cpt 2

189 13 0
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi..

Vierez bergegas untuk keluar dari kelas nya untuk menuju ke parkiran, ia bermaksud menemui Jean.

"Parkiran nya udah kosong, apa mereka udah pulang ya.." gumam Vierez saat mendapati parkiran tempat gank Black Moon memarkirkan motornya telah kosong.

Vierez memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan menemui Jean di rumah saja.

Sesampainya Vierez di rumah, ia melihat motor milik Jean yang sudah terparkir di garasi.

Vierez membuka pintu hendak masuk ke dalam rumah nya, kedatangan Vierez di sambut oleh maid-maid di rumah nya.
"Selamat datang tuan muda" ucap para maid ramah kepada Vierez.
Vierez hanya tersenyum untuk membalas sapaan dari para maid tersebut.

"Anak mama sudah pulang" sambut Lana.

Lana Ranendra, mama dari Jean dan Vierez.

Mama Lana berjalan menghampiri Vierez, lalu memeluk tubuh anaknya tersebut.
"Bagaimana sekolah hari ini, sayang?" Tanya Lana pada Vierez anaknya sambil mengelus kepada Vierez.
"Hari ini baik kok, mah" ucap Vierez lalu melepaskan pelukan mereka.
"Yaudah, langsung ke kamar ya, istirahat" suruh Lana kepada anaknya dengan lembut.
Vierez menganggukkan kepala nya, lalu bergegas naik ke lantai dua untuk menuju ke kamarnya.

Saat berjalan menuju ke kamarnya, Vierez ingat bahwa dia akan menemui Jean terlebih dahulu. Vierez melangkahkan kakinya menuju kamar Jean.

Tok tok tok.. Vierez mengetuk pintu kamar Jean.

Tidak lama pintu itu terbuka dan memperlihatkan Jean yang menatapnya dengan datar.
"Mau apa, lo?" Tanya Jean
"Jean, makasih untuk yang tadi ya" ucap Vierez sedikit gugup.
"Buat?" Tanya Jean singkat
"Tadi.. Jean tadi nolongin Vier di kantin" jelas Vierez
"Gausah kegeeran lo, siapa juga yang nolongin lo" ucap Jean masih dengan ekspresi yang datar, lalu ia menutup pintu dengan sedikit keras, yang mana membuat Vierez sedikit kaget.

Vierez yang terkaget itu pun memegangi dada nya..
"Huftt.. kaget tau!!" Ucap Vierez sedikit berteriak kepada Jean dari luar kamar Jean.

Jean yang mendengar hal itu, tidak terlalu memperdulikan nya.

"Ck dasar Jean ngeselin!!" Gerutu Vierez sambil melemparkan tubuhnya ke atas kasur dan memukul mukul bantal untuk melampiaskan kekesalan nya.

Makan malam pun tiba..

Jean menuruni tangga untuk menuju ke meja makan untuk makan malam.
"Jean sayang, sini nak sebentar lagi waktunya makan malam" panggil Lana pada anaknya
Jean hanya mengangguk, lalu menghampiri mama nya yang sedang duduk di kursi meja makan, Jean pun ikut duduk di samping mama nya tersebut.

Tidak lama kemudian papa datang dan ikut duduk di sana.
"Vier mana? Kenapa belum turun?" Tanya papa kepada Jean dan mama.
"Biar Jean panggil" ucap Jean singkat, lalu beranjak pergi ke atas menuju kamar Vierez.

Setibanya di kamar Vierez, tanpa mengetuk pintu Jean langsung membuka pintu tersebut, ia mendapati Vierez yang tengah tertidur pulas..

Jean memperhatikan wajah kembaran nya tersebut.. tanpa ia sadari Jean bergumam.
"Apa gue jahat karena ga peduli saat lo di bully di sekolah?" Gumam Jean

Jean tidak sengaja melihat lebam yang berada di pergelangan tangan kanan milik Vierez.
*Ck lebam, siapa yang berani buat lo kayak gini?! Ucap Jean dalam hati, sambil memegangi pergelangan tangan Vierez.

Tanpa Jean sadari Vierez mulai terbangun saat merasakan ada yang memegangi tangan nya.
"Enghh.. Jean.. kenapa disini?" Tanya Vierez masih setengah sadar.
Jean langsung melepaskan tangan Vierez dari genggaman nya,
"Papa nyuruh gua manggil lo, buat makan malam" jelas Jean pada Vierez

Tak lama kemudian mereka berdua turun untuk menuju ke meja makan..
Makan malam pun di mulai, dengan suasana hening karena etika yang baik ketika makan adalah dengan tidak banyak bicara.

Vierez memakan makanan nya sambil sesekali melirik ke arah Jean, Jean yang mengetahui bahwa Vierez sedang melirik nya sedari tadi pun menatap ke arah Vierez dengan ekspresi wajah yang datar, melihat itu Vierez langsung mengalihkan pandangannya pada piring yang ada di depan nya, Vierez masih memikirkan tentang sesuatu..
*Apa tadi Jean megang tangan gue ya? Apa cuma mimpi? Tapi tadi terasa nyata.. ucap Vierez dalam hati.

Makan malam pun selesai..

"Jean, Vierez" panggil papa Zayyan kepada anak-anak nya

Jean dan Vierez yang mendengar papa nya memanggil pun segera menoleh ke arah papa nya.
"Kenapa, pah?" Tanya Vierez
"Ada hal yang mau papa bicarakan sama kalian berdua, setelah ini datang ke ruangan kerja papa" pinta papa Zayyan..









Bantu vote dan komen ya!!

~💐

Different BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang