05.

1.8K 35 1
                                    

VOTE YGY, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN SAYA.

Kiaven With Her Dad❤💖...


"Eungghhh eeemmpphhhttt" Lenguh Juan karena lidah Kya yang aktif menciumnya dengan brutal.

Kiaven menahan tengkuk Juan agar ia bisa mencium Juan dengan intens.

Ciuman itu berlangsung lama, 2 menit setelah itu, Kiaven melepaskan ciuman tersebut dan Juan pun segera mengambil nafas sebanyak-banyaknya.

"Maaf." Cicit Kiaven, Juan mengernyit, maaf?.

"Untuk apa?." Tanya Juan menatap penuh tanda tanya pada Kiaven, mengharap jawaban dari mulut putrinya.

"Tidak. Maafkan Kiaven saja dad." Juan menghela nafasnya panjang. "Baiklah."

Tatapan tajam nan dingin itu tiba-tiba berubah sendu, dan Juan menyadarinya.

"Kenapa Aven sedih? :(" Tangannya bergerak mengelus surai rambut anaknya. Kiaven menatap daddy nya.

Dengan cepat, Kiaven memeluk erat sang daddy.

"Hey kamu kenapa?!." Isakan yang semakin kuat itu membuat Juan panik. Kiaven tak berkutik, ia hanya menangis di bahu sang daddy.

"Hiks. Daddy, aku rindu ibu." Mata tajam itu sembab, sang pemilik merindukan sosok terpenting dihidupnya.

Juan tersentak, dadanya terasa berdenyut sakit. Ini pasti akan menyakitkan bagi Kiavennya.

Juan memeluk erat anak itu, membiarkan Isakan itu menjadi tangisan hebat. Juan hanya memejamkan matanya merasakan luka yang sama. Istri yang dia cintai kini pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Sayang, cup cup. Jangan menangis." Juan menarik kedua bahu Kiaven agar melepas pelukan tersebut, Juan memandang wajah sembab Kiaven, perlahan, ibu jarinya mengusap air mata di pipi anak itu.

"Daddy disini, buat kamu." Juan menyunggingkan senyum tulusnya. Kiaven justru semakin ingin menangis saja. Ia kembali memeluk Daddy nya.

"A-aven, mencintai daddy, sungguh." Juan hanya diam, ia hanya memeluk serta mengelus surai anak itu yang sudah sedikit basah.

Perlahan, tangisan itu berubah menjadi isakan-isakan kecil, cengkeraman anak itu mulai melemah, capek.

Juan menarik sang putri dan menggendongnya. Ia membawa putrinya kedalam kamarnya. Ia membaringkan tubuh itu. Juan menyelimutinya.

Saat Juan hendak pergi, tangan itu tiba-tiba menarik tangan sang daddy. "Daddy, temenin Aven disini. Jangan kemana-mana hiks." Cicitnya.

Juan menghela nafasnya panjang, bagaimanapun tak pantaslah jika seorang budak tidur bersama majikannya.

"Hamba tidak bisa, nyonya." Ucap Juan, ia tahu ia bodoh, ia dengan bodohnya mengatakan seperti ini disaat sang putri sedang kalap. Ia bodoh, namun ia juga merasa bingung.

"Hiks," tangisnya. "M-maafkan A-aven hiks. D-daddy adalah daddy Aven, dan s-selamanya seperti itu. Dad-daddy b-bukan budak!! HHUUUEEE!!." Tangisan Kiaven semakin keras, membuat Juan semakin panik.

"Ushh-ushh, iya sayang iya, udah cup jangan menangis ya.. cantik." Juan berusaha menenangkan anak itu. Tangisan Kiaven berangsur-angsur berhenti. Kiaven menatap sendu Juan.

"Daddy Juju bukan b-budak. Maafin Aven. Huhuhu." Juan tersenyum haru. Ia kembali mendekap anak itu hingga keduanya bersama-sama terlelap menuju alam mimpi.

💖❤~

Pagi yang cerah, secercah cahaya pagi menusuk keempat mata yang kini sedang terpejam nyenyak.

MY DADDY IS MY BABY BOY 🔞 [FEMDOM STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang