Chapter 4

117 14 2
                                    

~Happy Reading~

fourth terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang mengganggu. mengangkat tangannya menghalau sinar yang menusuk matanya. fourth terduduk, dia masih berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih belum penuh.

matanya menatap binar, senyumnya terlukis indah melihat pemandangan pagi dari jendela didalam kamar itu. ternyata fourth semalam tertidur disofa dekat jendela saat melihat bintang.

dia mulai menggerakkan tubuhnya, pandangannya ia edarkan keseluruh kamar tapi tidak menemukan orang yang dicarinya. apakahn orang itu masih belum pulang. tampa banyak berpikir, fourth pergi menuju kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok giginya.

setelah selesai mencuci muka dan gosok gigi, fourth menatap lamat benda yang berada di samping kaca wastafel.

pikirannya menjadi penuh, dalam dirinya terdorong untuk mengambil benda itu tapi fourth masih waras, dia menepuk pipinya dan menggelengkan kepalanya berharap pikiran buruknya hilang.

tes.. tes.. tes..

fourth tersenyum senang saat melihat cairan merah kental yang perlahan turun menetes diwastafel. dia semakin menggoreskan benda tajam itu dipergelangan tangannya. entah bagaimana dia bisa mengambil pisau cukur dan mengeluarkan pisau yang menempel digagang pencukur bulu itu.

pikirannya kalut, semua menjadi penuh, satu bisikan terdengar ditelinganya dan disusul dengan banyak bisikan yang muncul. kepalanya berisik, fourth semakin menancapkan dalam pisau yang sudah berlumurkan darahnya, wastafel didepannya sudah mulai berubah menjadi merah tapi fourth tetap bermain dengan pisau itu.

"AAKKHHH"

_ _ _ _ _ _ _

gemini berjalan kedalam mension sambil memijit pelipisnya karena kepalanya yang terasa berat. kemarin malam dia tidak pulang menyelesaikan semua berkas yang sudah menumpuk dimeja kantornya karena beberapa hari kemarin dia menemani fourth dirumah. alhasil gemini begadang untuk bisa menyelesaikannya.

dia menatap bingung, kemana fourth pergi. dia tadi bertanya pada maid dibawah belum ada yang melihat fourth turun dan keluar dari kamarnya setelah makan malam kemarin.

'kemana dia'

gemini menaruh tas kerjanya dan melepas jas dan dasi yang sangat membuatnya sesak. membuka kancing atas kemejanya dan menggulung lengan kemejanya sampai siku, mendudukkan dirinya kesofa dekat jendela. gemini menghela nafas lelah, dia menjatuhkan kepalanya pada sandaran sofa dan memejamkan matanya.

"AAKKHHH"

"shit" gemini berlari menuju kamar mandi dan mendobrak pintu itu karena fourth menguncinya.

BRAKKKKK

gemini berhasil mendobrak pintu kamar mandinya, seketika bau anyir menusuk hidung mancungnya. gemini melototkan matanya saat melihat wastafel yang awalnya berwarna putih itu menjadi merah. fourth sudah terduduk dilantai kamar mandi, tubuhnya lemas. kesadarannya sudah mulai menghilang, darah semakin banyak keluar dari pergelangannya karena goresan yang cukup dalam.

gemini mengangkat tubuh fourth dan membaringkannya diatas ranjang. merobek seprei dan melikitkannya dipergelangan tangan fourth berharap bisa menahan darah itu agar tidak keluar terus.

gemini berteriak memanggil maid dan menyuruhnya untuk segera menghubungi dokter.

"cepat telfon dokter mix. aku tidak mau tau 10 menit aku harus sudah melihatnya disini"

gemini keluar dari walk-in closet yang berada disebelah kamar mandinya. melihat dokter muda yang juga sudah selesai mengobati tangan fourth dan memasangkan infus.

[HAPPY ENDING] || GEMINIFOURTH [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang