47: Contemplate

1.6K 244 59
                                    

CHAPTER 47:
Contemplate

[Playlist: Blackpink – Lovesick Girl]

***

16 Oktober 2021

Suara bel mengusik lelap Jaehyun pagi itu, di sofa ruang tengah apartemen. Pening adalah hal pertama yang ia rasakan setelah membuka mata. Kemudian, heran menggelayuti pikiran manakala mempertanyakan mengapa ada bantal dan selimut di sekitarnya, dan di mana gelas serta botol alkohol yang semalam menemaninya.

Entahlah. Jaehyun tak punya waktu banyak untuk mengingat-ingat dan memikirkan jawaban. Tamu agung di luar sana terindikasi sangat tidak sabaran. Tidak segera dibukakan pintu, bel dipencet tiada henti, ponsel dihubungi berkali-kali.

Pintu dibuka. Ditemukan dalam keadaan ceria juga tersenyum tanpa dosa, Johnny beserta pasukannya: Doyoung, Taeyoung, Haechan, dan Jungwoo. Masing-masing membawa kantong plastik berisi makanan

"Uwah, kau punya apartemen sekeren ini tapi tidak pernah mengajakku kemari Hyung? Keterlaluan sekali." Satu komentar sarat akan sebal meluncur dari Jungwoo.

"Ah, waktu Jaehyun ulang tahun kau tidak ikut kemari, ya?" Doyoung dari ujung sana menimpali seraya mempersiapkan seperangkat peralatan video game. Sesuai kesepakatan tempo hari, mereka akan menyulap apartemen Jaehyun yang kata Jungwoo keren ini sebagai arena hiburan di hari libur mereka.

"Eum, aku pulang ke rumah. Ibuku merindukanku."

"Ada untungnya tidak ikut. Kamu jadi tidak harus berpapasan dengan pacar Jaehyun yang agak galak."

"Siapa? Roje Nunna?"

"Hm. Aku dan Johnny berpapasan pada saat pulang, dia menginterogasi kami habis-habisan. Aku agak takut."

Johnny duduk santai di sofa, melahap keripik dari bungkusan. "Itu karena kita pulang tanpa membersihkan apartemen Jaehyun."

Sementara itu, di sudut dapur sana, Jaehyun menuang air mineral dingin ke dalam gelas, tersenyum. "Datang saja kalau kalian mau datang, asal jangan lupa beberes sebelum pulang," tukasnya, hendak meneguk isi gelas tetapi urung.

Sebotol minuman pereda pengar diletakkan Taeyong di atas meja makan, di dekat Jaehyun. Entah dari mana Taeyong tahu, Jaehyun habis mengalihkan pikiran sejenak melalui cairan memabukkan.

"Terima kasih, Hyung." Ucapan Jaehyun hanya dibalas senyum.

Jika yang terakhir kali kita membahas mengenai perseteruan antara dua manusia itu, kali ini kita bahas bagaimana hubungan keduanya berakhir menjadi sehangat sekarang. Itu bukan terjadi secara tiba-tiba dalam semalam.

Keesokan hari setelah bersitegang, Taeyong yang melihat Jaehyun sudah memegang vakum cleaner dan peralatan kebersihan lainnya di dapur ketika yang lain masih sibuk berkawan bunga tidur, merasa dirundung sesal dan sadar bahwa sebagai seorang leader ia tidak seharusnya berlaku demikian. Detik itu juga, Taeyong ambil toa kebanggaannya dan menyerukan orasi yang mengganggu tidur nyenyak seluruh penghuni asrama.

"Yok! Anak-anak bangun!! Hari ini waktunya kita kerja bakti!! Woi bangun woi! Ayok semuanya, kebersihan adalah sebagian dari iman! Yang tidak juga bangun berarti tidak punya iman, tempatnya di neraka."

Kalau diingat-ingat, Jaehyun jadi ingin tertawa. Perang dingin belum benar-benar usai. Hari-hari berikutnya berjalan dengan mereka yang masih enggan bertegur sapa. Lalu di suatu ketika, Taeyong menemukan Jaehyun sebagai penghuni terakhir ruang latihan, fenomena yang cukup sering ia temui, hanya saja baru kali itu Taeyong berani menghampiri.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang