16

9 1 0
                                    

Di lorong yang gelap dan sepi ini aku mendengar suara langkah kaki dan siulan yang mengikutiku dari belakang. Pembunuhan memang sering terjadi di tempat ini, dengan cerita bahwa pembunuh itu suka bersiul di malam hari saat mencari korban.

Aku berbalik ingin melihat dengan jelas siapa yang ada di belakangku. Senter ku arahkan ke wajahnya. Kulihat juga ia membawa sebilah pisah di tangan kanan. Tidak butuh waktu lama, aku segera melakukan perlawanan saat ia ingin menyerang. Pisau itu sekarang menancap tepat di jantungnya.

Kenapa ini harus terjadi padaku? Maksudku dia salah memilih target. Pria ini membuatku tertawa.

Aku menarik kembali pisau itu dengan kasar. "Bisa-bisanya kau meniruku! hanya ada satu pembunuh di lorong ini."

Aku pergi membawa pisau itu, berjalan dengan santai sambil bersiul.

Coretan Malam HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang