Hay hay 🐣🫣 Allo aku datang lagi nih, sorry yah aploadnya kemaleman... semoga suka yahhh😃🫶
Lets get it~
Deru ombak terus mengalun menemani seorang pemuda yang kini hanya menatap kosong kearah tenggelamnya matahari, menciptakan warna semburat orange yang menghiasi langit dengan sangat indah. Namun, hal itu tidak menjadikan dia tersenyum ataupun merasa bahagia seperti orang-orang pada umumnya.
Semburat orange perlahan menghilang menyisakan dirinya seorang di tengah gelap dan sunyinya malam, tidak ada deru kendaraan yang mengganggu, benar-benar sunyi.
"Juna!" Pemuda yang tadi hanya termenung kini tersadar saat seseorang memanggil namanya.
Dirinya berdecak dan memutar matanya dengan malas saat melihat atensi orang yang memanggilnya secara jelas. Bagaimana ia bisa tau Juna berada di tempat ini? Juna merapikan bajunya dan membersihkan pasir yang menempel di celana miliknya, ia berniat pergi tanpa berbicara apapun dengan orang di depannya itu.
Namun, sebelum ia benar-benar melewati orang tersebut lengannya di cekal dan di tarik agar tetap berada disana.
"Lepasin," Juna berbicara dengan nada rendah namun dapat di pastikan kekesalannya sama sekali belum teratasi.
"Lu belum makan kan? Ayok makan bareng! Gue laper belum makan dari tadi," Pemuda tadi tersenyum ke arah Juna yang hanya menatapnya datar.
"Ken! Tinggalin gue sendiri dlu bisa nggak?!" Betul, pria yang sedari tadi berada di depan Juna adalah Kenzo, yang sengaja mencari keberadaan Juna. Ia rela berkeliling sangat jauh agar bisa menemukan sahabatnya itu, itu cukup terlihat dari bajunya yang kini dibasahi oleh keringat karena sedari tadi berlarian mencari kesana kemari keberadaan orang di hadapannya.
"Mau manjat mangga bareng? Gue tadi ada nemu di jalan pas nyari lo," Kenzo kekeuh mengajak Juna agar berbicara padanya.
"CK, budeg?"
" Lo belum makan kan? Lo pucat, makan yuk Jun, gue khawatir Abi juga daritadi ngehubungin gue. Dia khawatirin elo," Juna menepis kasar tangan Kenzo yang masih mencegatnya untuk pergi.
"Lo kenapa sih Jun, Jangan kayak anak kecil Anjir!! Lo kira gue nggak capek? Capek Jun, kita semua capek dengan keadaan kayak gini, dikit dikit perasaan kita bertiga ada mulu yang jadi bahan pertengkaran, Kemana? Kemana yang dulu katanya nggak bakal marahan apapun masalahnya!?"
Juna mengeraskan rahangnya mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh Kenzo, buku-buku tangannya terlihat saat ia mengepalkan tangan dengan erat. Juna berbalik dan tertawa sumbang dengan senyum miring menatap Kenzo yang juga menatapnya tajam. Hingga sepersekian detik setelahnya pukulan ia layangkan dengan keras tepat melukai wajah Kenzo hingga merobek bibirnya.
"LO NGACA ANJIR! JANGAN ASAL NYALAHIN ORANG" Juna berkali-kali melayangkan pukulannya kearah Kenzo. Namun sang empu sama sekali tak membalas ataupun menghindar. Biarkan, biarkan Juna melampiaskan kemarahannya. Biarkan ia merasakan semua kekecewaan yang di keluarkan melalui pukulan pukulan yang dilayangkan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay! |Treasure 00L|
Novela Juvenil"maafin gue ken... Jun....," "gue nyerah ken!" "kalian bohong! nyesel gue percaya Ama kalian berdua," treasure 00L -park jihoon -kanemoto Yoshinori -Kim Junkyu ⚠️ asli pemikiran sendiri