari aku pun berkata iyaa, dipikiranku hanya takut tersesat.
Tak lama menunggu datang seorang pria tua memakai jas menghampiri  kami dan berkata " maaf tuan muda kedatangan saya terlambat.mari tuan saya antar ke mobil." kata pria tua itu
Aku terkejut dan berpikir siapa laki- laki di depanku ini? Apakah dia orang kaya. Tetapi aku tertawa mendengan perkataan pria tua itu "tuan muda" jaman sekarang masih dipanggil itu haha .....
"Kenapa aku tertawa?ada hal lucu yg membuatmu tertawa?ayo pergi skg". Ujarnya
" tidak tidak kok haha.iya ayo" ujarku
Kami pun berjalan menuju mobil tanpa aku sadari aku tertidur,hebatnya lagi aku tertidur di pundaknya laki-laki itu.
Akhirnya kami pun sampai dan dia membangunkanku.
"Hey...hey.... Sudah sampai ni,sampai kapan kamu mau tidur di pundakku, sakitt tau!" ujar lelaki itu
" eh iya maaf maaf ni,aku akan keluar, makasih ni udh nganterin." byee ujarku

Cinta yang terlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang