Bagian 5. Penasaran
.
Aku terduduk di depan meja rias sembari mengoleskan night skincare rutinku, secara mendadak aku merindukan tempat tinggal lama ku, kantor, dan juga teman temanku disana.
Bahkan aku juga merasa sangat merindukan sosok minhyun, ya aku mendengar nya malam itu. Saat dia memanggilku dengan sebutan Sayang.
Aku melirik jam dinding, ah waktu berjalan sangat cepat sudah saatnya untuk mengistirahatkan tubuhku. Aku merebahkan diri diatas kasur, menutupi separuh tubuhku dengan selimut tebal. Mataku tak sengaja melihat tato itu, aku menatapnya. Apakah sebegitu indahnya hingga banyak orang yang selalu ingin melihatnya?
Tatto ini, bukan seperti yang ada pada orang-orang biasanya. Aku sama sekali tidak pernah membuat tatto ini, dan bahkan ibuku bilang dia sudah ada di lenganku saat aku dilahirkan.
Bisakah aku menganggapnya sebagai sebuah keindahan yang Tuhan kirimkan bersamaku? Ya, mungkin itu lebih baik daripada harus memikirkan bagaimana bisa seorang anak lahir dengan tatto yang menyala.
Perlahan aku mencoba menutup mata, membuat diriku senyaman mungkin agar segera terlelap. Belum sempat masuk ke alam bawah sadar, notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel ku. Aku meraihnya, pesan dari nomor tidak di kenal.
Aku membulatkan mataku saat membaca isi pesan itu, seakan tak cukup hari ini membuat jantungku berdegup tidak karuan, sekarang dia justru mengirimi ku pesan.
Jisoo kamu sudah tidur?
Ah harusnya aku bilang selamat malam dulu, ya?
Ini aku, Lee TaeyongOh, iya direktur
Saya belum tidur, kok.
Ku letakkan kembali ponselku setelah membalas pesannya. Apakah tidak ada yang salah menjalin hubungan seperti ini dengan atasan ku sendiri? Ya maksudku kami memang tidak menjalin hubungan apapun, tapi kedekatan seperti ini apakah memang wajar?Kurasakan ponselku bergetar cukup lama, tandanya ada sebuah panggilan masuk. Ah, ini dari Lee taeyong itu tapi panggilan video?.
Jisoo, kenapa lama ?
Aku tersenyum kikuk, kenapa dia terlihat sangat tampan dengan gaya seperti itu? Ciri khas orang yang sudah bersiap untuk tidur, berbeda sekali dengan penampilan nya saat menggunakan setelan jas penuh.
Tadi saya sedang melakukan sedikit pekerjaan direktur, maaf. Bohongku.
Kulihat dia tersenyum seraya mengangguk, aku semakin gila rasanya melihat senyuman itu.
Jisoo, saya boleh minta sesuatu?
apa? Aku tidak salah dengar kan? Apa yang mau dia minta dariku?
Mmmm, jika saya bisa pasti akan saya berikan direktur. Tuturku masih dengan penuh kecanggungan.
Tolong jangan panggil saya direktur kalau tidak ada orang dilingkup pekejaan.
Aku diam, kudengar ia menghela nafasnya.
Jisoo, saya lagi berusaha mendekati kamu. Dalam artian seorang pria mendekati seorang wanita, akan sulit nantinya kalau kamu terus manggil saya dengan sebutan direktur.Taeyong, hanya taeyong saja, bisa kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose's
Mystery / Thrillerpembohong , kau adalah iblis yang sesungguhnya Lee Taeyong.