Uang Arisan.

198 18 1
                                        

"Dek! Hantarkan uang ini ke rumah Zee. Kasihkan ke Ibunya. Bilang saja untuk bayar arisan minggu lalu!"

Pagi-pagi udah teriak, siapa lagi kalau bukan mamahnya Nunew?

Kalau kata Nunew teh, "Bukan keluarga gue kalau setiap hari gak ada acara teriak-teriakan."

Hadeh.

Nunew yang berada di ruang tamu, mendengar teriakan mamahnya.

Sebetulnya, Nunew sangat malas untuk keluar rumah. Apalagi jika disuruh ke rumahnya Zee.

Namun apa yang bisa dilakukan, mamah Nunew jika sudah marah, satu keluarga dicueki.

Nunew mana bisa hidup tanpa makanan.

"Papah kan bisa mah?"

"Papahmu kan sudah pergi kerja dari tadi pagi! Cuman ada kamu sama mamah di sini! Mamah lagi masak, gak bisa ditinggal. Kalau kamu mamah suruh jagain masakannya, bisa-bisa gosong waktu mamah balik ke rumah! Kamu mau hari ini gak makan?!"

Sialan.

Ancamannya.

Mau tidak mau, Nunew harus pergi menghantarkan uang itu.

"Iya-iya! Sini uangnya!"

Nunew pergi ke dapur, tempat mamahnya memasak, dan meminta uang yang akan dihantarkan.

"Nih! Totalnya 500rb ya! Awas aja sampai kamu beliin jajan! Mamah potong uang saku mu!"

"Waduh, nggak kok mah! Papah udah transfer ke Adek! Adek berangkat sekarang ya!"

"Sana!"

Nunew pun pergi menuju tempat yang ia tuju.

Di jalan, Nunew bertemu dengan beberapa teman mamahnya.

Nunew akui, mereka sangat baik, ramah. Ya, walaupun, agak nyebelin sih..

Tapi asli, Nunew sering dikasih jajan pas lagi mampir ke rumah mereka, dan jajannya enak semua!

Nunew sempat curiga, mereka pernah mengikuti Acara MasterChef yang ada di tv, namun berhenti di pertengahan.

Nunew paling sering dikasih dessert, karena mereka tau, dessert adalah makanan kesukaan Nunew.

Nunew sudah mencoba berbagai rasa, dan tidak ada yang tidak enak! Semuanya enak!

Jika memang betul mereka adalah peserta MasterChef yang gagal lolos di babak pertengahan, Nunew akan daftarkan mereka kembali!

"Miaw!"

"Eh monyet!"

Saat sedang memikirkan teman mamahnya itu, tiba-tiba muncul anak kucing yang tengah berdiri di depannya.

"Kok eh monyet? Kan lo kucing ya! HAHAHA"

"Utututuu, sini-sini"

Nunew berjongkok, agar dapat mengambil kucing tersebut.

"Gemes banget, jadi kucing gue ya?"

"Gak jadi deh! Gak dibolehin mamah!"

"Lain kali ya, cing! Nanti mamah angry kalau gue bawa pulang lo ke rumah."

"Udah dulu, cing, gue harus antar ini ke mak nya Zee. Kalau kelamaan ntar gue dicariin mamah."

Nunew menaruh kucing itu kembali. Dan mengelusnya sebentar sebelum lanjut pergi ke rumah Zee.

"Dadah!"

. . . . . . . . . .

Saat sampai, Nunew heran melihat keadaan rumah Zee.

Random - ZeeNunewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang