Oniel deg-degan, hari ini mahasiswa teknik informatika itu dapet informasi kalau SK skripsi dibagikan. Laki-laki itu terus menghisap rokok ketika jam terus berjalan.
Menit demi menit dia sabar menunggu student site-nya kebuka.
"Bisa!" senang Oniel dalam hati.
Saat mengunduh SK-nya, tubuh Oniel lemas, dosen pembimbingnya Shani Indira.
"Bangsat!" umpat Oniel dalam hati.
"Ya Allah!" teriak Oniel dari kamar. Rambut mullet-nya diacak-acak.
Melody, sang ibunda, mengetuk pintu kamarnya.
"Kenapa nak?" tanya Melody khawatir.
"Mah! Dosen pembimbing Oniel terkenal killer, kalau Oniel nambah semester gapapa ya?" ucap Oniel sambil bersender di bangku, mukanya muram.
"Dicoba dulu ya Niel. Semangat!" Melody menenangkan, mengelus bahu anak sulungnya.
"Mamah pasti doain." Melody lalu mencium kening Oniel.
Oniel rada tenang sekarang. Melody akhirnya keluar kamar. Saat mengecek handphonenya, ternyata grup sirkelnya lagi rame. Saat dia memberi tahu siapa dosen pembimbingnya, Febriola langsung menelpon.
"DEMI APA?!" teriak Olla dari seberang.
Oniel menjauhkan handphonenya. "Lebay!"
"Anjing bala banget."
"Gue juga pusing La." Oniel jadi ikutan teriak.
"Yaudah semangat deh." Olla langsung mematikan teleponnya. Ngeselin banget.
***
Sekilas tentang Shani Indira, dia itu dosen muda berumur 33. Oniel tau dari mana? Ya tau lah. Siapa yang gatau dosen cantik tapi galak itu.
Dia ngajar mata kuliah algoritma di semester pertama. Kelas jadi tegang satu semester karena dia. Apa lagi Oniel sedikit trauma. Karena dulu waktu dia disuruh bikin flowchart, kertasnya dirobek karena salah.
Sementara itu, Shani dikabarkan mahasiswa bimbingannya.
"Kenal Oniel ga?" tanya Shani ke temannya, Feni.
"Kenapa?"
"Mahasiswa bimbingan gue, Mpen," jelas Shani.
"Kasian banget dia. Padahal anaknya lucu." Feni terkekeh.
"Kenal ga?" ketus Shani, habisnya pertanyaannya ga dijawab.
"Kenal kok."
"Kirimin nomornya," ucap Shani.
+62-812-8768-***
Oniel ya?
Sokap nih?
Shani Indira
Maaf bu, ada apa ya?
Kapan bisa ketemu saya untuk bimbingan?
Saya ngikut ibu 🙏
Yaudah minggu depan ya
Baik bu 🙏
Jangan lupa bawa bab 1
Baik bu
Shani Indira mematikan handphonenya, lalu menatap Feni sambil tersenyum.
"Lucu juga."
"Iya kan?" jawab Feni sambil memainkan matanya.
Shani Indira yang sadar akan maksud dari Feni hanya menggeleng, "Gila!"
Feni hanya tertawa. Dia gatau aja dalam hati Shani dia mulai tertarik dengan sosok Oniel-Oniel ini.
***
"Anjing. Baru dapet SK udah disuruh bikin bab 1." Oniel yang baru nyampe di tempat nongkrong jadi ga mood.
"Baguslah. Biar cepet," timpal Olla.
"Matamu cepet."
"Sabar Niel," ujar Azizi sambil menepuk bahu Oniel.
"Bu Shani kan cantik Niel. Lo pasti ketagihan ketemu dia," ucap Azizi.
Oniel mendengus, "Ya cakep tapi revisi terus apa gunanya?"
Satu tongkrongan ketawa menyaksikan kesialan Oniel. Mereka gatau aja, bakalan ada sesuatu yang mengubah hidup Oniel setelah ini.
Pertemuannya dengan Shani Indira adalah perpotongan garis takdir keduanya. Doain aja semoga takdir baik bagi keduanya.
***
TbcMencoba berkomitmen membuat cerita utuh.
Doain ya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shan? Niel?
FanfictionHidup Oniel selalu diterpa masalah. "Pusing oeeee," Kata Oniel sambil garuk-garuk tembok kamarnya.