Lisa membuka matanya perlahan,setepah beberapa detik ia memyadari ini bukan kamarnya
"Hah" lisa bangun dari tidurmya secara ugal ugalan
"Aduhh" lisa memegang kepalanya mumeet lah bangun tidur langsung bangun
"Ehhh cah ayu dah bangun ta" sapa nenek lisa yang kebetulan baru mau bangunin lisa
"Simbah" bingung lisa
"Wess...tangi ndang..trus siram,melu simbang nang pasar" kata nenek lisa sambil ngebuka jendela kamar lisa
"Mbaaaah kok aku disini??bingung lisa
"Lahh...kamu tidur kaya orang meninggal"
"Ya tapi kan,kok ibu sama bapak gk bilang apa apa lo" lisa bingung kaya korban penculikan
Nenek lisa tertawa
"Kamu kan dipindahin kesini""Heehhh" kaget lisa
"Lah kok iso,sekolahku gimana?? Bingung lisaNenek lisa mau gk mau duduk disisi ranjang tua lisa ,kamar lisa ini dulunya ya kamar ibunya gk ada yang diubah hanya selalu dibersihkan aja
"Kamu dipindahin sekolah kesini,sekolahnya deket,bisa jalan kaki atau naik sepedah"
"Lah becanda,gk suka aku mbah" tolak lisa
"Telponen ibumu" kata nenek lisa
Lisa mau gk mau mencari keberadaan hp nya
"Mbah hp ku gk ono" panik lisa
"Itu loh dilaci tualet"
Lisa membuka laci dan benar hp nya ada
"Hallo bu" saut lisa
"Aku kok dirumah simbah?? Tanya lisa
"Kamu ibu pindahin" jawab ibu lisa
"La nyapo,aku salah opo?? Frustasi lisa
"Ya kamu,bukannya sekolah kerjaannya bolos karo ian,gk seneng ibu,bahaya... kamu nanti jadi anak nakal ibu ndak seneng"
"Bu temenku nakal bukan berarti aku nakal juga to" gk terima lisa
" ra nakal piyeeee?? Rapormu lo abang kabeh..wes rasah bantah,sekolah seng bener,ibu gk mau denger kamu begajulan disana,panggah mbadung gk ibu kasih uang bulanan,ngerti ra??
"Yoooo" jawab lisa sambil mematikan sambungannya
"Mbaaaaaaaaaah" rengek lisa
"Wes manut ibumu, ngerti to,bapakmu we ra iso ngelawan"
Lisa cuma ngangguk
Ya bener bapaknya juga gk bisa ngelawan ibunya, ibunya nih tahta tertinggi dirumah,gk cuma dirumah tapi dikeluarga ibunya pemilik suara paling kuat
"Ndang mandi" pinta nenek lisa
.
.
.
."Besok senin kamu lamgsung sekolah aja semua sudah diatur ibumu" kata nenek lisa ditengah perjalanan yang emang kebetulan pasar yang dimaksud dekat 5 menitan jalan kaki
"Huum" respon lisa
"Keluarga kita terpandang jangan mbadung" lanjut neneknya
"Iya lo simbah"
Ya allah pengange kupeeeeeeeeeng batin lisa
"Ngeri ora??
"Ya allah ngertiii" jawab lisa kenceng
"Simbah gk budek"
"Iyooo" males lisa
"Mbah tiniiii" sapa seorang anak laki laki ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
HILAL (Himpunan Laki Lisa)
Fanficguysssss ini book part 2 dari sobat ambyar ya soalnya udah kebanyakan disebelah jadi geser kesini