Menghindar

1.5K 132 18
                                    

Shani Indira memandangi room chat-nya dengan Oniel. Setelah bimbingan rasa kencan itu, Oniel menghilang. Shani jadi merasa bersalah. Pasti, cowok itu terkejut.

Oniel ❤

Oniel

Sudah selesai revisinya?

Besok kita ketemu?

Oniel?

Kok kamu ga bales wa saya?

Oniel?

Shani Indira mematikan handphone-nya lalu membuangnya sembarang. Sekarang posisi dia tiduran sambil memandangi langit-langit kamarnya, dia rindu banget. Shani udah kayak cewek SMA yang rindu sama pacarnya, padahal saat ini lagi break.

Dia bergegas menelpon Feni, "Mpennn," rengek Shani.

"Ada apa sih Shan? Oniel kenapa lagi?" tebak Feni.

"Kok lo tau sih?" selidik Shani.

"Tau lah, informasi gue langsung dari ring 1 Oniel," jelas Feni.

"Dia kenapa Fen?" Shani sudah duduk, intonasi bicaranya jadi serius.

"Weitssss. Santai dong mbaknya." Feni terkekeh.

"Cepet ah," tekan Shani.

Feni lalu menjelaskan, "Shock dia. Gimana ga shock? Lo tiba-tiba kayak gitu.  Makanya kalau deketin cowok yang jauh lebih muda tuh diperhatiin,  buat dia butuh sama lo."

"Kok kayaknya paham banget lo soal kayak gini?" ucap Shani Indira.

"Iya lah. Kan pacar gue Azizi, temennya Oniel." Mata Shani membulat saat mendengar itu.

"Hah!" Belum bertanya telepon sudah dimatikan Feni.

"Feni kurang ajar!" Shani menelpon Feni lagi tapi tidak diangkat.

"Shit!" umpat Shani Indira.

"Kalo Feni bisa kenapa aku ga bisa? Oniel ayo dong, please..." Shani Indira berbicara sendiri.

"Kangen Nielllll!!!" rajuk Shani sambil mengacak-ngacak rambutnya.

***

Di sisi lain Oniel sedang menikmati hidupnya. Kemarin dia rada trauma, dikit, hehe, dia lebih banyak senengnya kok. Jadi sekarang dia lagi ngetes aja sebenernya Shani ini kenapa. Btw, revisi Oniel udah kelar lama. Dia ngilang karena males aja.

Hari ini dia ke kampus, mantannya, Indah Cahya ngajak ketemu. Katanya dia butuh bantuan. Oniel sekarang lagi di depan kostan Indah. Habisnya gadis itu tidak bisa bawa kendaraan. Jadi, yaudah lah ya, daripada ribet, mending dijemput aja.

"Hai Ndah," sapa Oniel, langsung memberikan helm yang biasa Indah pakai dulu.

Indah tersenyum, tapi tenang aja. Oniel udah gaada rasa. Hari ini pure Oniel cuma bantuin indah.

Indah lalu naik ke atas motor. Tangan Indah ditahan Oniel saat ingin melingkar di pinggangnya.

"Jangan kayak gitu ih," ucap Oniel.

Shan? Niel? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang