00

11 2 1
                                    

Happy reading...

****

"bunda...."

"jangan sakiti bunda....." teriakan itu muncul dari seorang anak kecil yang kini tengah melihat ibunya diseret oleh pria bertubuh besar dan tinggi.

"Jay mohon tolong jangan sakiti bunda....."

"aaaaaaaaaa......."

Teriakan nyaring keluar dari bibir lemah Jay ketika pria yang baru saja menyeret ibunya tiba-tiba menarik pelatuk senjata api miliknya tepat dikepala ibunya.

Tangisnya yang semakin kencang kala melihat ibunya kini telah bersimbah darah karena ulah pria tersebut.

"bunda....." 

Jayden tiba-tiba membuka matanya, dadanya yang kini berdegup kencang, keringat bercucuran dan juga nafasnya yang tersenggal. Lagi-lagi mimpi itu datang lagi, mimpi yang membuat Jayden selalu merasa ketakutan.

setelah kejadian kelam di masa lalu Jayden memang selalu dihantui mimpi buruk yang membuatnya takut untuk tidur, bahkan setiap malamnya dia akan bermimpi kejadian yang sama. Hal itu bahkan pernah membuat Jayden ingin mengakhiri hidupnya.

Dalam tangan yang masih terasa gemetar memikirkan mimpi itu tiba-tiba Jayden dikejutkan dengan suara ketukan pintu kamarnya.

"Jayden," panggil seseorang dibalik pintu. Tanpa niat beranjak sedikitpun Jayden hanya menatap pintu tersebut.

"Kamu belum bangun ya?" tanyanya.

"bangun sudah siang waktunya sekolah nanti kamu terlambat," lanjutnya, lalu pergi.

Jayden yang sedari tadi hanya menatap pintu kamarnya menghela nafas pelan kemudian mulai beranjak dari tempat tidurnya. Walaupun perasaan gelisah selalu ada tetapi Jayden berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja dan menerima apa yang sering dia alami.

Tak lama kemudian Jayden telah selesai membersihkan tubuhnya. Dia mulai memakai seragamnya dan menata rambutnya dengan rapih juga tidak lupa menyemprotkan parfum dibadannya.

Kini ia telah keluar dari kamarnya turun menuruni anak tangga satu-persatu dan berjalan menuju ruang makan untuk sarapan.

Terlihat bi wina salah satu art dirumahnya tengah menyiapkan sarapan untuk Jayden.

"terima kasih bi," ucap Jayden sambil tersenyum, lalu mendudukan dirinya dikursi.

"iya tuan," setelah menyiapkan sarapan bi Wina langsung pergi ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Sepi yang Jayden rasakan saat ini, satu yang sering melintas dalam kepala Jayden, mengapa orang tuanya selalu sibuk dalam urusan masing-masing hingga untuk sarapan bersama pun rasanya sangat sulit. 

Tapi disatu sisi Jayden juga merasa tenang karna jika ada ayahnya dia akan selalu merasa terintimidasi oleh ayahnya, tapi sesekali Jayden juga ingin merasakan bagaimana hangatnya sarapan bersama seorang keluarga.

"Jayden," panggil mbak Laras. Laras adalah orang kepercayaan David yang bertugas untuk mengasuh dan menjaga Jayden sedari kecil.

"mbak Laras, ayo mbak sarapan bareng Jayden," ajak Jayden yang tak lupa dengan senyum manisnya.

Laras tau apa yang Jayden rasakan sekarang meskipun Jayden tidak pernah bercerita bahkan mengeluh pada orang lain tapi Laras tau Jayden selalu merasa kesepian ketika berada dirumahnya sendiri.

"ayo, kamu sarapan yang banyak ya," ucap mbak laras yang kini telah duduk disamping Jayden.

"mbak, papa sama mama semalem pulang gak?" tanya Jayden.

"tuan David semalam pulang, tapi nyonya Tiffanny ngga," jawabnya.

Jayden hanya menganggukkan kepalanya, ini sudah sering terjadi pasti ibunya sangat sibuk hingga tidak pulang kerumah, tapi apa yang bisa diharapkan dari ibu tiri? mengingatnyapun membuat dirinya sadar diri. "papa berangkat jam berapa tadi mbak? pasti pagi banget ya makanya Jayden gak tau," tanyanya lagi.

"tuan berangkat pagi sekali sekitar jam empat pagi, katanya tiba-tiba ada masalah diperusahan yang ada di Paris,"

"oh gitu ya mbak," Jayden ingin sekali merengek pada ayahnya agar meluangkan waktu untuknya tapi ini bukan ide yang bagus.

"kalo gitu Jayden berangkat sekolah dulu ya mbak,"

"iya hati-hati ya," ucap mbak Laras.

"iya mbak." Jayden segera berjalan keluar rumahnya menuju garasi tempat dimana motor kesayangnnya itu disimpan.

****

Jayden Emilliano Mahanta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayden Emilliano Mahanta

****


Hallo guys gimana ceritanya?

fyi ini cerita pertamaku, jadi kalo masih banyak kekurangan mohon dimaafkan ya hehe.

jangan lupa tinggalin jejak ya❤️


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JAYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang