36. PERKARA AYAH SAKIT 🐣

1.5K 158 44
                                    

[PERKARA AYAH SAKIT]

▪️▪️▪️

Yang dikatakan demam biasa ternyata bisa membuat Esta benar-benar tidak dapat beranjak dari tempat tidur. Tubuhnya lemas karena panas tubuhnya yang masih tinggi serta dehidrasi ringan yang dialami, setelah diperiksa oleh dokter yang juga kenalan dari Esta, diketahui juga jika tekanan darah Esta begitu rendah, membuat ayah dua anak ini hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Untuk mandi pun kedua putranya hanya mengelap tubuh sang ayah dengan handuk kecil dan air hangat. Terbukti bukan, lelaki tangguh yang jarang sakit ini, jika sudah sakit seperti seseorang yang hampir merenggang nyawa. Air sudah hafal dengan tubuh sang ayah jika sudah sakit begini, namun tidak dengan Bumi. Sejak ayahnya sakit kemarin siang, dirinya masih saja dilanda khawatir dan ketakutan yang berlebih.

Memangnya siapa yang tidak khawatir jika melihat ayahnya sakit sampai tidak bisa bangun seperti ini. Bahkan malam tadi ayahnya sempat mengalami sesak nafas ringan karena suhu udara yang begitu dingin. Bumi sudah hampir menangis melihat ayahnya kesulitan bernafas. Untung saja itu hanya beberapa menit karena Air bergerak cepat untuk berusaha menghangatkan tubuh sang ayah.

"Jangan sekolah ya, temenin ayah aja.." pinta Esta dengan suara lirih dan parau nya, tanpa membuka matanya karena akan terasa sangat pusing kepalanya jika ia membuka mata.

Salah satu kebiasaan Esta jika sedang sakit adalah tidak ingin ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya. Walau seremeh apapun, ia selalu ingin ada seseorang di sampingnya. Entah kenapa ia selalu berpikir bisa saja ia tiba-tiba meninggal, dan akan menyedihkan jika ia pergi dalam kesendirian tanpa ada seseorang di sisinya.

"Memangnya siapa yang bisa sekolah di saat ayah sakit begini.." jawab Bumi pelan sambil memijat kaki sang ayah, matanya terus memperhatikan wajah ayahnya yang terlihat sangat pucat.

"Ayah tenang aja, kita berdua gak akan tinggalin ayah kok" bisik Air yang sedari tadi mengganti gel penurun panas yang tertempel di dahi sang ayah.

Keduanya memutuskan untuk tidak sekolah, walau sebenarnya hari ini cukup penting karena biasanya di minggu terakhir ini guru akan memberikan kisi-kisi untuk ujian semester besok. Namun, tak apa mereka bisa meminta kisi-kisi itu dari Shaka maupun Theo, beruntung mereka semua dalam kelas yang sama.

Perlahan, mata sayu Esta terbuka bersamaan dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya. Bukan karena menangis, itu hanya efek dari suhu tubuhnya yang masih sangat panas. Melihat itu, Air langsung mengusap air mata sang ayah.

"Ayah tidur aja, kalo bangun nanti pusing.." ujar Air sembari terus menatap sang ayah.

"Iya, ayah istirahat aja, biar cepet sembuh, biar bisa main lagi sama Bumi" sahut Bumi mengundang senyum lemah dari Esta.

"Kalian jangan pergi-pergi ya, di sini aja sama ayah" pinta Esta dengan wajah memelas.

"Iya ayah, memangnya siapa juga yang mau pergi.."

"Kepala ayah pusing, ayah mau dipeluk sama dicium anak-anak ayah" pinta Esta sambil merentangkan tangannya sedikit.

Tanpa pikir panjang, Air dan Bumi langsung berbaring di samping kanan dan kiri Esta, mencium pipi dan memeluk tubuh hangat ayah mereka.

"Abis ini ayah gak boleh kerja banyak-banyak lagi. Biarin aja karyawan ayah yang kerja, pokoknya ayah harus banyak istirahat dan main sama kita aja..!!" Ucap Bumi sambil mendusalkan wajahnya di ketiak sang ayah yang wangi asem tapi Bumi suka.

BINTANG KEMBAR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang