Nama Orang Itu Adalah Fuse Kathiphot
Ana Pov
Aku memang pernah ingin membuka hatiku untuk memiliki pacar lagi.
Aku masih merasa takut sampai tidak ada seorangpun yang mendekatiku. Aku selalu menolak orang yang berusaha untuk mendekatiku karena aku merasa takut akan merasa nyaman saat berbicara dengan mereka. Takut aku terlalu berharap dan mudah tertipu lagi seperti kejadian tahun lalu. 😣
Banyak orang mengatakan bahwa cara yang paling baik untuk bisa move on adalah dengan memiliki pacar baru. Tetapi.. bagiku tidak seperti itu.
Bagaimana aku bisa move on dan memiliki pacar baru?
Jika hatiku saja masih belum pulih dari rasa sakit yang aku rasakan. Bila hatiku masih belum pulih sepenuhnya jika aku pergi dengan orang baru, maka aku takut hal itu akan menjadi beban dan membuat aku merasa malu. 😔
Sudah setahun sejak aku kembali sendiri dan berada di zona teramanku.
---
Di Bar
Ana Pov
Saat ini Paula kembali mengajak kami untuk minum-minum lagi di bar karena hari ulang tahunnya selalu paling akhir daripada kami sahabatnya. 😅
Tahun ini sama seperti tahun lalu. Dia mengundang kami sahabatnya untuk merayakan usianya yang sekarang sudah dua puluh dua tahun dengan pergi minum-minum.
“Ini adalah hari ulang tahunmu. Harusnya kamu berterima kasih kepada ayah dan ibuku? Apa tidak salah kita selalu pergi minum-minum seperti ini tiap tahun?”
Aku mengeluh, tetapi aku tetap mengangkat gelasku untuk aku minum.
“Aku sudah menelepon mereka untuk mengucapkan terima kasih pagi ini..” Balas Paula.
“Lalu besok Paula mempunyai rencana untuk melakukan perbuatan baik saat ulang tahunnya..” Kata Guy.
“Mau pergi ke kuil yang mana?” Tanyaku.
“Pergi ke depan gang bar ini. Disana para bhikkhu akan datang untuk menerima makanan..”
“Yeah.. Karena itu maka kita harus tinggal disini dan minum-minum sampai pagi agar bisa melakukan kebajikan besok pagi..” Balas Paula.
Paula dan Guy sangat cocok satu sama lain dan terlihat seperti pasangan yang sempurna. 😅
Bukannya aku tidak mau ikut dan bukannya aku tidak bisa minum-minum sampai pagi.. Aku pasti akan tetap bersama-sama dengan mereka berdua sampai pagi.
Tetapi.. ada sesuatu yang membuat aku tidak ingin melakukan hal ini. Aku benar-benar tidak ingin memikirkannya karena akan merasa buruk. 😣
Aku tidak ingin mengingat kenanganku dengan Top lagi. Tetapi peristiwa ini ada hubungannya sehingga aku tidak bisa kembali memikirkannya. 😔
Karena hal itu maka aku tidak ingin lagi keluar pada malam hari.
“Hei.. Kamu kenapa Ana?” Guy bertanya dan menyikutku.
“Hmm?”
“Apakah kamu masih tidak bisa melupakan Top?” Tanya Guy.
Saat mendengar pertanyaan itu, aku melihat kedua sahabatku menatapku dengan penasaran. Aku lalu segera mengalihkan pandanganku ke arah lain.
“Apakah menurutmu melupakan seseorang itu mudah?” Tanyaku.
“Kamu harus bisa move on..”
Guy mengatakan hal itu tepat di telingaku.
Lalu setiap kali aku mendengar kata 'move on'. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Bagaimana bisa aku langsung bisa mencari orang lain lagi? Aku benar-benar tidak bisa menceritakan alasannya. 😔
Paula pasti tidak akan melepaskan diriku. Dia adalah orang yang bisa bersama-sama dengan seseorang hanya dalam waktu satu minggu. Sangat mudah baginya untuk dapat menemukan orang baru untuk dia ajak berbicara. Terkadang Paula mengatakan kepadaku bahwa dia tidak terlalu mencintai mereka. Jadi dia akan dengan mudah berpindah-pindah dari satu orang ke yang lain.
Tidak! Sebenarnya ini bukan tentang seberapa besar atau sedikitnya rasa cinta kita kepada orang itu. Tetapi.. tentang hati yang masih terluka atau tidaknya.
“Aku tidak bisa mudah move on sepertimu..”
Aku mengatakan itu lalu kembali mengangkat gelas alkoholku untuk aku minum kembali.
“Kalau begitu lihatlah kesekelilingmu dan sapukan pandanganmu. Lalu beritahukan kepadaku siapa yang kamu suka..”
Paula mengatakan hal itu lalu dia segera menyapukan pandangannya di sekeliling bar ini untuk memberikan contoh padaku.
Lalu aku juga mengikuti sarannya dan melihat ke arah kiri serta kananku. Disini banyak sekali orang sehingga menurutku bar 'Lek' tidak bisa menampung begitu banyak orang.
Di dalam bar ini ada banyak orang yang berkumpul untuk bersulang serta minum-minum, mencari teman atau bertemu dengan teman-teman mereka. Disini sangat ramai dari waktu ke waktunya. Sedangkan diatas panggung, terdengar live musik di putar seperti biasa.. yeah.. sama seperti setiap kali aku datang ke bar ini dan tidak ada yang berubah atau terlihat sangat luar biasa.
“Hei.. ada apa dengan kelompok itu? Mereka sangat banyak dan ramai sekali..” Kata Guy.
“Apakah mereka itu sebuah Kelompok?”
Paula bertanya dan menyipitkan matanya ke arah Kelompok yang lebih terlihat besar dari kelompokku. 🙄
“Aku sama sekali tidak peduli itu Kelompok kecil atau Kelompok besar. Hal itu benar-benar sangat tidak menarik perhatianku..” Balasku.
“Benarkah tidak sama sekali merasa tertarik?”
Paula bertanya dengan suara yang terdengar melengking dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku. 😔
“Oh.. Biarkan dia merasa tenang dulu selama satu atau dua tahun lagi kalau melihat dari ekspersi wajahnya..” Kata Guy.
“Satu dua tahun lagi? Kita sudah mempunyai anak duluan..” Balas Paula lagi.
“Oh! Saat itu aku juga belum dapat menyelesaikan studiku. Jangankan mempunyai anak! Aku tidak memiliki tunjangan untuk anak-anak..”
Aku membalas perkataan Paula dan dia hanya memutar matanya.
“Jangan membandingkan diriku dengan dirimu..” Balas Paula lagi.
Setelah itu, aku tetap bersama-sama dengan kedua sahabatku sampai larut malam atau pagi hari di bar ini.
Lalu saat pagi hari aku meminta mereka berdua untuk pulang duluan. Padahal hari ini adalah hari Sabtu tanpa adanya kelas.
Saat ini aku sudah tidak tinggal di asramaku yang lama. Meskipun kejadian yang aku alami itu sudah lama, namun kenangan saat kami bersama-sama masih melekat sangat kuat di dalam asrama itu. 😔
Kemanapun aku melihat di dalam asrama itu, aku hanya bisa melihat bayangan Top ada di mana-mana. Sehingga aku memutuskan untuk pindah ke asrama yang baru dan ini seperti permulaan yang baru bagiku, meskipun aku tidak perlu beradaptasi dalam hal apapun lagi.
Saat ini aku sudah ada di tahun keempat dan kemungkinan tahun depan aku sudah lulus dari sini. Tetapi aku masih mempunyai waktu untuk belajar dan itu sangat menyenangkan. 😊
Aku sangat menyukai belajar di Fakultas ini dan aku memang berpikir untuk belajar di Fakultas ini sejak awal. 😊
Aku memilih untuk belajar di Fakultas ini bukan karena perkataan orang lain. Hal ini karena aku melihat ayah dan ibuku bekerja dan aku sangat menyukai pekerjaan mereka. 😊
Impianku adalah membuka klinik kecil atau tinggal di komunitas kecil dimana aku bisa menjadi dokter gigi disana.
---
Fakultas Kedokteran Gigi
Ana Pov
“Hei Ana!! Ayo lihat ini!!”
Aku menjadi tertegun saat mendengar suara Paula yang keras dan melihat dia segera berjalan ke arah kafetaria.
Hal ini sampai membuat semua para senior dan junior yang ada di tempat ini menatap kearah kami berdua. Mereka bahkan menertawakan kami. 😣
“Ada apa kamu memangilku dengan suara keras seperti itu?!”
Aku segera berjalan menghampiri Paula dan bertanya padanya.
“Ayo coba lihat ini.. Dia adalah Nong Fuse dari Fakultas Teknik..”
Paula berkata dan segera meletakan ponselnya di tengah-tengah meja.
“Apakah dia yang menjadi calon Bulan Fakultas Teknik yang kamu ceritakan pada kami hari jumat kemarin?” Tanya Guy.
“Iya.. Benar sekali..”
Lalu aku dan Guy segera mendekat untuk melihat foto orang yang Paula katakan itu.
Di dalam layar ponsel Paula ada postingan mahasiswa baru yang judul postingannya adalah Bulan Fakultas Teknik tahun ini. Hal itu artinya dia baru saja masuk di Universitas ini kurang dari setahun.
Wajahnya cukup tampan, kulitnya putih mulus dan senyumannya terlihat menawan. Aku belum pernah bertemu dengan pria seperti dia. Foto-fotonya membuat semua orang bisa merasakan jatuh cinta padanya karena dia tampan, selalu ceria dan terlihat ramah. 😊
Dia adalah calon Bulan Universitas yang akan datang yang akan bersaing dengan Nong Kan.
“Berapa jam yang kamu perlukan untuk mencari tahu tentang hal-hal seperti ini?” Tanyaku.
“Hei! Semakin dekat dengan kontes maka akan semakin banyak info tentang dia. Makannya kita harus melihatnya juga dan karena itu aku memberitahukan kepadamu..” Balas Paula.
“Aku berpikir.. acara itu sama sekali tidak diperlukan..”
“Oh.. Kamu tidak melihatnya karena kamu tidak bisa ikut serta bukan? Lalu Bulan mana yang tampan atau tidak menurutmu?” Tanya Paula lagi.
“Yeah.. setiap tahun pasti selalu seperti ini. Aku tidak bisa ikut karena masalah tinggi badanku saja dan hal itu tidak masuk akal..”
“Oh! Makanya kamu harus memberikan kesempatan itu pada orang lain bukan?”
“Yeah.. Tetapi aku sendiri juga tidak ingin ikut serta dalam kontes itu…”
“Apakah kamu sebenarnya mau seperti ini juga?”
“Bukankah seperti yang sudah aku katakan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika aku hanya diam saja mengikuti acara itu selama sebulan..”
Mereka pasti akan melihat apakah aku dapat mempromosikan Universitas ini atau bekerja sama dengan Universitas dalam berbagai urusan hubungan masyarakat. 🙄
“Tetapi.. hal ini tidak ada hubungannya dengan semua itu!” Balasku.
“Oh! Kamu benar-benar tidak relevan sama sekali. Tetapi.. aku akan mengajakmu untuk melihatnya tahun ini..” Balas Guy.
---
Fakultas Kedokteran
Ana Pov
Saat ini aku mendengar banyak sekali orang-orang yang bersorak dan ada juga yang mengatakan.
“Para Nong kali ini sangat tampan!”
“Kamu dengar perkataan mereka bukan?”
Paula mengatakan hal itu dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
Aku benar-benar tidak tahu berapa lama yang mereka habiskan untuk mengikuti setiap pergerakan calon Bulan dan Bintang Universitas kali ini. Tetapi.. aku bisa mengerti.
Ketika ada orang baru yang datang pasti akan sangat menarik bagi semua orang, baik mereka sudah menjadi senior atau anak-anak baru itu sendiri karena hal ini menarik untuk di lihat.
Aku melihat kedua sahabatku juga bahkan lebih merasa tertarik dengan hal ini daripada tentang studi atau pekerjaan mereka. Ketika ada orang yang memposting foto atau sesuatu maka mereka berdua akan segera tahu dan pasti tahu. 😅
“Aku masih merasa bingung kenapa kita harus pergi dan datang untuk melihat Bulan dan Bintang Universitas tahun ini..”
Saat kami datang ke tempat ini, hal itu membuat aku bertanya setelah kejadian minggu lalu. 🤔
“Kita harus melihatnya karena ini terjadi hanya saat tahun ajaran baru..”
“Yeah.. Alasannya?”
“Aku merasa kita kali ini harus pergi dan tidak boleh melewatkannya lagi..”
Guy berkata dan aku hanya bisa memutar mataku ke arahnya.
“Bukankah tidak ada salahnya kita pergi..” Kata Paula.
“Kita sudah lama disini dan kita bukan lagi anak-anak yang bisa terus berdiri menyaksikan mereka bukan?” Kataku.
“Kamu tidak perlu menjadi anak-anak dan tidak perlu menjadi orang dewasa juga. Kamu hanya perlu mengikuti saat orang-orang berteriak dan kamu juga bisa menjerit juga, ok?”
“Ayo kita pergi sekarang. Menurutku tidak apa-apa kita melihat warna-warni penonton yang bersorak disana dan kita tidak perlu menutupinya juga..”
“Yeah.. Jadi semua ini tidak ada masalah untukmu bukan?!”
Guy menanyakan pertanyaan yang bukan merupakan pertanyaan, tetapi itu adalah hal yang wajib. 😑
“Dulu kalau kalian mengatakan hal ini padaku maka aku pasti akan dengan senang hati pergi..”
Aku tahu kami bertiga sahabat, tetapi Paula tidak mau hanya menonton berdua saja dengan Guy. Karena mereka berdua adalah penggemar Bulan Fakultas tahun ini. Jadi.. Yeah.. mari kita menontonnya bersama-sama. Aku tahu mereka berdua sangat menyukai acara ini dan aku tidak berani menolak permintaan mereka. 😔
Sebuah kontes adalah acara untuk mengumpulkan banyak orang meskipun bukan seluruh Universitas tetap saja acara ini pasti akan ramai.
---
Gedung Kontes Bulan dan Bintang
Ana Pov
Aku dan kedua sahabatku akhirnya memilih berdiri untuk menyaksikan kontes itu. Kami memilih tempat yang tidak begitu dekat dan tidak begitu jauh juga dari panggung. Kami memilih berdiri di sudut yang tidak terlalu terlihat.
Alasan mengapa aku memilih tempat ini adalah karena aku tidak dapat mengalahkan anak-anak yang lain yang sudah datang duluan. 😅
Jika aku tidak memilih tempat ini maka aku harus berjalan lebih jauh lagi. Jadi kami memilih untuk tetap berdiri disini sampai acara kontes itu selesai.
Kami harus tetap berdiri karena tidak ada kursi yang tersisa yang bisa kami duduki. Jika semua kursi di keluarkan mungkin ruangan ini tidak akan bisa menampung begitu banyak orang. 😅
Persaingan di kontes ini terus saja berlanjut. Mereka memulainya dengan berjalan di atas panggung lalu memperkenalkan diri mereka.
Aku menontonnya dari pojok ruangan ini bersama-sama dengan kedua sahabatku. Kami bisa melihat semua orang yang ada di atas panggung, tetapi mungkin orang-orang yang ada di atas panggung tidak bisa melihat kami.
Suatu kali aku bertemu dengan Tossakan dan dia membungkukkan badannya lalu berbisik padaku bahwa dia sedang menggoda Bar Sarawut dari Fakultas Teknik. Aku cukup tahu bahwa yang Kan lakukan ini cukup serius. 😊
“Itu Nong Fuse!”
Aku mendengar Paula mulai bersorak ketika dia melihat ada seorang pria yang tinggi berjalan keluar dan berdiri diatas panggung.
“Dia benar-benar sangat tampan..”
Aku mendengar Guy memuji pemuda itu karena dia sangat tampan dengan penuh perhatian.
Upacara pembukaan Kontes Bulan Bintang Universitas baru saja di buka dan sudah banyak menimbulkan banyak teriakkan. Tetapi.. hal itu sama sekali tidak terlihat aneh sama sekali karena para Nong memang sangat enak di lihat. Foto-foto mereka sudah sering di posting dan sudah menimbulkan kehobohan sejak lama.
Jadi bagaimana gaya mereka sekarang?
Semua itu sudah di ungkapkan melalui media sosial dan mereka senua memang terlihat menarik. Hal itu di posting di Facebook dan Instagram. Para Nong ini pasti memposting foto mereka sebelum kuliah di halaman Cutie Boy atau Dew Daily yang aku kenal.
“Yeah.. Dia memang tampan..”
Aku mengatakan hal itu karena Fuse memang tampan saat bergerak di atas panggung dan ketika aku melihat dengan mataku sendiri dia memang lebih tampan lagi. 😊
Fuse memamerkan bakatnya dengan bermain gitar. Aku berpikir saat itu hal itu tidak mungkin. Apakah mereka menyebutkan itu adalah bakat spesial? 🤔
Hal ini karena.. siapapun pasti akan bisa mempelajari dan melakukan hal itu. 🙄
Hm.. Tetapi aku tidak akan mengatakannya terlalu banyak karena aku tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan itu. 😅
Aku melihat para Nong tampil dengan sebaik-baiknya. Melihat mereka seperti ini, aku tahu bahwa mereka sedang melakukan yang terbaik dari kemampuan yang mereka miliki.
Pada awalnya aku berpikir kontes semacam ini tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu. Untuk apa saling bersaing memperebutkan posisi Bulan dan Bintang Universitas. 🙄
Tetapi.. ketika aku datang untuk melihatnya. Aku tahu para Nong melakukan hal ini karena mereka ingin melakukannya, ingin memamerkan kemampuan yang mereka miliki dan mereka benar-benar menjadi diri mereka sendiri. 😊
Akhirnya saatnya mereka mengumumkan hasil dari para finalis untuk dapat melangkah selanjutnya menjadi Bulan Universitas. Aku melihat Fuse lolos ke babak selanjutnya.
Aku tidak tahu kapan aku tersenyum saat melihat dia lolos ke babak selanjutnya dan kedua sahabatku menggodaku. Mereka mengatakan bahwa aku tidak ingin datang ke sini tetapi sekarang senyumanku paling lebar daripada orang lain. 😊
Apakah aku benar-benar tersenyum? Aku bahkan tidak tahu dan tidak menyadarinya.
Aku mendengar MC berkata kepada Fuse.
“Baiklah.. sekarang sudah waktunya untuk kami mengajukan pertanyaan kepada Nong Fuse. Apakah kamu sudah siap?”
Saat MC itu bertanya kepada Fuse, semua orang di sini segera terdiam sehingga Fuse bisa berkonsentrasi untuk menjawab pertanyaan yang akan di ajukan.
“Aku sudah siap..”
Aku mendengar Fuse menjawab seperti itu.
“Baiklah.. Pertanyaannya adalah.. Apakah pendapatmu jika kamu mencintai atau menyukai seseorang yang berjenis kelamin sama denganmu?”
“Menurutku hal itu tidak menjadi masalah karena perasaan cinta itu bukan hanya emosi sesaat. Bila aku merasakan cinta atau suka dengan sesama pria maka itu adalah hal yang normal. Lebih baik memikirkan diri sendiri agar orang itu tidak pergi dari kita. Apa yang perlu dipikirkan lagi?”
Fuse menjawab seperti itu dan setelah selesai menjawab, dia menjauhkan kembali mikrofon yang dia gunakan lalu tersenyum dengan tulus. 😊
Atas jawaban yang dia berikan itu, dia mendapatkan banyak pujian dari banyak orang disini. Aku berpikir anak-anak zaman sekarang terlihat pemberani. 😅
Mereka bisa menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan memiliki alasan untuk mendukung pendapat mereka.
Aku pribadi saat mendengar jawaban Fuse tidak bisa menahan senyumanku. 😊
Kalau memang benar Fuse berpikir seperti itu, maka pemikirannya sangat bagus dan dia benar-benar berbeda daripada yang lain.
Dia adalah orang yang tidak membeda-bedakan perasaan cinta yang datang padanya dan aku tidak tahu apakah dia benar-benar mengatakan hal itu atau tidak dari hatinya. Tetapi.. melihat senyuman dari wajahnya, aku berpikir apa yang dia katakan benar-benar tulus dan hal itu juga menunjukkan bahwa dia tidak mengarang jawaban itu.
Lalu aku melihat Fuse kembali berjalan ke belakang Panggung lagi..
---
Fakultas Kedokteran
Ana Pov
“Fuse terlihat semakin tampan saja setelah pemilihan Bulan Universitas itu, benarkan?”
Aku mendengar Guy berkata dan jari tangannya terus saja bergerak untuk melihat halaman timeline di Facebooknya.
Yeah.. Kontes Bulan dan Bintang Universitas sudah berakhir sekitar satu minggu yang lalu. Kedua sahabatku sekarang benar-benar tergila-gila dengan Fuse. Padahal Fuse hanya mendapatkan posisi ke tiga di kontes itu.
Namun jawaban dan cara Fuse menjawab pertanyaan itu masih terasa membekas di dalam hatiku. Senyuman dan tatapan matanya yang menatapku juga.. 😊
“Jangan terlalu banyak memperhatikannya..”
“Oh.. meskipun hanya sedikit, aku tahu Ana bahwa kamu sudah mulai berubah..” Kata Paula.
“Memang dari mana aku sudah berubah Paula?” Tanyaku.
“Yeah.. Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi kami berdua tahu. Kamu sudah mulai memperhatikan Fuse juga bukan?”
Paula tidak hanya berkata seperti itu padaku, tetapi dia juga menoleh ke arah Guy untuk meminta pendapatnya. Guy juga segera menganggukan kepalanya. 🙄
“Yeah.. Itu benar. Setelah kamu melihat kontes itu, kami melihat bahwa wajahmu tidak terlihat terlalu sedih seperti sebelumnya Ana..” Kata Guy.
Saat mendengar perkataan Guy yang mengejakku membuat aku segera terdiam. Hal ini karena aku tidak tahu bagaimana cara membalasnya karena perkataannya itu memang benar. 😊
Setelah selesai kontes itu, aku sudah tidak terlalu memikirkan tentang Top lagi karena sekarang pikiranku sudah terjebak memikirkan Insinyur muda yang tampan itu. 😊
Aku selalu melihat foto-fotonya selama seminggu penuh padahal kami tidak pernah melakukan kontak mata sama sekali. 😅
“Kamu masih melihat Foto Nong Fuse setiap hari bukan?” Tanya Paula.
“Dasar gila! Apakah kamu sudah gila? Aku tidak mungkin melakukan itu..”
Aku menjawab seperti itu, padahal sebenarnya semua orang juga melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. 😅
Yeah.. Hal ini karena saat membicarakan tentang Nong Fuse atau melihat foto-fotonya aku akan melihatnya bersama-sama dengan Paula setiap kalinya.
Lalu setelah aku kembali ke asramaku, aku kembali melihat foto-foto Nong Fuse lagi yang selalu diposting ulang di Line dan mungkin aku lebih sering melihat fotonya sekarang daripada Paula. 😅
“Yang aku katakan benar bukan? Aku pernah melihatmu membuka ponselmu dan membuka media sosial. Aku melihat hanya ada foto-foto Nong Fuse di dalamnya. Kalau kamu tidak sering melihatnya maka itu tidak akan muncul di beranda media sosialmu..” Kata Paula.
“Aku hanya asal membukanya saja..” Balasku.
“Iya.. Kamu asal membukanya sampai kamu melakukannya setiap hari…”
Guy mengatakan hal itu dan aku melihat dia dan Paula segera memutar mata mereka dengan malas sambil menatapku. 🙄
“Lalu kenapa kamu datang kesini? Apakah hanya untuk menggodaku saja? Bukankah kamu juga terlihat lebih cerah sekarang?” Balasku.
“Yeah.. Itu sangat baik, tetapi kalau kamu memang benar-benar menyukai Nong Fuse. Menurutku dia tidak seperti kita..” Kata Guy.
“Tidak! Menurutku.. Aku tidak akan bisa menerimanya. Dia benar-benar tidak cocok untukmu!!” Kata Paula.
“Lalu dia cocok untuk siapa?” Balasku.
Setelah itu kami bertiga segera tertawa terbahak-bahak. 😂
Kami bertiga berfantasi bisa memiliki Nong Fuse yang baru saja masuk jurusan Fakultas Teknik. Tanpa diketahui oleh Fuse karena dia tidak mengenal kami bertiga atau belajar di Fakultas ini. 😄
Paula selalu mengatakan bahwa dia adalah wanita yang cocok untuk Nong Fuse. Meskipun aku dan Guy tidak menyetujui perkataannya, kami tidak bisa mengatakan apa-apa.
“Apakah kamu tidak merasa kasihan kepada Nong Fuse? Jika dia berpacaran denganmu dan kamu hanya bisa mempermainkan hatinya dengan sia-sia..” Kata Guy.
“Sayangku.. Bukankah aku tidak ada bedanya dengan dirimu?” Tanya Paula.
“Setidaknya aku belum pernah punya pacar. Aku hanya bisa melihat dan mengagumi saja dari jauh..”
“Yeah.. semua orang juga seperti itu..” Balas Paula lagi.
Waktu terus saja berlalu dan kami berbagi cerita terus. Aku dan kedua sahabatku belajar bersama-sama seperti biasa dan kami juga menjalani kehidupan Universitas yang normal.
Yeah.. Menurutku hal ini normal. Hal ini bukan karena kami memiliki banyak waktu luang. Tugas-tugas kami selama semester ini sama banyaknya seperti semester yang lalu.
Saat kami membicarakan tentang Fuse memang sedikit aneh karena biasanya kedua sahabatku tidak pernah menyukai seseorang sebesar ini dan aku juga seperti itu. 😅
Padahal kami tetap harus belajar keras, membaca buku cukup banyak dan memiliki banyak pekerjaan, namun kami masih memiliki waktu luang.
Pada saat kami membicarakan hal ini, kami sedang mengalihkan perhatian kamu dari studi yang sedang kami pelajari. Kami membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran agar kami tidak cepat merasa jenuh. 😊
Mempelajari tentang Kedokteran Gigi, tetapi masih dapat mengikuti perkembangan Fuse setiap saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} Spesial Future- Side Story FuseAna
FanfictionAuthor: Khun Faddist Title Book: Side Story-Future Translator Indonesia by: Risicy ❤️ Thanks For my lovely Friends Star Savior for sharing this book to me 😊 Tolong support pengarang aslinya na.. 🥰