Chapter 2 ⚠

188 6 1
                                    

~Happy Reading~

sudah seminggu ini fourth berada dirumah sakit. beruntungnya hari ini dia sudah diperbolehkan pulang, meski rumahnya tidak terasa seperti rumah baginya, tapi dia lebih nyaman dirumah dari pada dirumah sakit.

"fourth, beneran gak mau tinggal sama saya aja?" tanya dokter inn untuk kesekian kalinya.

fourth tersenyum menggelengkan kepalanya.
"terima kasih atas penawaran dokter inn, tapi fourth tinggal dirumah fourth sendiri aja" jawab fourth.

dokter inn hanya menghela nafas panjang, dia menghargai keputusan fourth. dokter inn sebenarnya ingin sekali membantu pemuda ini untuk bisa sembuh dan bebas dari jeratan ayahnya.

"kalau begitu, tolong jangan lupa minum obatmu ya.. jauhi benda-benda tajam. kemarin saat saya kerumahmu, saya melihat ada cutter tergeletak didekat jendelamu" ucap dokter inn menegur fourth.

fourth yang mendengar perkataan dokter inn sedikit terkejut, dia lupa menyimpan lagi benda tajam itu. fourth terkekeh. "baik.. baik dokter.. maafkan aku sudah nakal hihi"

"saya akan mengantar kamu pulang" saat dokter inn sudah siap ingin mengantar fourth kembali kerumah, fourth mencegah dokter inn.

"tidak perlu dokter, fourth bisa pulang sendiri. dokter inn tidak perlu mengantar fourth" fourth berucap sambil menggelengkan kepalanya.

"tapi kamu baru keluar dari rumah sakit fourth" dokter inn tetap kekeh ingin mengantar fourth pulang, perdebatan kecil antara dokter inn dan fourth akhirnya berhenti saat dokter inn mengalah, dia membiarkan pemuda itu pulang sendiri.

"hati-hati dijalan" dokter inn mengantar fourth sampai masuk kedalam taksi yang sudah dia pesan. mengusak rambut pemuda itu gemas. tangannya bergerak turun mengusap pipi fourth dan tersenyum smirk. setelah itu dokter inn menutup pintu taksi itu dan berbicara pada sopir taksinya.

fourth yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja terkejut dan sedikit heran mengapa dokter inn tersenyum seperti itu padanya. fourth menggeleng, menepis pikiran buruk yang mulai muncul dikepalanya.

fourth meminta pada supir taksi itu untuk mengantarkannya kepemakaman. karena fourth ingin mengunjungi bundanya.

fourth memandang sendu pemakaman yang ada didepannya, rasa rindu yang selama ini dia pendam menguap bersama air matanya yang jatuh. dia sangat merindukan bundanya, dia rindu pelukan sang bunda, dia ingin merasakan hangatnya dekapan dan kalimat-kalimat penenang dari bundanya.

fourth hanya diam menangis didepan makan sang bunda. dia tidak mengeluarkan satu kalimat pun dari mulutnya. hatinya merapalkan segala doa untuk sang bunda.

"bunda.. fourth rindu" kalimat yang keluar dari bibir mungil yang bergetar, menahan isak tangis yang keluar dari mulutnya.

"bunda selalu doain fourth ya.. tolong jaga fourth juga. fourth sayang banget sama bunda" fourth mengecup nisan sang bunda lama. kemudian dia berdiri melangkah meninggalkan pemakaman karena sebentar lagi akan turun hujan.



fourth mematung melihat pintu yang terbuka lebar. dia berlari masuk dan menghampiri sang ayang yang sudah babak belur. didalam rumah itu juga terdapat beberapa orang berjas yang sangat menyeramkan.

"ayah.. hikss.. ayah tidak papa hiks.. hiks.. apa yang terjadi hiks.." fourth menangis melihat sang ayah. tapi ayahnya menepis tangan fourth yang memegangnya.

[HAPPY ENDING] || GEMINIFOURTH [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang