22. INGIN KEMBALI 🐣

2.1K 192 104
                                    

[INGIN KEMBALI]

▪️▪️▪️

"Air sekarang di rumah sakit-"

"Apa?" Esta langsung tersentak saat mendengar putra sulungnya berada di rumah sakit.

"Om gak salah denger, Air lagi dirawat di rumah sakit, keadaannya juga gak baik-baik aja. Aku bakal izinin om ketemu Air tapi dengan satu syarat"

"Apa Shaka, kenapa pakai syarat, om ini ayahnya Air"

"Ayah yang tega ninggalin Air sendirian, ayah yang tega gunain tangannya buat mukul anaknya, apa masih pantas om disebut ayah?"

Ucapan Shaka barusan sontak membungkam Esta seketika.

"Syaratnya gak sulit kok, Om. Om hanya perlu janji buat gak bakal ngelakuin hal yang sama lagi, om hanya perlu janji buat gak ninggalin Air lagi. Om perlu tahu, Air punya trauma tersendiri perihal kehilangan, luka 10 tahun yang lalu belum juga sembuh sampai sekarang, om. Dan dengan teganya om menambah luka itu lagi dengan buat Air ngerasa sendiri. Aku tahu mungkin om lebih sayang sama Bumi, tapi bukan berarti om bisa dengan seenaknya ninggalin Air gitu aja. Inget om, yang nemenin om dikala susah 10 tahun yang lalu itu Air bukan Bumi, Air yang selalu ada buat om"

Lidah Esta kelu mendengarnya, tanpa ia sadari banyak hal yang ia tidak ketahui tentang putra sulungnya. Bahkan ia tidak tahu, perpisahan 10 tahun yang lalu memberikan trauma tersendiri untuk putranya.

"Jadi gimana, om? Kalo semisal om gak sanggup buat ngerawat Air lagi, aku bersedia minta orang tuaku mengadopsi Air"

"Nggak, jangan Shaka, om mohon. Om janji akan belajar untuk menjadi ayah yang lebih baik lagi, om mohon jangan bawa pergi Air" Esta tak peduli akan harga dirinya memohon kepada sahabat anaknya ini, ia hanya ingin mempertahankan putra sulungnya.

"Kalo gitu aku pegang kata-kata om, maaf kalo ucapanku seakan gak sopan, aku cuma gak mau Air terpuruk untuk kesekian kalinya."

"Iya, om ngerti. Jadi, boleh sekarang om ketemu Air?"

"Alamatnya aku kirim lewat chat"

Setelahnya Shaka langsung mematikan panggilan tersebut dan mengirimkan alamat rumah sakit tempat Air dirawat. Tanpa pikir panjang Esta Bumi langsung pergi ke ruang sakit tersebut sesaat pesan itu masuk.

▪️▪️▪️

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk Esta dan Bumi sampai di rumah sakit. Sesampainya di sana, Esta langsung mencari ruang rawat Air yang sudah diberitahu oleh Shaka sebelumnya.

Saat Esta memasuki rumah rawat samb putra, terlihat Shaka dan Theo mengalihkan pandangan mereka kepada Esta dan Bumi. Esta pun hanya terpaku pada putra sulungnya yang terbaring lemah di brankar. Begitu pun Bumi yang melihat Air serta kedua temannya itu takut-takut.

"Ayo keluar.." ajak Theo kepada Shaka yang masih setia menggenggam tangan dingin Air.

Dengan helaan nafas kasar, Shaka pun beranjak dari duduknya untuk keluar dari kamar rawat Air. Sebelumnya ia melirik tajam kepada Esta dan Bumi, rasa kesal dan marah masih tertahan di hatinya.

"Kita keluar dulu ya, om" pamit Theo berusaha tetap sopan kepada ayah dari sahabatnya ini. Walau ia juga merasa kesal dan kecewa atas apa yang Esta lakukan kepada Air, namun ia masih berusaha untuk tidak memperlihatkannya.

BINTANG KEMBAR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang