Bab 2

95 5 0
                                    


Hal Ini Karena Aku adalah Fuse, Tidak Akan Ada Orang Yang Bisa Melakukannya Selain Fuse


Fuse Pov

Namaku adalah Fuse Kathiphot dan merupakan putra satu-satunya dari pemilik perkebunan teh terbesar di Chiang Rai dan juga putra dari Pemilik Resort yang banyak orang menginap sehingga harus melakukan Reservasi dulu.

Aku di besarkan di Chiang Rai dan aku terlahir dengan orang yang mengatakan memiliki setumpuk uang. 😅

Aku tidak pernah merasa kekurangan apapun, aku tubuh besar dengan kasih sayang ayah, ibu dan kerabatku. Aku memiliki uang dan merasa bahagia. 😊

Aku memiliki semua itu dan orang bisa mengatakan aku memiliki segalanya.
Ah!! Aku juga tampan. 😄

“Fuse bagaimana kabar Guru Loei? Apakah bisa mengikuti pelajarannya?”

Aku mendengar ayahku bertanya ketika aku sedang menonton. Aku mengoyangkan kakiku sambil menonton kartun favoriteku saat aku liburan.

“Guru itu sebenarnya mengajar dengan baik, tetapi sepertinya yang tidak normal itu aku..”

Aku menjawab sambil berdiri untuk berbicara dengan ayahku dan dari sudut mataku, aku melihat ibuku yang cantik mengerutkan keningnya mendengar perkataanku. 😊

“Ayo katakan pada ibu apa masalahnya?”

“Bu.. Aku sebenarnya tidak lemah dalam menjumlahkan angka. Aku tidak mau lagi mengikuti les matematika. Aku ingin mengikuti les kekuatan..”

Aku mengatakan pada ibuku apa yang aku inginkan saat ini. Ibuku mengerti apa yang aku inginkan.

“Kamu seperti di berikan anak kerbau dan meminta yang lain..”

“Aku tidak tahu akan hal itu..”

Yeah.. aku benar-benar tidak tahu kenapa ibu bertanya seperti itu padaku? 🤔

“Aku tidak tahu apakah gurumu itu bisa mengajarmu dengan baik atau tidak..” Kata ibuku.

Guruku itu sudah mengajar dengan baik. Apakah ada tutor atau guru yang tidak bisa mengajar dengan baik? 🤔

Dia adalah seorang guru yang mengajar di Universitas yang terkenal di dekat rumahku. Universitas itu adalah Universitas dimana semua ingin masuk ke dalamnya. 🙄

Aku sendiri tidak terlalu ingin masuk ke dalam Universitas itu dan orang tuaku berharap aku bisa kuliah disana. Jadi mereka mengirimkan aku untuk belajar di luar negeri dan melakukan segala hal agar aku bisa masuk ke dalam Universitas yang baik dan bagus.

Tetapi.. menurutku aku tidak sebodoh itu sehingga aku tidak bisa lulus ujian masuk Universitas. 🙄

“Mengikuti ujian masuk Universitas hanya sekali seumur hidupmu. Jadi pergilah belajar di Universitas, sayangku..”

Aku mendengar ayahku mengatakan hal itu dan aku hampir saja tersedak camilan yang sedang aku makan. 😳

“Ayah.. Apakah kamu begitu mencintaiku? Aku benar-benar merinding mendengarnya..” Balasku.

“Oh.. Ayah harus pergi bekerja sekarang..”

“Pekerjaan apa yang akan kamu kerjakan? Hari ini adalah hari libur!” Tanya ibuku.

“Ayolah kita lihat perkebunan kita karena ada daun teh..” Kata ayahku.

“Biarkan saja orang lain yang melakukan hal itu. Ayah harus tinggal disini bersama-sama dengan anak dan istrimu..” Balasku.

“Kalau begitu bisakah kita pergi bersama-sama?” tanya ayahku.

“Baiklah.. Anggap saja ini adalah sebuah perjalanan..”

Ibu menyetujui usul ayahku dan tentu saja aku juga menyetujuinya. 😊

---

Fuse Pov

“Ah.. Aku akan membawanya atau akan merasa kehilangan dia..”

Aku berkata sambil menatap motorku yang bagus.

“Tidak!!”

Ayah dan ibuku menjawab serentak.

“Biarakan aku membawanya. Aku akan belajar dengan giat dan tidak membutuhkan waktu yang lama jika aku ingin segera beristrahat..”

Aku mengendus-endus udara dan kembali menatap ayahku lalu memegang lengan ibuku. 🥺

“Aku akan membelikanmu mobil yang nyaman..” kata ayahku.

“Tetapi.. aku ingin mobil yang keren..”

Saat mendengar perkataanku, ibuku hanya terdiam lalu aku menggunakan sebuah trik.

“Apakah aku boleh membawa motorku ini?”

Aku bertanya lagi sambil tersenyum. 😊

“Hm.. Kalau begitu berhati-hatilah berkendara..” Kata ayahku.

Di dalam rumahku menang selalu seperti ini. Aku akan dilarang dan mereka sangat ketat menjagaku. Tetapi.. pada akhirnya, mereka akan mengabulkan apa yang aku inginkan dan memang selalu seperti itu. 😊

Jadi aku selalu merasa benar-benar sangat santai dan bahagia. Sedangkan untuk ayah dan ibuku, aku tidak harus menjadi yang terbaik dalam belajar dan tidak perlu memiliki kemampuan khusus apapun.

Kedua orang tuaku pernah mengatakan hal itu padaku, tetapi aku merasa senang karena aku mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku terus hidup seperti ini dan melakukan apa yang aku inginkan tanpa menyulitkan siapapun kecuali ayah dan ibuku. 😅

Aku sangat suka naik motor..

Bagiku mengendari motor itu tidak terlihat berbahaya, tetapi tidak bagi ibuku. Jadi ibuku membelika aku apa yang dia rasakan aman bagiku.

Kedua orang tuaku selalu siap untuk menyelamatkan hidupku tidak peduli seberapa banyak aku melakukan kesalahan. 😊

Setelah aku melakukan semua itu, aku tidak ingin memamerkan kekayaan yang aku punya.

Kekayaan kedua orang tuaku adalah hal terakhir yang aku banggakan. 😊

Aku hanya ingin memiliki kehidupan yang baik dan mereka tidak perlu lagi merasa khawatir padaku. Meskipun aku tidak mempunyai makanan, masih akan ada kedua orang tuaku yang bisa selalu aku andalkan. 😊

Hal itu membuat aku tidak tahu lagi apa yang aku inginkan di dalam kehidupanku ini.

---

SMA Xxx

Fuse Pov

“Kamu benar-benar ingin masuk ke Universitas ini, Fuse?”

Temanku bertanya dan menujuk ke arah Universitas yang ingin aku masuki.
Yeah.. aku percaya bahwa aku bisa masuk di Universitas yang ada di daerah Timur Laut.

“Apakah aku tidak akan bisa masuk ke sana?”

Aku bertanya kepada teman-temanku dan aku sama sekali tidak memikirkan diriku sendiri. Maksudku, saat ini aku berada pada level yang bagus.

Saat pertama kali aku mengikuti ujian masuk Universitas hal itu hanya membuat aku terlihat bodoh. 😅

Bahkan teman-temanku yang pintar dan memiliki bakat tidak menyukai hal itu.

“Bukankah kamu ingin belajar Teknik? Di Universitas ini sangat bagus sekali..” Kata temanku.

“Lalu bagaimana denganmu?” Tanyaku.

“Aku berpikir akan berkuliah di Universitas yang ada di Chiang Mai dan tidak ingin pergi terlalu jauh dari sini..” Katanya.

“Yeah.. aku setuju dengan perkataannya. Fakultas Teknik hanya untuk orang-orang yang tampan. Jadi lebih baik kuliah di Universitas dekat sini saja..” Kata Tian.

“Apakah aku akan terlihat keren jika bisa masuk Fakultas Teknik?” Tanyaku.

“Coba kamu sebutkan nama Universitas dan Fakultas apa yang ingin kamu masuki dan Universitas yang mana?”

“Fuse.. Universitas Teknik Mesin di…”

“Kamu benar-benar sangat keren sekali..” Kata temanku.

“Sialan Fuse! Kamu masuk Fakultas Teknik di Universitas itu?!”

“Hm..”

“Kamu bisa masuk ke Universitas yang mempunyai halaman gosip di Facebook. Coba kamu lihat ini!!”

“…”

Temanku lalu menujukkan halaman Facebook itu padaku.

“Aku akan mendukungmu Fuse!”

“Aku juga masuk ke Fakultas Teknik dan ibuku benar-benar ingin meninggal karena merasa sangat gembira..”

“Semuanya tenang.. Aku tinggal mengklik dan menunggu hasilnya saja. Mereka akan mengumumkan hasilnya bahwa aku di terima atau tidak disana..”

Aku mengatakan hal itu sambil menujukkan layar ponselku. Lalu teman-temanku segera menepuk bahuku.

“Aku tidak bisa melewati level Khun Fuse..”

“Oh.. Mari kita bersikap rendah hati..”

Lalu setelah itu aku berpisah dengan teman-temanku dan memiliki harapan aku bisa belajar di Universitas itu. 😊

---

Rumah Fuse

Fuse Pov

Aku benar-benar merasa gembira dengan hasil tesku. Aku sudah mengatakan bahwa ayahku tidak berharap banyak padaku.

Tetapi.. saat hasilnya di umumkan, benar-benar terasa sangat menyenangkan seperti kata temanku. 😊

Untuk pendidikan aku mungkin tidak memiliki tingkat yang tinggi. Tetapi hasilnya tidak jelek juga jadi aku berharap bisa lulus ujian di Universitas yang aku inginkan ini. 😊

“Fuse di terima!! Ada nama Fuse di halaman Universitas itu!!”

“Hah?! Tunggu bu.. aku bahkan belum membuka layar komputerku untuk melihat hasil di halaman Universitas itu..”

Tetapi.. kenapa ibuku sudah tahu hasilnya? 🤔

Bagaimana ibuku bisa tahu namaku ada di Universitas itu? 🙄

“Benarkah? Coba ayah juga ingin melihatnya..”

Aku mendengar ayahku mengatakan itu dan mendekatkan dirinya kepada ibuku yang saat ini duduk di sofa sedangkan aku hanya bisa berdiri dengan bingung di depan pintu masuk rumah ini..🙄

“Bagaimana ibu bisa tahu?”

Aku bertanya pada ibuku dan berjalan kearahnya. 🤔

Aku sendiri bahkan belum mengklik halaman Universitas itu untuk melihatnya.

“Lihatlah ini..”

Ibuku berkata padaku dan membuka halaman Universitas itu agar aku bisa melihat informasi yang ada di layar itu.

Aku lalu menyusupkan badanku di antara ayah dan ibuku. Melihat layar laptop ibuku dan melihatnya.

Aku bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa aku lolos masuk Fakultas Teknik di Universitas itu tetapi masih ada tahap selanjutnya.

“Ibu!!”

Aku memangil ibuku karena merasa terkejut.

“Kamu benar-benar sangat berbakat..”

Ibuku mengatakan itu sambil menepuk punggungku dengan lembut. 😊

“Apakah ibu benar-benar memikirkan hal itu? Aku bahkan belum lolos di tes wawancara..” Balasku.

“Masalah tes wawancara jika kamu tidak bisa menjawabnya maka tidak masalah. Atau ayah perlu menghubungi profesor di Universitas itu agar dia mengizinkan kamu lulus?”

Ayahku mengatakan hal itu sambil menepuk punggungku memberikan aku semangat. 😊

“Aku harus berlatih dulu bukan? Apa aku harus latihan dulu? Bu.. Aku benar-benar merasa tertarik masuk Fakultas Teknik..”

Aku mengatakan itu dengan penuh semangat. 😊

Fakultas Teknik terasa sangat menarik karena menurutku aku tidak akan merasa terjebak dengan pelajaran yang membosankan. Tetapi.. aku juga tidak mau berharap terlalu banyak dan ketika aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan maka akan akan merasa sangat bersemangat seperti saat ini. 😊

Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk selanjutnya. 😣

“Ayo kita cari asrama baru untukmu. Ayah ingin pergi ke Khon Kaen..”

Ayahku mengatakan itu lalu segera berdiri.

“Ayah.. Kita membeli rumah baru saja. Kalau nanti kita pergi mengunjungi Fuse maka akan lebih mudah..”

Ibuku mengatakan itu dan juga ikut berdiri menyusul ayahku. Sedangkan aku.. aku hanya bisa menatap mereka berdua. 🙄

“Ayah.. Ibu.. aku masih baru lolos di tahap pertama dan mereka masih belum mengizinkan aku belajar disana..” Kataku.

“Maksud ayah.. Kita harus bersiap-siap. Apapun yang terjadi percayalah bahwa kamu pasti akan di terima di Universitas itu..” Kata ayahku.

“Saat kamu sudah selesai wawancara maka mari kita lihat dimana kamu akan tinggal ok?”

Ibu berkata lalu berbalik bertanya kepada ayahku.

“Tetapi.. ayah berkata kita harus melihat-lihat dulu di internet. Jadi ketika kita tiba disana maka kita bisa langsung melihat tempat yang sebenarnya..”

Ayahku mengatakan hal itu lalu menyentuh tangan ibuku.

“Iya.. tetapi Ibu ingin kita membeli rumah disana..” Balas ibuku.

“Baiklah.. Kalau begitu ayah akan pergi melihat-lihat di internet rumah mana yang cocok untuknya..”

Setelah ayahku mengatakan hal itu, ayah dan ibuku lalu berjalan keluar. Mereka meninggalkan aku duduk di ruang keluarga sendiri. 🙄

Tunggu sebentar!! Apakah aku masih harus didampingi oleh kedua orang tuaku ketika aku pergi ke Universitas? 🤔

Aku sekarang sudah berusia delapan belas tahun dan sudah terlalu tua jika kedua orang tuaku datang untuk menjagaku disana. 😔

Apakah ayahku akan benar-benar membeli sebuah rumah disana? Apakah itu artinya ayah dan ibuku akan tinggal bersama-sama denganku juga disana? 🤔

Tolong bantu aku!! Aku benar-benar ingin sendirian untuk sementara waktu. Yeah.. Itu bukan berarti aku tidak suka akan kehadiran kedua orang tuaku.

Aku menyukainya dan aku akan sangat merindukan mereka jika aku tidak bertemu dengan mereka untuk waktu yang lama. Tetapi.. aku juga ingin memiliki waktu untuk tinggal terpisah dengan kedua orang tuaku. Hal ini seperti teman-temanku yang lain saat mereka berkuliah maka mereka akan tinggal di asrama.

Aku bertekad bahwa aku akan mengatakan hal itu kepada ayahku. Aku berharap ayahku tidak akan membeli rumah disana.

Namun.. sebelum semua itu, aku harus lolos wawancara terlebih dulu. 😊

---

Khon Khain

Fuse Pov

Saat ini aku sudah mengenakan seragam sekolahku. Aku sudah rapih dan terlihat sangat keren seperti biasa. 😊

Aku juga memakai sepatu yang baru. Aku berpikir ibuku mungkin membelika aku sepasang sepatu baru karena sepatuku yang lama sudah benar-benar sangat jelek. Yeah.. hal ini karena aku sudah memakai sepatu itu selama empat tahun. 😅

Aku pernah mengganti sepatuku ketika aku ada di tingkat 3. Tetapi setelah itu aku tidak pernah menggantinya lagi. Aku juga tidak pernah mengganti baju seragamku. 😅

Aku sudah memakai baju seragamku sejak aku ada di tingkat 4. Namun baju yang aku pakai saat ini masih baru.

“Ibu.. Apakah ibu membelikan aku seragam baru untuk aku di Universitas?”

Aku bertanya kepada ibuku yang saat ini sedang duduk menyetir mobil.

“Ibu!!”

Aku memangil ibuku lagi dengan suara keras karena ibuku hanya diam saja.

“Yeah… Hal itu benar sekali..” Kata ayahku.

“Benar.. Kesan pertama adalah hal yang paling penting..” kata ibuku.

“Aku tahu hal itu sangat penting!! Tetapi ini semua terlalu berlebihan!!”

Aku mengatakan hal itu sambil melihat ke seragam sekolahku dan diriku sendiri. 🙄

Pikirkan saja jika aku benar-benar diterima di Universitas yang ada disini itu artinya aku tidak perlu memakai seragam ini lagi. Tetapi aku harus memakai seragam Universitasku. Lalu kenapa ibuku tidak membelikan baju Universitasku saja? 🤔

Aku benar-benar sangat membutuhkan seragam Universitasku seperti yang ayahku katakan.

“Uhm.. Itu tidak mahal. Ayo pergilah. Apakah kamu membawa makanan?”

“Tidak bu.. Orang tua yang lain yang ada disini akan memberikan makanan kepada biksu yang ada disekitar sini. Makanya aku membawanya..”

Aku mengatakan hal itu kepada ibuku. Lalu menambahkan lagi.

“Baiklah.. aku akan pergi dulu..”

“Hm.. Ayah dan ibu akan menunggumu di sekitar sini..”

“Ok..”

Aku mengatakan itu dan segera keluar dari dalam mobil. 😊

{✓} Spesial Future- Side Story FuseAnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang