Window Love

293 38 12
                                    

16:10, June 6

Terhitung sudah sebulan sejak rosé memulai kehidupan sekolah barunya. Semuanya menyenangkan walaupun rosé agak kewalahan mengejar pelajaran.

"Rosé boleh aku berkunjung ke rumah mu?" Tanya hyeri yang jadi sangat dekat denganya.

"Hm boleh saja" kata anak tuan park itu santai sambil mengunyah makan siangnya.

"Yash! Aku bisa melihat jennie!" Pekik hyeri yang tanpa sadar membuat gadis park itu melihatnya dengan sangat sinis dan kesal.

"Aku baru ingat, hari ini aku akan keluar dengan keluargaku jadi lain kali saja ya" senyum rosé terlihat di buat-buat tapi hyeri percaya saja walaupun tampak kecewa.

"Enak saja, jennie punyaku"

"Kamu bilang sesuatu?" Hyeri bingung

"Enak! Daging ini sangat enak"

Hyeri mengangguk dan melanjutkan makan yang sempat tertunda.

-

Setelah pulang sekolah rosé langsung ke kamarnya untuk istirahat, dia sangat lelah sampai tertidur di meja belajar depan jendelanya.

"Roseanne!"

"Iya mom!" Balas anak bungsu itu dengan kesadaranya yang masih menggantung entah dimana. Orang di sebrang terkekeh, rosé menoleh kaget dan di sambut wajah cantik di sebrang sana.

"Lelah ya?"

Rosé mengangguk, masih kikuk dihadapkan dengan wajah cantik itu sesaat setelah bangun tidur.

"Keliling kota denganku sepertinya tidak terlalu buruk, mau?"

"Mau!"

Jennie sumringah, "lucu"

"Aku akan menunggumu di depan rumah, okay?"

Rosé mengangguk dengan semangat dan langsung bangun untuk bersiap-siap.

Hari sudah gelap, jennie sudah siap dan menunggu gadis kecil itu dengan sabar. Suara pintu bisa di dengar jennie, dia melihat kearah sana dan mendapati rosé dengan sweater abu-abu, hot pants hitam, dan rambut panjang kesukaanya yang dikepang dua, jennie hampir tidak berkedip.

"Kita jalan sekarang?"

"I-iya"

Mereka masuk ke dalam mobil. Rosé terlihat antusias, dia memekik senang saat melihat yang dia anggap lucu. Dia tidak sadar, sosok di sebelahnya tersenyum sangat lebar saat melihat tingkahnya yang dianggap lebih lucu.

"Jen! Lihat ada toko bunga, tulip itu bagus ya"

Mobil berhenti, rosé menoleh ingin bertanya tapi yang dia dapat jennie sudah keluar dan menutup pintu mobil. Dia bingung, melihat jennie dari dalam mobil sambil bertanya apa yang membuat jennie pergi tanpa memberitaunya.

"Apa aku terlalu berisik?"

Tok tok, kaca mobil di ketuk. Rosé berniat menurunkan kaca tapi pintu mobil langsung dibuka dari luar. Satu buket bunga tulip pink yang tadi dirinya tunjuk kini berada di depanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

24/365 ' JenséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang