Window Love

1.1K 144 10
                                    


"Jennie"

Samar-samar jennie mendengar namanya dipanggil, familiar.

"Jen, bangun"

Akhirnya yang dipanggil sepenuhnya sadar, saat membuka mata pandangannya langsung tertuju pada jendela yang berhadapan dengan kamarnya.

Leher si kim ini kaku, dia mengelus tengkuknya yang terasa sakit karna tidur menunduk.

"Mama?"

Ada sang mama yang masih melihatnya dari depan pintu garasi.

Jennie merebahkan dirinya diatas kasur tanpa peduli angin masuk dari jendela yang terbuka lebar. Hampir lelap, si kim terbangun lagi karna ketukan dari pintu kamar.

"Ini mama sayang"

Sang mama masuk, jennie lalu bangun dan duduk ditengah ranjang.

"Bagaimana hari ini hm?"

"Seperti biasa, hanya di tambah les gitar satu jam"

Mereka diam dalam beberapa menit. Mama kim mengelus pipi anaknya, "Jen, sayang, setiap malam kamu tidur disana" Tunjuk mamanya kearah jendela

"Hampir tiga tahun"

"Benarkah? aku tidak ingat" Bohong, tiap hari dia memikirkan hal yang sama, orang yang sama tepatnya. Dan disanalah tempatnya.

"Kamu bisa mengunjunginya, mama akan atur semuanya untukmu"

Jennie diam, berkali-kali mamanya meyakinkan tapi dia sendiri memang tidak ingin.

"Kenapa hm?"

"Tidak ada, mama ingin tidur disini?"

Sang mama kembali menghela nafas, anaknya sangat pandai mengganti topik.

"Bolehkah?"

"Tentu saja"

"Dia tidak akan cemburu?"

"Mama~"

Mama kim tertawa, "Kamu sudah cukup besar untuk tidur sendiri"

Pipinya dicium oleh sang mama, jennie tertawa karna geli.

"Good night baby j"

"Ma!"

"Ooh, Good night mama kimmy"

"Hei!"

Jennie hanya menjulurkan lidah nya mengejek sang mama yang cemberut.

Jennie kim menatap langit-langit setelah ditinggal sang mama, berfikir kembali terhadap apa yang dia dengar barusan. Tiga tahun sudah berlalu dengan kebiasaan menutup hari sambil memandangin jendela tetangganya.

Rosie.

Dia bertanya setiap hari apa gadis itu baik-baik saja setelah meninggalkannya.

"Good night, love"

-

"Mom!"

"Bagaimana perjalananmu sayang?"

"Melelahkan, aku mengantuk" Bibirnya mengerucut

"Baiklah, bersihkan dirimu lalu tidur. Ini sudah larut"

"I miss you mom!"

-

Gadis ini menggeliat saat merasa suhu di kamarnya berubah panas. Selimut terjatuh karna ditendang begitu saja.

"Jennie"

"Lima menit lagi ma~"

Mama kim menggeleng melihat anaknya yang masih saja berusaha tidur padahal AC sudah dimatikan 15 menit yang lalu.

"Jennie ruby jane kim, kamu ada kelas pagi hari ini"

Jennie duduk dipinggir kasur masih berusaha sadar, "Morning" Mama kim mencium pipi sang anak.

Ya tidak ada yang spesial, jennie sibuk dengan rutinitas mahasiswa. Belajar ini itu lalu pulang ke rumah, dan kembali pada habit-nya..

Duduk termenung memangku dagu sambil menatap kearah jendela didepannya. Berfikir tentang apa saja yang bisa membuatnya mengantuk. Hari ini fokus jennie buyar, merindukan gadis itu setengah mati.

"Rosie, saat kuliah nanti aku akan tetap mengantarmu ke kampus walaupun tidak ada kelas"

"Itu saja?"

"Menjemputmu juga"

"Lalu?"

"Hmm.."

"Aku akan makan siang sendiri begitu?"

"Oo, tentu aku akan makan siang denganmu"

"Kamu berjanji jen, aku tidak akan berbicara denganmu jika melanggar"

"Aku berjanji my rosie"

Kesadaran jennie mulai menghilang mengingat kenapa dia membahas kuliah saat itu, dia terlelap dengan wajah diterpa angin.

-

"Oh putri tidur kita sudah bangun" Alice dihadiahi tatapan maut dari adiknya

"Itu karna aku lelah"

"Benarkah? bukan karna kamu memang tukang tidur?"

"Mom~"

"Alice, biarkan dia makan dengan tenang"

"Siapa mom?"

"Rosé si putri tidur "

"Kalian sama saja"

Mereka tertawa. Rosé bahagia setelah 3 tahun bisa seperti ini lagi dengan keluarganya. Se-menyebalkan apapun alice dia tetap merindukannya.

"Setelah makan melakukan apa?"

"Mm tidur?"

"Ya tentu saja, putri tidur"

"Ck becanda, mungkin belajar beberapa hal sebelum masuk sekolah baru"

"Ohya, kamu tau? kamu ditempatkan di kelas jennie dulu"

Rosé berhenti mengunyah, mendengar nama itu lagi membuatnya tersenyum.

"Jennie, jennie kim, ingat?"

"Pasti ingat, dia menangis semalaman saat ada yang memberikan coklat pada jennie didepan sekolah dulu"

"Mom!"

"Membuang jepit rambut yang diberi jennie karna kesal lalu menangis besok paginya karna tidak menemukan itu kembali"

"Ck, padahal ada dibawah lemari"

"Kalian bisa berhenti menggodaku tidak?"

"Tidak, kalian sangat serasi dulu"

Rosé tersipu, alice dan sang mommy tertawa. Tidak ada yang berubah, bungsu mereka masih menggilai jennie.

Setelah makan malam dan mengobrol, gadis blonde ini kembali ke kamar. Dia memperhatikan tiap sudut kamar yang tidak berubah. Tidur seharian suntuk, dia baru sadar kalo jendelanya sama sekali belum dibuka selama tiba dirumah.

"Jam 10, buka sebentar untuk udara"








"J-jennie"


--

i miss you guys so much!💐

L

24/365 ' JenséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang