Pernah membayangkan bagaimana hidup dalam penjara? Jujur, aku sama sekali tidak ingin membayangkan itu. Aku menjaga diriku agar tidak melakukan kejahatan dan pelanggaran yang mungkin membuatku berakhir mendapatkan sanksi. Itu kesialan yang tidak ingin ku alami.
Tapi tidak kali ini, sikap patuhku pada hukum negara ini hanya membuatku semakin terjerat. Aku tidak bebas, seperti ada kurungan tidak terlihat yang memenjarakan diriku. Rasanya mendapat hukuman pidana setelah membunuh orang itu, akan membuatku lebih baik.
Dia, koruptor keparat bermulut manis! Aku hampir luluh karena ketulusan yang ia tunjukkan waktu itu, yang sebenarnya palsu.
Ditipu habis-habisan, namaku dijual dan aku dipermalukan!
Para bajingan itu, mungkin mereka sedang tertawa dan menikmati uang haram yang sudah sampai di tangan mereka.
Maaf, aku tidak bisa menceritakan bagaimana aku menjadi korban mereka. Yang jelas, kumpulan babi berbaju dinas itu sudah menipu banyak orang selain aku.
Aku ingin membunuh mereka! Salah satunya dia! Dia yang pertama kali menjerat ku. Aku ingin menyiksanya lebih dulu.
Di setiap malam, aku sering membayangkan bagaimana aku menghabisi wanita tua gendut, keriput, jelek itu.
Mau tahu hukuman apa yang aku bayangkan setiap malam?
Aku memasukkannya dalam sebuah kurungan hewan yang terbuat dari besi, seukuran tubuhnya. Dia tidak akan bisa bergerak bebas di dalam sana. Mungkin sekitar 3 bulan dia akan hidup seperti itu. Dengan memakan cacing hidup setiap harinya. Aku juga akan membiarkannya dalam keadaan telanjang. Dia harus malu!
Menyumpahinya setiap hari tidak cukup. Aku tidak puas! Aku ingin menggantung tubuh telanjangnya dengan mengikat rambutnya di atas langit-langit rumah. Tentu, dia menjalani itu setelah 3 bulan dalam kurungan tadi.
Bagaimana? Aku masih terlalu baik jika melepaskannya begitu saja jika semua penyiksaan itu tidak dapat membunuhnya?
Aku memang tidak membiarkannya mati begitu cepat. Sangat disayangkan jika mainan itu cepat rusak. Aku masih ingin mendengar suara rintihan dan meminta tolong.
Tenang, aku banyak menyiapkan cacing tanah untuk makanannya. Babi itu tidak akan mati jika diberi cacing setiap hari kan?
Lalu apa lagi ya, apa perlu ku kuliti dia? Hmm... Tapi itu cukup menjijikkan, aku tidak ingin menyentuh tubuhnya yang bau.
Setelah dia bergelantungan seharian penuh, aku akan membuka ikatan tangan dan kakinya. Di ruang itu, hanya ada aku dan dia.
Apa yang dia lakukan selain memohon? Dia tidak dapat membebaskan diri semudah itu. Aku menjaga setiap detik, tidak ada waktu untuknya kabur.
Dia berkali-kali berjanji akan memberikan uang itu, tapi aku sudah tidak membutuhkannya. Uang yang tidak seberapa itu lah yang mengubah hidupnya menjadi seburuk ini.
Kulit kepalanya banyak yang terkelupas karena rambut yang ditarik dan digantung seharian. Itu menyakitkan. Pasti, tapi aku puas.
Dan itu belum sebanding dengan penderitaan keluargaku. Dia harus mendapatkan lebih.
Memotong telinganya? Sepertinya itu ide yang bagus. Boleh ku coba.
Rintihan ini membuatku semakin gila. Aku ingin lebih menyiksanya.
Rasanya momen ini akan kurang jika tidak aku rekam. Aku harus menyimpan video brutal ini.
Di tengah teriakannya, aku hanya diam dan bersikap tenang. Aku membiarkan hanya tanganku yang bekerja untuk menyiksanya, walaupun sedari tadi kepalaku juga berisik. Aku berdebat dengan diriku sendiri, apakah dia harus kubunuh setelah ini atau tunggu beberapa hari lagi.
Tunggu dulu! Itu baru khayalan yang ku buat-buat.
Nyatanya, orang itu masih bersenang-senang di luar sana.
Langkah awal apa yang harus kuambil agar semua khayalanku itu terwujud?
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Malam Hari
HorrorHanya kumpulan coretan aneh dariku. Cerita seram dan gila (mungkin?) Judulnya kuganti jadi 'Coretan Malam Hari' karena ide-ide sinting itu munculnya saat malam. Hmm... maaf agak kasar.