Random - ZeeNunew

Kiw-Kiw!

''Kiw-kiw, cukurukuk, kugru..!''

''Kiw-kiw mata lo kesumpel dosa.''

Nunew yang tadinya mau santai-santai menikmati hari liburnya sambil nyiram tanaman punya bunda, langsung dibikin emosi gara-gara tetangganya, Zee.

Ya gimana gak emosi ya.. dateng-dateng langsung kiw-kiw cukurukuk gitu..

''Santai aja dong, kan gue ngomongnya baik-baik.'' ucap Zee.

''Santai pala lo pea anjing, pagi-pagi bikin orang badmood aja. Lo gak ada kerjaan lain selain gangguin gue gitu? Dateng mulu tiap hari. '' tanya Nunew dengan sedikit menaikkan volume suaranya.

''Gak ada. Makannya gue kesini.'' jawab Zee santai.

Nunew pergi meletakkan penyiram tanamannya di teras rumah, lalu berbalik berjalan ke arah Zee berada,

''Tugas lo udah selesai? Perasaan kemarin dosen ngasih tugas yang lumayan banyak?'' tanya Nunew sekali lagi dengan menatap mata Zee.

''Udah, dong. Masa belum sih'' jawab Zee.

''Beneran?'' Nunew memastikan.

''Tapi boong, yahaha hayyuk'' ucap Zee dengan tertawa kencang di akhir kalimatnya.

''Bangsat!'' misuh Nunew, lalu pergi mengambil penyiram tanamannya kembali.

Zee yang melihat itu langsung bertanya,

''Ngambek nih ceritanya?'' tanya Zee dengan nada mengejek.

''Bacot lo cumi!'' jawab Nunew sebal.

''Gak usah ngambek-ngambekan segala, muka lo jelek kaya gitu'' canda Zee.

''Anjing lo ya, cakep gini dibilang jelek'' ucap nunew tak terima.

''Jelek ah, mirip mimi peri'' canda Zee sekali lagi.

''Apaan cok? Gue mirip Jungwon Enhypen gini lo bilang mirip mimi peri?'' tanya Nunew tak percaya.

''Jungwon Enhypen dari mana nya sih? Orang nya aja gak merasa punya kembaran kayak lo'' jelas Zee.

"Heh udang rebus! Sadar diri juga dong! Bentukan lo begitu belagu amat." Balas Nunew.

"Bentukan kaya gue aja masih banyak yang naksir dek."

"Bacot! Mending lo pergi deh. Ngerusak mood gue aja! " Ucap Nunew sambil emosi, lalu menyuruh Zee untuk pergi dari hadapannya.

"Eh, kok lo ngusir gue?" Tanya Zee.

"Bukannya hama kayak lo harus diusir ya?" Jelas Nunew.

"Anjing!" Misuh Zee.

Tak lama, Nunew langsung meletakkan penyiram tanaman yang ia bawa dan pergi kabur ke dalam rumahnya.

Zee pun dengan cepat pergi mengejar Nunew.

"Woi cil! Berhenti gak lo?!" Teriak Zee.

"Gak, lo bakal kasih gue apa kalau gue berhenti?!" Tanya Nunew sambil terus berlari.

"Gue beliin mixue deh!" Tawar Zee.

"Udah kenyang dikasih mixue! Dapur gue penuh gelas mixue!" Tolak Nunew.

"Terus lo mau nya apa?!" Ucap Zee.

"Kerjain tugas gue!" Jawab Nunew.

"Bangsat! Gue gak mau mikirin soal-soal setan itu lagi ya!" Tolak Zee.

Mereka terus berteriak, saling sahut-menyahut, melupakan fakta bahwa orang tua Nunew sedang berada di kamarnya.

Tapi walaupun begitu, orang tua keduanya -----Zee dan Nunew----- sudah terbiasa melihat anak-anaknya ribut seperti itu. Justru jika mereka tidak ribut, orang tua mereka akan heran dan akan langsung bertanya ke anak-anak mereka, seperti, "kenapa dek? Tumbenan. "

Ya, seperti itu lah kira-kira.

"NUNEW! BERHENTI DONG! GUE PEGEL BANGSAT!" Teriak Zee.

"KERJAIN TUGAS GUE DULU, BARU GUE BERHENTI" Ucap Nunew.

"IYA DAH" Pasrah Zee.

Nunew pun langsung berhenti, tepat di depan pintu kamarnya.

"Gimana bang? Capek?" Ucap Nunew sambil tertawa.

"Nanya lagi! Lo lari udah kayak mau ngejar maling aja!" Protes Zee.

"HAHAHAHA."

ꢾ ˖ ۫ 🛁 ১ ۫ ⊹ ꒱ ♡ ࣪ ݂ 📨 ୧୨ ⸼ ֹ ◛

Halo semua, gimana kabarnya? Aku baru pertama kali nulis wattpad gini, jadi maaf ya kalau masih berantakan banget:(

Maaf aku belum bisa kasih bab yang cukup panjang alurnya, karena aku juga lagi gak ada ide 😔.

Kalau kalian suka, jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara memberi vote ----- menekan tombol bintang yang ada di bagian bawah ----- serta komentar.

Kalian juga boleh kok memberi saran, agar aku dapat menulis lebih baik lagi..

Semoga hari-hari kalian selalu menyenangkan ya!

Sampai jumpa lagi di bab selanjutnya, yang pasti aku bakal buat alurnya yang lebih panjang juga.

Terimakasih.

-🖤🖤🖤🖤-