How To Love

1K 130 13
                                    

Setelah berbelanja, dua sejoli yang ga berekspetasi untuk memulai hubungan sekarang itu pun pulang. Tidak ada pembicaraan di motor. Habisnya keduanya merasa ada kupu-kupu di perutnya. Ditambah, kedua lengan Shani melingkar di perut Oniel. Meskipun jadinya kepala Oniel jadi miring sih.

Oniel Memarkirkan motornya di basement apartemen. Dia beranjak dulu, membuka helm dirinya sendiri. Tidak ada gerakan dari Shani, gadis yang lebih tua itu masih duduk manis di atas motor. Setelah tatap-tatapan lima detik, Oniel baru sadar. "Ah, dia minta dibukain helmnya."

Tangannya bergerak menuju leher Shani, membuka kancing helm. Shani hanya terdiam, dalam posisi ini, dia mengamati wajah Oniel. Oniel menarik helm perlahan dari kepala Shani Indira, lalu merapihkan sedikit rambutnya.

"Yuk naik!" ajak Oniel menggenggam tangan Shani.

Shani Indira terkesiap, dia nggak siap dimanisin gini, toh juga mereka baru dua jam pacaran. Shani melihat tangannya yang digenggam erat oleh si pacar. Pipinya jadi memerah.

Mereka berdua telah sampai di depan pintu apartemen Shani. Si pemuda menatap wajah samping sang pacar baru. "Bu?"

"Eh kenapa?!" Shani bertingkah panik, Oniel terkekeh.

"Lho? Kita gamau masuk?" Mata Shani Indira membulat, dia buru-buru memasukkan anak kunci ke lubangnya. Lalu masuk dengan grasak-grusuk. Oniel hanya terkekeh menyadari tingkah lucu si anak.

Shani Indira masuk kamar, meninggalkan Oniel sendirian duduk di depan TV. Shani Indira pun keluar kamar, ekspresinya udah normal. 

"Jangan pulang dulu, makan di sini, aku mau masak," ucap Shani tanpa melihat wajah sang pacar.

"Masih berdegup kayaknya." Oniel terkekeh dalam hati.



***


"Masak apa kak?" Oniel berbicara di kuping Shani. Shani Indira terperanjat. Entah mengapa pipinya memerah.

"Steak sama french fries," jawab singkat Shani.

"Ok!" Oniel berjalan ke arah ruang tamu. Matanya memindai ruangan.

"Hm!" Oniel berdehem, sebuah rencana tersirat di otaknya.


***


Shani Indira berjalan ke arah ruang tamu, matanya mencari di mana gerangan Oniel berada. Kemudian pintu rooftop apartement Shani terbuka, kepala Oniel menyembul seraya tersenyum.

"Sini kak!" Oniel menghampiri Shani, membawa dua piring makanan yang baru jadi.

Shani Indira keluar ruangan. Betapa kagetnya dia, rooftop kecilnya telah diubah menjadi tempat diner yang cukup romantis. Oniel menaruh meja kecil yang datang entah dari mana, juga terdapat lilin yang menambah kesan romantis.

Oniel lalu duduk di depan Shani Indira, dirinya sibuk mencari handphone. Saat Shani ingin bertanya, dia mendengar lagu Donna-nya Ritchie Valens.

"Yuk makan," ajak Oniel. Mereka berdua pun akhirnya makan. 

"Bentar." Oniel berbicara, Shani langsung menegang.

"Jorok banget." Oniel berkata sambil membersihkan sisa saus dari sudut bibir Shani.

"Thanks." Shani yang canggung berterima kasih.


***


Setelah selesai makan, mereka berdua berbincang. Saat terdengar lagu Earth Angel-nya Marvin Berry.

"Kok tau lagu ini?" tanya Shani Indira.

"Tau lah, kan soundtrack-nya Back To The Future."

"So? Do you wanna dance?" tangan Oniel menarik pelan tangan Shani.

Pertama kali mereka berdua dalam situasi romantis. Pertama kali mereka sedekat ini. Tiba-tiba wajah Oniel mendekat, lalu Shani memejamkan mata. 

cup

Ciuman pertama Oniel. Oniel gatau mau ngapain, jadi dia tempelin aja bibirnya. Saat itu Shani memimpin, mengajarkan.

Sedang enak-enaknya, pintu depan terbuka, Cynthia Indira memekik,

"Astagfirullah!"


***

tbc

berbahagialah



Shan? Niel? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang