Yuna/ Haechan, mengenakan pakaian serba hitam dan tertutup, dengan rokok yang menyala disudut bibirnya.
" Kau tau Jaemin mengamuk semalam!!" Ucap seorang pemuda dihadapannya, saat ini mereka tengah berada di markas milik wanita cantik itu. Ia berhasil kabur setelah mengelabuhi para dominannya dengan alasan ke rumah sakit, setelah di rumah sakit saat ada kesempatan melarikan diri, wanita itu menggunakannya sebaik mungkin.
" Lalu, apa urusannya denganku??"
" Dia bersikukuh ingin bertemu denganmu Queen!!" Ucap seorang wanita yang langsung duduk dipangkuan lelaki yang tadi berbicara dengan Haechan.
" Lalu??? Kalian memberikan nomor telepon milikku??" Haechan menghembuskan asap rokoknya.
" Ckkk yang benar saja, mana mungkin kami memberikannya!! Bahkan Hyunjin menghajarnya sampai babak belur!" Ucap Bang Chan.
" Bagus, seberapa parahnya luka yang dia alami??"
" Kau peduli dengannya Queen??" Tanya Winter.
" Tak, aku hanya ingin tau saja!" Jawab Haechan acuh.
"Hanya beberapa lebam diwajahnya, tapi lumayanlah , mungkin sekitar seminggu baru hilang!!" Jawab Felix.
" Ya baguslah, harusnya Hyunjin patahkan beberapa jarinya, atau paling tidak kaki atau tangannya!! Agar sementara waktu dia tak menggangguku!!"
*****
Tinggalkan Haechan yang tengah bersantai sambil merokok, para dominannya kini tengah uring-uringan, bisa-bisanya mereka kecolongan lagi.
" Lacak nomor teleponnya Hyung!!" Ucap Chenle.
" Kita bahkan tidak memiliki nomor telepon miliknya bodoh!!" Umpat Jeno.
" Lalu bagaimana cara kita melacaknya, aku takut dia melakukan hal gila dibelakang kita!!" Chenle gusar, entah mengapa kini kekhawatirannya kian meningkat jika menyangkut Yuna, atau kita sebut Haechan jika hanya ada mereka saja." Biarkan saja dia bermain sesukanya, Haechan-ku tidak suka dikekang!!" Mark terkekeh geli melihat kegusaran temannya atau bisa disebut sahabat??? Ahhh nyatanya mereka terikat dengan satu wanita yang sama, jadi apa sebutannya ahhh mungkin saingan. Mark sangat mengenal Haechan-nya, wanita itu tangguh, dan untuk kemampuan bela diri??? Ahhh tidak perlu meragukannya.
" Kau tak mengkhawatirkan keselamatannya Mark??" Sungguh Jeno tak habis pikir dengan pola pikir Mark.
" Owhh tentu saja khawatir!! Aku khawatir kalau dia hanya berdiam diri dirumah! Kalau dia bertingkah , itu berarti dia sedang sehat!"
" Kau dan Haechan benar-benar cocok!! Sama-sama gila!!" Gerutu Chenle.
" Berarti kalian berdua tidak cocok dengannya! Karena akulah satu-satunya orang yang paling mengerti dia!!" Ujar Mark dengan sombongnya." Ckkk percaya dirimu terlampau tinggi bung!!" Cibir Jeno.
" Hyung, Jaemin Hyung datang dengan kondisi penuh luka!" Ucap Renjun sambil membuka pintu kamar Yuna.
" Kalian berdua juga disini?? Wahh, kalian sudah mau menerima pertunangan kalian dengan Yuna??" Cibir Renjun kepada Chenle dan Jeno.
" Kami sudah menerimanya! " Ucap Mark mewakili Jeno dan Chenle.
" Ya sudah! Aku juga tak peduli!" Ucap Renjun .
" Ada apa Jaemin datang ke mansion ini? Bukannya dia sudah bukan bagian dari kita?? " Tanya Chenle yang hanya dibalas gedikkan bahu oleh Mark dan Jeno..
" Obati temanmu itu Huang!" Ujar Jeno
" Ckkk , justru aku kesini karena aku tak mau mengobatinya! Kau saja! Bukannya dia sepupumu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
wild girl ( Slow Update)
FanfictionIni hidupku... jadi akan kujalani sesuai keinginanku All picture by @pinterest