Bagian 3📜

189 19 24
                                    

Mohon untuk kasih kritikan kalau emang ada yang salah yagesya🥺💗 saran atau apapun itu aku terima dengan senang hati☺️🌷🪐

Mohon untuk kasih kritikan kalau emang ada yang salah yagesya🥺💗 saran atau apapun itu aku terima dengan senang hati☺️🌷🪐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo, Abi, dan Juna sekarang berada di rumah sewa milik Juna. Mereka sengaja buat nongkrong di sana mumpung sejak jam 09 pagi tadi jadwal mata kuliah mereka sudah tidak ada. Hanya Juna sebenarnya yang ada tetapi melalui Zoom jadi ia tak perlu ke kampus.

Mereka nongkrong sebenarnya hanya di isi dengan kegabutan, Kenzo yang sedang memetik gitar milik Juna yang tadi di pinjamnya, Juna yang sedang kuliah online meski hanya formal setengah saja dengan kata lain ia cuman menggunakan kemeja sementara celana ia menggunakan celana pendek biasa. Namanya juga online. Kalau Abi ia sedang tertidur pulas di sofa tanpa terganggu oleh suara bising dari petikan gitar Kenzo.

"Huaaa kelar juga, dari tadi gue udah pengen menutup mata denger penjelasan dosen gue, kayak di dongengin" keluh Juna melepas kemeja yang ia gunakan dan menggantinya dengan kaos oblong biasa. Ia mendudukkan dirinya di sebelah Abi yang masih tertidur.

"Jangankan elu. Gue aja Ampe ngantuk juga denger dosen elu," ujar Kenzo. Padahal dirinya sedang memainkan gitar, tapi jujur saja mendengar penjelasan dosen geografi Juna itu membuatnya mengantuk.

"Udah bangunin Abi belom Ken? Nih anak pules bener,"

"Mampus. Lupa gue, bangunin cepet entar anaknya ngamok gara-gara telat salat,"  Kenzo meletakkan gitar di pangkuannya kemudian beralih untuk membangunkan Abi. Seperti pesannya tadi.

"Abi ...," Kenzo menepuk nepuk pipi Abi berharap sahabatnya itu terbangun.

"Bi ... Bangun woy salat!" Kini Kenzo menepuknya agak kerasan tapi Abi belum juga membuka matanya.

"Nahloh ni anak kebo banget, Sini biar gue yang bangunin dia,"  Juna mengambil alih tempat yang tadi di gunakan oleh Kenzo. Ia menggulung lengan bajunya yang oversize hingga ke atas dan mengambil ancang-ancang.

"ABI WOY! SALAT LU BUTUH TUHAN, SONO SALAT BURU. BANGUN WOY BANGUN!!!"

BRAK!

Gedubrak!

Abi mengelus badannya yang terhempas ke lantai, rasanya sakit meski tak seberapa. Teriakan Juna benar-benar berkhasiat tapi juga membuat orang jadi terkejut. Untung saja Abi tidak punya riwayat penyakit itu.

"Bangun juga kan lu. Untung aja belum di sembur pake air supaya bangun,"

"Salat Bi. Lihat udah jam berapa," Kenzo membantu Abi yang masih setengah sadar untuk duduk di sofa.

Abi mengucek matanya memperjelas netra penglihatannya. Ia masih di kuasai oleh rasa kantuk. Namun sedetik berikutnya ia langsung teringat bahwa ia belum menunaikan ibadah shalat. Abi menaikkan lengan bajunya guna mengecek sekarang sudah jam berapa di jam tangan yang bertengger indah di pergelangan tangannya.

"Lah? Astagfirullah hal adzim! Jam setengah dua woy," dengan secepat yang dia mampu, Abi berlari kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Sementara Juna dan Kenzo hanya bersitatap meratapi kelakuan sahabatnya yang satu itu.

Stay! |Treasure 00L|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang