Chapter : Bersatu (Prolog)

5 3 0
                                    


hello temoties, SELAMAT MEMBACA.

Malam yang gelap karena bulan sedikit memancarkan sinarnya yang begitu indah. Bahaya sekali ketika bunga-bunga malam  itu berhembusan dengan arah mata angin.

Seorang kakek tua melihat semua kejadian itu menyadari ada hal yang mencurigakan di balik ini. Udara di luar seharusnya sedingin es ternyata sepanas matahari di siang hari. Seorang anak kecil berusia 11 tahun menghampiri kakek itu.

Anak kecil itu bernama Wyman Grenndja Saktia. Anak dari seorang ajudan di KERAJAAN DORRAX. Kerajaan yang dikenal di seluruh penjuru negeri karena keindahan alam sekitarnya, entah pegunungan atau apapun itu yang berkaitan dengan alam.

Kembali lagi dengan , Wyman ya itu nama panggilannya.

"Dorr!" Kejutnya

Sang kakek tidak terkejut sama sekali dan memasang senyum kecilnya. Memeluk cucunya

“Kakek juga kenapa belum tidur?" Tanya Wyman.

“tidak apa-apa kakek ingin melihat apa yang terjadi kepada bulan ini. Mungkin dia sedang sakit!” jawab kakek itu dengan senyuman dan tawaan sedikit

"Tidak lucu, kakek. Ini bercandaan zaman kapan?" Balas Wyman. Tindakan Wyman ini sudah tidak heran bagi kakeknya. Dia sering berbicara tanpa berpikir apa kedepannya.

Kakek hanya diam dan merasa malu. Tapi sudah tidak heran lagi jadi kakek Wyman memilih diam dan memanggil menantunya. "Fersila....urus anakmu , suruh dia tidur!!" Teriak kakek Wyman

"Kakek jangan menyuruhku tidur kalau kakek saja tidak tidur! Dan kakek jangan berteriak nanti bisu!"

Wyman memasang ekspresi datar menahan tawa. Kurang ajar kamu Wyman!

"Cucu brengsek!" Cetus kakeknya yang hendak memukulnya. Tetapi Wyman berlari ke kamarnya.

Ibu Wyman yang bernama fersila hanya menggelengkan kepalanya heran dengan pertengkaran ini. Anaknya memang keras kepala tapi ibunya sering mengajari tentang bagaimana menghormati tapi tetap saja modelannya seperti ayahnya. Ayah Wyman juga begitu

.........

Wyman sudah di kamarnya dia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kakeknya yang tadi marah. Tiba tiba angin berhembus kencang dan membuat jendela kamarnya serasa akan hancur.

Dia merasa kebisingan dengan suara itu hanya berdecak kesal. Tetapi ada bunga tulip layu. Tulip itu berwarna merah sayangnya layu.

Wyman mengambil dan mengamati bunga itu. Bersiap mencemooh bunga itu.

"Apa ini! Hanya sebuah bunga yang sangat jelek terbang ke rumah sebesar ini??Menjijikan!!"

Ia masih menatap bunga itu dalam-dalam. Ia tidak tau mengapa bunga ini bisa masuk pashaal jendela sudah di tutup rapat olehnya. Pandangannya saat ini terfokus ke jendela kamarnya yang mengeluarkan bunyi gemuruh.

.......

Jadi bunga ini akan ku apakan? Lihat bunga-bunga yang lain terlihat cantik. Tapi di pikir bunga ini pasti jika menjadi manusia akan jelek kan layu! Pikir Wyman.

Ia mulai merusak bunga dengan cara memetik setiap kelopak. Demi kelopak dia petik. Ini mudah! Dia kan layu

Bunga itu  yang sudah botak tidak berkelopak sedikit mengeluarkan sinaf ciri-khasnya , Kemudian jendela kamar Wyman terbuka. Itu mengejutkan Wyman

"Ahh! Dasar jendela sialan! Ayah harus mengganti jendela rusak ini!"

Awalnya pandangan Wyman ke arah jendela. Dia menghampiri jendela dan menutup jendela dengan kasar. Dia berbalik menghadap bunga itu.

Cahaya dari bunga itu semakin terang membuat Wyman menutup matanya karena kesilauan akan cahayanya “Apa ini? Bunga ini? Atau rembulan” Wyman bergumam lirih.

Boom!

Cahaya dari bunga itu hilang. Seisi ruangan Wyman gelap gulita. Wyman tidak tau. Malahan dia menyeringai puas.

“Bunga layu itu sangat sialan sekali.”

Bunga layu itu tidak ada lagi di tempat tidurnya dan Wyman merasakan sesuatu tangan seorang gadis kecil menyentuh pundaknya. Ada ikatan di tangan Wyman berbentuk bunga tulip merah, Ekspresi Wyman tidak karuan dia ingin senang dengan keajaiban atau.....khawatir apa yang terjadi dengannya. Ia berbalik.

“Hai! Aku Chandra Adele Anjaniana , Kamu anak sombong yang mengejekku?"

Hanya seorang gadis kecil? Pfft Wyman lemah

"Aku tidak sombong, Namamu jelek seperti wajahmu. Aku Wyman Grenndja Saktia panggil saja Wyman" ucap Wyman dengan nada berwibawa padahal dia masih sangatlah kecil. Tidak terbayang saat dewasanya sesombong apa dia.

"Iya aku jelek, panggil aku Anjani saja! Aku tidak punya tempat tinggal!" Ucap Anjani menyentuh tangan Wyman.

Tangan Anjani begitu dingin. Anjani merasakan kehangatan pada tubuh Wyman.

"Kamu hangat, kan?
Sedikit rona merah ada di pipi Wyman.

"Peluk saja aku...."

Anjani tertawa kecil dan mengangguk tetapi tidak jadi karena anjani tau itu tidak sopan.

Wyman sedikit kesal, Jujur saja dia tidak pernah di peluk oleh gadis manapun. Lagi pula Anjani sangatlah cantik rupanya. Tapi apalah daya Wyman tidak bisa mengatakannya karena egonya. Dia mengejek Anjani.

Hello, Terima kasih yang sudah membaca sayang kalian (⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ (REVISI)

DO NOT READ : Bunga bermekaran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang