O6

61 10 1
                                    

Bagian 6. Ruangan mengerikan

.

[✓] Kilauan cahaya mentari mulai menembus jendela kecil yang masih tertutup rapih, membuat sang penghuni kamar yang masih tertidur pulas sedikit terganggu dengan silauan nya. Jisoo membuka matanya perlahan, meregangkan otot-otot nya yang telah diistirahatkan semalaman penuh.

Diraihnya benda pipih yang semula terletak rapih di atas nakas, menyalakan benda yang sudah dia matikan sejak kemarin. Jisoo menghela nafas berat, lagi-lagi ia kesiangan. Pesan dari taeyong yang pertama kali ia lihat, pria itu mengirimkan banyak pesan. Tapi justru pesan terakhir darinya membuat senyuman jisoo mengembang.

Kamu bisa Dateng ke kantor jam berapapun kamu mau.
Istirahat yang cukup, sayang.

Ah, taeyong memang selalu berhasil membuat dirinya merasa spesial. Dengan suasana hati yang bahagia jisoo bangkit, meraih handuk dan menghilang dibalik pintu kamar mandinya.

Cuaca hari ini benar-benar bagus, atau mungkin jisoo yang baru menyadari nya? Ya, mungkin seperti itu. Dia selalu pergi ke kantor pukul tujuh tiga puluh menit, bagaimana dia bisa tahu kalau suasana pukul sepuluh pagi begitu menyenangkan.

Jisoo hampir dekat dengan tujuan nya, tapi ia menghentikan langkahnya begitu melihat rose yang masih terduduk di tempat ia melihat nya terakhir kali. Jisoo berlari, menghampiri nya kemudian ikut mendudukan diri disampingnya.

"Rose, kamu kemana aja? Kenapa seminggu ini nggak muncul? Aku fikir kamu udah kembali keatas dan tugas kamu udah selesai" cercanya sembari tersengal-sengal sebab efek berlari sebelumnya.

"Bawel"

Jisoo mengerutkan alisnya, ini dia lagi dikatain sama setan?

"Kak jisoo, tau nggak kenapa aku hilang selama ini?" Tanya rose masih dengan suara sendunya.

Jisoo menggeleng, ia memang tidak tahu kan?

Gadis itu menghela nafas, "Aku bingung kak, seminggu yang lalu aku ngikutin kak jisoo ke kantor. Tapi waktu aku mau masuk, gabisa. Seperti ada yang menghalangi tubuh aku buat masuk"

"Aku bahkan coba masuk dari pintu lain, tapi tetap nggak bisa. Selama ini aku bisa pergi ke manapun aku mau, bahkan aku juga pernah pergi ke tempat ibadah. Terus kenapa kantor kak jisoo gabisa aku masukin?"

Jisoo diam, setelah permasalahan hidupnya apa kini ia juga harus mengurusi permasalahan hidup seorang hantu?

Jisoo diam, setelah permasalahan hidupnya apa kini ia juga harus mengurusi permasalahan hidup seorang hantu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengetuk-ngetuk an bolpoin yang ada di tanganku, menggigit kuku jempol ku sembari terus berfikir. Kalimat-kalimat  penuh kecurigaan itu terus saja terngiang di dalam kepalaku.

"Ada yang aneh tentang tempat ini"

"Kenapa aku gabisa masuk kantor kak jisoo, aku rasa ada sesuatu yang aneh disana"

"Kenapa dinding lorong yang tidak dihuni ini selalu bersih? Bahkan petugas kebersihan tidak pernah terlihat membersihkan nya"

Tidak, rasa penasaran itu kembali lagi dan kali ini aku harus benar-benar menuntaskan nya. Bukankah aku harus pergi kesana? Ke lorong itu, melihat ruangan kosong yang tak boleh disentuh itu.

Dengan hati-hati aku keluar dari ruangan ku, hal pertama yang harus aku pastikan adalah taeyong. Dan seolah keberuntungan sedang berpihak padaku, taeyong tidak ada diruangannya, pria itu tengah rapat bersama salah satu cliet diluar kantor.

Aku berlari kecil menyusuri lorong itu, sesekali memastikan bahwa tak ada yang melihatku datang kesini. Aku mendekat kearah ruangan itu, ruangan yang mendatangkan sejuta rasa penasaran untukku, bahkan mungkin untuk seluruh orang yang bekerja di kantor ini.

Dikunci batinku saat melihat sebuah gembok tergantung disana.

"Ini" seseorang menyodorkan kunci tepat dihadapan ku.

Aku terkejut, lantas berbalik melihatnya. Sejeong?

"Bu Jisoo buka pintunya, saya bakal ngawasin orang dari depan lorong sana" Ucapnya padaku.

Aku terdiam, kunci yang berada ditangannya belum aku sentuh sama sekali.

Dari mana dia mendapatkan kunci ini?, batinku penuh kecurigaan.

Sejeong menggeleng, "Jangan fikirin saya dapet kunci ini darimana, yang penting kita bisa lihat dulu ada apa didalam sini. Semakin cepat bu jisoo buka, semakin cepat juga saya bisa ngembaliin kunci ini sebelum ada yang sadar"

Aku menganggukkan kepalaku, ku raih kunci itu dan kemudian sejeong berlari kearah depan lorong. Aku menghela nafas gusar, entah kenapa tiba-tiba aku merasa takut. Jantungku berdebar tak menentu, padahal semula semuanya baik-baik saja.

Perlahan-lahan ku dorong pintu dihadapan ku ini, hingga terbuka setengahnya.

"Euh" aku menutup hidungku, bau tak menyedapkan begitu terasa dalam penciuman ku, aroma lembab dan amis yang menjadi satu membuatku merasa mual.

Dengan tangan yang masih menutup hidung, aku berjalan masuk. Ruangan ini sedikit gelap, tapi masih cukup untuk membuatku melihat dengan jelas.

Sebuah simbol, atau sebuah tanda yang terbuat dari kayu tergantung dibagian tengah dinding itu, dibawahnya ada sebuah lilin yang masih menyala pertanda bahwa ruangan ini tidak benar-benar diasingkan.melainkan hanya orang tertentu yang boleh memasukinya.

Semakin aku berjalan, semakin kuat pula bau itu terasa.Walaupun diriku dipenuhi ketakutan aku mencoba melangkah lebih dekat, tubuhku bergetar tapi aku masih penasaran.

"AKH!"

Aku menutup mulutku sendiri, mencoba meredam teriakanku agar tak keluar dari sana. Rasanya seluruh isi perutku benar-benar ingin keluar saat ini juga.

Sebuah benda, entah apa itu tapi aku rasa itu bukan benda melainkan potongan kepala mengerikan dengan dua buah tanduk dan bulu yang menutupi hampir keseluruhan bagian wajah itu, serta mata merah yang besar dan sepasang taring yang mungkin bisa merobek kulit manusia hanya dengan menyentuhnya, itu tergantung di dinding, dengan darah yang mengeluarkan bau busuk terus mengalir dari sana.

"Huek" aku menahan gejolak tak menyenangkan dari perutku yang sudah hampir keluar.

Nafasku terasa sesak, kepalaku mulai terasa pusing. Aku mengerjapkan mataku yang terasa berat hingga perlahan semuanya menjadi gelap, aku kehilangan kesadaran ku saat itu juga di dalam ruangan mengerikan ini.

-- Rose's --

.

©® Titisembun
2024

Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang