TOGETHER - 3

3.1K 574 65
                                    

"Unnie, apa kau sudah tidur?" Lisa membuka suaranya setelah suasana hening menyelimuti kamar milik kakaknya, sedari tadi dia yang sudah berbaring di samping Jennie terus mendengarkan gadis yang lebih tua darinya itu mengoceh, menceritakan segala hal, mulai dari masalah di perusahaan, Chayeoung ataupun Jisoo yang adalah asisten pribadinya bahkan sampai gosip terbaru di dunia entertainment sekalipun.

Dan Lisa sendiri tidak terlalu banyak menanggapi, apalagi dia paling tidak suka jika masalah pekerjaan masih harus dia pikirkan di rumah, apalagi tentang dunia entertainment, Lisa merasa siapapun pasangan yang bercerai di televisi bukanlah urusannya, jadilah Lisa akhirnya memunggungi Jennie, mengatakan dia sudah ingin tidur.

Bukan malah langsung memasuki alam mimpinya, setelah sepuluh menit Jennie berhenti mengajak Lisa berbicara, gadis jangkung itu malah merasa begitu sunyi, apa Jennie tersinggung? Begitu pikirnya karena biasanya Jennie biasanya akan tetap mengucapkan selamat tidur untuknya terlebih dahulu.

"Belum." Balas Jennie, Lisa membasahi bibirnya, "kau belum bisa tidur juga? Kenapa kau memunggungiku? Ayolah, kita berbincang lagi." Lisa merasakan tangan halus kakaknya mengusap rambut belakangnya, Lisa mengalah, dia kemudian membalikkan tubuhnya, kini posisinya menjadi terlentang, menghadap ke langit-langit.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Unnie?" Tanya Lisa, Jennie berpikir sebentar meski dia rasanya juga tidak memiliki topik pembicaraan yang harus dia bicarakan lagi, lagipula kenapa Lisa tidak membahas sesuatu? Dia yang harus memikirkan semuanya.

"Entahlah, apa saja. Jangan memunggungiku jika kau ingin tidur di sini, itu peraturan yang barusan aku buat, apa kau tidak ingat dulu kau sangat menempel padaku?" Tanya Jennie yang berbaring menghadap Lisa sekarang.

"Itu dulu.." Jennie berdecih, apa bedanya dulu dan sekarang? Mereka tetap hidup berdampingan.

"Hem, dulu saat Lalisa masih menjadi seorang anak kecil yang polos dan menggemaskan, yang jika sudah mengantuk maka kau akan mencari ku lalu memelukku sampai terlelap." Lisa menaikkan satu sudut bibirnya, hendak terkekeh namun dia menahannya, tidak ada satupun memori masa kecilnya bersama Jennie yang dia lupakan.

"Apa yang sebenarnya kau rasakan sekarang, Nini?" Tanya Lisa tiba-tiba, tanpa menatap Jennie dan pandangan matanya lurus menatap langit-langit.

"Yang aku rasakan?" Lisa mengangguk, "disamping duka yang kita alami bersama, aku masih merasa bahagia karena memilikimu di sampingku, bayangkan jika saat itu Appa tidak membawamu pulang, aku tidak akan kuat jika harus menanggung semuanya sendirian." Lisa menghela nafasnya.

"Apa kau tidak pernah merindukan Eomma dan Appa?" Tanya Lisa, "kau salah jika berpikir seperti itu, Lili. Appa dan Eomma adalah malaikat untukku, sayangnya masa kita dengan mereka sudah selesai, aku akan mengenang mereka di dalam hatiku untuk selamanya, keduanya adalah orang tua yang aku sayangi, aku merindukan mereka setiap waktu, tapi hidup juga harus tetap berjalan, kita adalah anak yang harus meneruskan perjuangan mereka." Jennie kemudian menyentuh pipi Lisa dengan punggung tangannya setelah selesai dengan kalimatnya.

"Kau sedang merindukan Eomma dan Appa?" Tanya Jennie, Lisa menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya.

"Aku merindukan mereka setiap waktu, kehidupan kita sangat berubah setelah Eomma dan Appa pergi, tidakkah kau menyadari hal itu, Unnie?" Tanya Lisa.

"Aku sangat menyadari hal itu, Lisa. Sudah tujuh tahun lebih, aku paham kau belum bisa merelakan kepergian mereka sepenuhnya, tapi kau juga tidak bisa terus menerus terpuruk, aku bukan tidak sedih dengan keadaan kita sekarang, aku hanya... tidak mau menunjukkan padamu karena aku tidak mau membuatmu merasa sedih juga." Ucap Jennie, tangannya yang lembut itu bergerak untuk mengusap pipi halus adiknya.

TOGETHER - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang