Window Love

448 63 12
                                    

Hari pertama ini membuat rosé kewalahan, bukan karna pelajaran tapi karna yang terjadi antara dia dan jennie pagi tadi.

"Jennie" Gumamnya

"Kamu kenal jennie?" Suara yang menyadarkan rosé dari lamunan tentang jennie yang tidak berujung.

"Hm?"

"Jennie, jennie kim"

"Aah, dia t-tetanggaku"

"OH MY GOD!"

Rosé bingung dengan reaksi teman barunya ini, kenapa jennie jadi topik yang sangat dia minati.

"Hei, kenapa melihatku dengan sinis begitu?"

Si gadis park kaget lalu dengan cepat merubah ekspresi wajahnya yang tanpa dia sadari terlihat sangat tidak suka pada reaksi temanya barusan.

"Dengar, jennie itu salah satu senior yang paling di idolakan di sini dulu. Dia itu sempurna, tidak ambisius tapi selalu aman di semua pelajaran, dia tenang tapi tegas, dia lemah di kegiatan fisik tapi luar biasa pintar di seni dan 3 mata pelajaran teratas, bahkan dia suka sains"

Rosé menelan rasa jengkelnya dan fokus pada semua pujian untuk jennie. Dia tau itu semua, tapi sangat aneh mendengar itu dari orang lain selain dirinya.

"Hyeri, apa dia sehebat itu?"

"Kamu bisa bertanya pada seisi sekolah, tapi sayang sekali dia sangat tertutup, susah mendekatinya" kata hyeri lesu.

Rosé tersenyum senang, artinya jennie tidak nakal saat dia pergi.

.

Waktunya pulang , alice sudah menunggu di depan sekolah. Rosé dengan semangat mendatangi kakaknya sambil tersenyum sumringah.

"Hei anak baru, apa yang membuatmu begitu senang"

Dia melihat sekitar, mencari sesuatu atau seseorang yang pasti bukan alice.

"Aku dan mobilku di sini, kamu ini mencari si-aahh aku mengerti"

"Apa maksudmu?"

"Jennie tidak ada disini, mobilku sudah selesai di perbaiki"

Rosé diam saja, dia berharap jennie di sini berdiri di samping mobilnya dan menunggu sambil tersenyum.

"Hmm, 15 menit lagi jennie pasti sudah di garasi, aku yakin sekali karna melihatnya setiap ha-"

"Ayo cepat jalankan mobilnya"

"Cih" alice menggeleng melihat adiknya yang langsung melesat ke dalam mobil dan memanggilnya buru-buru.

,

Mobil alice dan rosé memasuki area rumah, tepat sekali dengan mobil jennie juga yang masuk ke garasi.

"Hei jen" Sapa alice saat sudah turun dari mobil

"Hai un, mobilmu sudah di perbaiki?"

"Yup, mereka mengantarkanya langsung ke sekolah"

Jennie mendekat ke pagar pembatas yang hanya seperutnya saja. Dia melihat alice dengan raut bertanya-tanya.

"Kamu tidak melupakan sesuatu un?"

Anak sulung tuan park memeriksa isi tas dan kantongnya, tapi semua aman. Apa maksud jen- OH!

"Rosie?! kenapa diam saja? Turun" Ucap alice panik karna mengira adiknya tertinggal.

Jennie tertawa dari tempat dia berdiri, tidak lama sang adik turun dengan wajah cemberut karna merasa malu di perhatikan oleh jennie dengan senyum.

"Baiklah, aku akan masuk dan istirahat"

24/365 ' JenséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang